Senin, 20 Juli 2009

Menjawab Pelecehan Kristen Terhadap Ajaran Islam

ISLAM MENJAWAB

















 

OLEH : YUSUF AL ISLAMI












DAFTAR ISI


I. RAPUHNYA AJARAN ISLAM DALAM PANDANGAN KRISTEN

1. Siapa Allah Dalam Pandangan Islam ? 6
2. Tuhannya Umat Islam Adalah Hajarul Aswad 6
3. Sumpah-Sumpah Allah 7
4. Pandangan Al Quran Mengenai Trinitas 8
5. Siapa Yang Menurunkan Al Quran 13
6. Siapa Allah Dalam Surat An Nahl ayat 63 ? 15
7. Al Quran Yang Diterjemahkan 15
8. Al Quran Bukan Penggenap Alkitab 16
9. Al Quran Seumpama Taurat Dalam Bahasa Arab 17
10. Penyaliban Yesus Berdasarkan Al Quran 18
11. Terjemahan Al Quran 19
12. Siapa Menyangkal Alkitab Berarti Menyangkal Al Quran 19
13. Menikahi Wanita Musyrik 20
14. Kematian Dan Kebangkitan Isa Dalam Al Quran 22
15. Maryam Sebagai Saudara Harun 23
16. Keselamatan Bagi Pengikut Isa Dalam Al Quran 24
17. Al Quran Mengakui Yesus Sebagai Tuhan 25
18. Penginjilan Surat Al Fatihah 28
19. Ayat-ayat Al Quran Tidak Beraturan 30
20. Himbauan Dalam Cetakan Al Quran 31
21. Al Quran Dari Awal Sampai Akhir Berbicara Tentang Yesus 31
22. Nyawa Nabi Muhammad Di Tangan Yesus 32
23. Pernikahan Nabi Muhammad Dengan Khadijah 33
24. Wahyu Kepada Nabi Muhammad 34
25. Nabi Muhammad Tidak Memiliki Mujizat 34
26. Tidak Ada Jaminan Masuk Surga Bagi Nabi Muhammad 35
27. Nabi Muhammad Bukan Seorang Penyelamat 36
28. Nabi Muhammad memiliki banyak istri 38
29. Sabda Nabi Muhammad Tentang Kemunduran Islam 41
30. Sholat Dan Kabah 42
31. Sholat Lima Waktu 43
32. Baitullah 44
33. Pembersihan Kabah Dari Berhala 44
34. Mekah Kota Aman 45
35. Isra Miraj Dan Masjidil Aqsha 46
36. Isra Miraj Hanya Mimpi 47
37. Siapa Yang Membuat Surat Al Isra ayat 1 ? 48
38. Bidadari Di Surga 48
39. Bidadari Hanya Untuk Lelaki 50
40. Islam Tidak Sesuai Dengan Perkembangan Zaman 50
41. Keturunan Ismail 52
42. Arab Dan Israel 53
43. Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi 54
44. Qurban 55
45. Jin Sholeh Dan Jin Jahat 57
46. Orang Yang Keluar Dari Islam 58
47. Agama Nabi Ibrahim Dan Yakub 58
II. PANDANGAN KRISTEN TENTANG KEBENARAN AGAMANYA

1. Allah Dalam Pandangan Agama Kristen 60
2. Trinitas Dalam Pandangan Agama Kristen 62
3. Proses Yesus Menjadi Tuhan 64
4. Yesus Sebagai Tuhan Dan Manusia 66
5. Antara Allah Umat Islam Dengan Allah Umat Kristen 68
6. Yesus Sebagai Nabi Terakhir 70
7. Yesus Jalan Keselamatan 73
8. Pandangan Kristen Mengenai Yesus Terkemuka Di Dunia Dan Di Akhirat 75
9. Kematian Yesus Saat Disalib 76
10. Yesus Terbebas Dari Dosa 77
11. Keistimewaan Yesus Dalam Kelahiran 79
12. Yesus Dan Muhammad 81
13. Al Quran Mengakui Dua Kepribadian Yesus 82
14. Kelebihan Alkitab Dari Al Quran 83
15. Keaslian Injil 84
16. Kesaksian Penulis Injil 85
17. Perbedaan Cerita Dalam Injil 86
18. Nubuat Dalam Alkitab 87
19. Kedatangan Injil 88
20. Penulis Injil Dalam Bimbingan Roh Kudus 89
21. Al Quran Dan Kitab Sebelumnya 90
22. Alkitab Sebagai Kitab Terakhir 98
23. Ajaran Agama Kristen 100
24. Misi Umat Kristen 101
25. Misi Kristen Dilakukan Dengan Jalan Damai 102
26. Seluruh Nabi Dan Rasul berasal Dari Bangsa Yahudi 103
27. Nabi Muhammad Tidak Terkemuka 104
28. Tuduhan Syirik Bagi Umat Kristen 105
29. Islamnya Neil Amstrong 106
30. Nubuat Tuhan Mengenai Israel 106
31. Jaminan Surga Bagi Pengikut Yesus 107

III. PERSELISIHAN AYAT-AYAT AL QURAN DALAM PANDANGAN KRISTEN

1. Tentang Kebenaran 109
2. Bersahabat Dengan Orang Kristen 111
3. Kematian Yesus 112
4. Firman Tuhan 113
5. Pembagian Warisan 116
6. Hukum Perbuatan Keji 117
7. Puasa 118
8. Mohon Perlindungan 120
9. Antara Ahmad dan Muhammad 121
10. Sifat Allah 122
11. Bangsa Israel 123
12. Penciptaan langit dan bumi 125

IV. PENUTUP 128

V. DAFTAR BACAAN 129
KATA PENGANTAR
Pernyataan-pernyataan yang ada dalam buku ini merupakan hasil rangkuman dari korespondensi seorang gadis Kristen bernama Nita Mahasiswi Tingkat II jurusan Sospol yang kuliah disalah satu Universitas swasta di Jogjakarta dengan Pemuda bernama Eki seorang Mahasiswa Tingkat V disalah satu Universitas negeri di Jakarta. Dari hasil korespondensi tersebut kemudian dirangkum dan dituangkan dalam sebuah buku oleh Pusat Latihan Penginjilan (PLP) “Nehemia” Jakarta yang diberi judul “Seorang Gadis Kristen mempertanggung jawabkan Imannya”.
Adapun isi dari korespondensi tersebut mengenai dialog tentang agama mereka berdua yaitu Islam dan Kristen. Dari dialog tersebut tampaklah sebuah rekayasa untuk menyudutkan Islam, dalam buku tersebut banyak sekali pernyataan-pernyataan yang senantiasa diajukan oleh kaum Misionaris dalam melancarkan misinya. Walaupun buku tersebut ditujukan untuk kalangan sendiri tapi kenyataannya buku tersebut disebar luaskan secara umum.
Buku tersebut disusun dan ditata sedemikin rupa sehingga enak dibaca dan sangat mudah sekali dipahami isinya. Tentulah bagi mereka yang tidak mengerti dan kurang memahami ajaran Islam secara baik dan benar akan mudah sekali untuk dipalingkan Aqidahnya.
Dari hasil korespondensi tersebut kembali saya tuangkan dalam sebuah buku berbentuk tanya jawab yang saya beri judul “Mejawab Tuduhan Kristen Tentang Rapuhnya Ajaran Islam” Adapun pertanyaan-pertanyaan dalam buku ini sengaja saya buat sedemikian rupa guna lebih memudahkan kita dalam memahami maksud dan tujuan umat Kristen yang sebenarnya. Jawaban-jawaban yang diberikan saya buat seobjektif mungkin berdasarkan kepada realita dan fakta yang ada.
Begitu pula dengan ayat-ayat Al Quran yang dianggap terjadi perselisihan saya coba tempatkan ayat-ayat yang dimaksud sesuai pada porsinya mengacu kepada beberapa tafsir Al Quran yang ditulis oleh para pakar tafsir yang sudah termasyur.
Akhirnya tak lupa saya ucapkan rasa syukur yang tak terhingga kepada Allah SWT, dengan telah diterbitkannya buku ini. Semoga kita semua dapat memahami ajaran Islam secara benar sehingga terhindar dari tipu daya para Misionaris yang dengan berbagai macam cara dan upaya memalingkan kita dari ajaran tauhid kepada ajaran yang dengan kemusyrikan.
Melalui buku ini saya mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada kaum Muslimin yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materi dan masukkan-masukkan serta kritik yang membangun guna memacu saya berbuat lebih baik dan meningkatkan kwalitas dalam menulis.


Wassalam


( Yusuf Al Islami )
KERAPUHAN AJARAN ISLAM
DALAM PANDANGAN KRISTEN


1. SIAPA ALLAH DALAM PANDANGAN ISLAM

Pernyataan?
Siapakah Allah? Apakah benar Allah itu ada? Jika ada Allah mana yang disembah? Karena Allah yang disembah umat Islam tidak sama dengan Allah yang disembah umat kristen.

Tanggapan

A. Allah dalam pandangan Islam adalah Sebagai mana yang difirmankan-Nya dalam Surat Al Baqarah ayat 255 (ayat Kursi). Melalui ayat ini kita dapat mengetahui siapa Allah, karena dalam Allah memberikan gambaran dengan sangat jelas mengenai diri-Nya.

                                                         

“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.
(Al Baqarah : 255)


B. Keberadaan Allah dapat dilihat dari apa yang diciptakan-Nya seperti penciptaan langit dan buni beserta isinya, siapa yangt menciptakan semua itu kalau bukan Allah karena tidak ada satupun selain Allah yang punya andil dalam penciptaan langit dan bumi tersebut.

                      •            
( النساء : ١٣١)

“Dan kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan yang di bumi” (An Nisa: 131)
              (الا نبياء :٢٢)

“Sekiranya ada di langit dan bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah rusak binasa. (Al An biya: 22)
                          )المؤمنون: ۹۱)
“Allah sekali-kali tidak mempunyai anak, dan sekali-kali tidak ada Tuhan (yang lain) beserta-Nya, kalau ada Tuhan beserta-Nya, masing-masing Tuhan itu akan membawa makhluk yang diciptakannya, dan sebagian dari tuhan-tuhan itu akan mengalahkan sebagian yang lain. Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan itu.” (Al Mu`minun : 91)

C. Allah yang disembah umat Islam jelas tidak sama dengan yang disembah umat Kristen karena allah yang disembah umat Kristen adalah allah yang satu menjadi tiga dan tiga menjadi satu, yang turun ke bumi menjelma menjadi manusia yang mengikuti proses kejadian manusia dalam perwujudan Yesus kristus. Kemudian mati di kayu salib dan dibangkitkan pada hari ketiga. Jika kita lihat dari uraian tersebut kita sudah dapat menilai tuhan yang bagaimana yang dijadikan sembahan oleh umat Kristen.


2. ALLAH ADALAH HAJARUL ASWAD

Pernyataan?
Hajarul Aswad (batu hitam di samping Kabah) adalah Tuhannya umat Islam karena jika umat Islam sholat harus menghadap Kabah (jika tidak maka sholatnya tidak sah) dan saat menunaikan Ibadah Haji batu itu harus dicium sebanyak tujuh kali lalu dikelilingi sambil berdoa: “Ya Allah kami datang memenuhi panggilan-Mu” bukankah sudah jelas bahwa Tuhannya umat Islam itu adalah Hajarul Aswad?

Tanggapan
Hajarul Aswad (Batu Hitam) dan Kabah adalah masalah yang selalu dijadikan sarana para Misionaris dalam mendangkalkan aqidah umat Islam, mereka mengatakan jika umat Islam sholat tidak menghadap Kabah maka sholatnya tidak sah, begitu pula Hajarul Aswad selalu diidentikkan sebagai simbol Allah, jika umat Islam menunaikan Ibadah Haji maka hajinya tidak sah sebelum mencium Hajarul Aswad, padahal mencium Hajarul Aswad bukan merupakan syarat atau rukun Haji, seperti yang dituduhkan umat Kristen.Umar bin Khatab berkata: “saya tahu engkau hanyalah sebuah batu yang tidak bermanfaat dan tidak merugikan. Jika aku tidak melihat rasulullah mencium kamu maka akupun tidak akan pernah mencium kamu”, begitulah pendapat Umar.
Ini merupakan suatu kekeliruan yang besar jika umat Kristen beranggapan Hajarul Aswad sebagai tuhan dari umat Islam. Sebab pertama kali umat Islam diperintahkan mendirikan sholat Allah menjadikan Baitul Maqdis di Palestina sebagai kiblat, jelas tempat itu tidak terdapat Hajarul Aswad tetapi umat Islam tetap sholat menghadap Baitul Maqdis, barulah setelah 16 atau 17 bulan rasulullah berada di Madinah Allah memerintahkan mengambil Kabah sebagai kiblat.
Pada tahun 317 H kota Mekkah diserbu oleh kaum Qoramithah (berasal dari daerah pantai teluk Arab-Bahrain) mereka menghancurkan kota Mekah dan merusak Kabah serta merampas dan membawa keluar Hajarul Aswad dari tempatnya. Barulah pada tahun 339 H Hajarul Aswad dikembalikan ketempatnya, selama Hajarul Aswad tidak ditempatnya umat Islam tetap sholat menghadap Kabah, karena Kabah ataupun Hajarul Aswad bukanlah sebagai tujuan (yang disembah) melainkan sebagai lambang persatuan umat Islam.


3. SUMPAH-SUMPAH ALLAH

Pernyataan?
Dalam Al Quran Allah telah melarang untuk mengikuti orang yang banyak bersumpah seperti pada ayat berikut ini “Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina” (Al Qolam: 10). Tetapi mengapa Allah sendiri banyak bersumpah, apalagi sumpahnya itu ditujukan kepada sesuatu yang merupakan ciptaan-Nya sendiri. Sedangkan dalam Alkitab Allah tidak pernah bersumpah dengan menggunakan ciptaan-Nya, melainkan sumpah-Nya ditujukan pada diri-Nya, juga melarang hamba-hamba-Nya bersumpah selain pada diri-Nya seperti pada ayat berikut ini

“Aku bersumpah demi diriKu sendiri” (Kejadian 22: 16)

“maka Aku bersumpah demi diriKu sendiri, demikianlah firman TUHAN”
(Yeremia 22: 5)

“Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali kamu bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah, maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kakiNya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar; janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambutpun” (Matius 5: 34-36)

Tanggapan
Sumpah yang diucapkan Allah tidak sama dengan yang diucapkan manusia. Sumpah-sumpah yang diucapkan Allah tak lain sebagai peringatan kepada hamba-hamba-Nya, dan menyuruh hamba-Nya untuk memperhatikan isi sumpah-Nya tersebut. Seperti “Demi masa” artinya perhatikanlah masa/ waktu jangan sampai waktu yang diberikan tidak dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Sedangkan sumpah yang dilakukan manusia tak lain hanyalah untuk menuruti hawa nafsu semata karena khawatir tidak dipercaya atau keinginannya tidak tercapai maka untuk meraih semua itu manusia bersumpah demi mencapai keinginannya. Sebagaimana yang Allah peringatkan dalam firman-Nya berikut ini.

          ••                     ( البقرة :۲۲٤­٢٢٥ )
“Jangahlah kamu jadikan (nama) Allah dalam sumpahmu sebagai penghalang untuk berbuat kebajikan, bertakwa dan mengadakan ishlah di antara manusia dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui. Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Allah menghukum kamu disebabkan (sumpahmu) yang disengaja (untuk bersumpah) oleh hatimu. dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun” (Al Baqarah : 224-225)

Lantas mengapa Allah bersumpah dengan sesuatu yang merupakan ciptaan-Nya? Ini merupakan hal yang wajar karena tidak ada satupun di muka bumi ini yang kedudukannya lebih tinggi atau setara dengan-Nya, begitu pula Allah yang menciptakan langit dan bumi beserta isinya jadi Allah berhak melakukan apa saja termasuk bersumpah atas segala sesuatu yang merupakan ciptaan-Nya.
Kemudian benarkah dalam ajaran Kristen Tuhan tidak pernah bersumpah kepada selain dirinya dan melarang kepada hamba-hambanya untuk bersumpah kepada selain dirinya? Jika demikian perhatikanlah ayat-ayat berikut di bawah ini.

“Sekali Aku bersumpah demi kekudusanKu” (Mazmur 89: 36)

Pada ayat ini dikatakan Tuhan bersumpah demi kekudusan-Nya, berikutnya

“Sehinga Aku bersumpah demi murkaKu” (Ibrani 3: 11)

Pada ayat ini tuhan bersumpah demi nama murka-Nya, berikutnya

“Bersumpah demi Bait Suci, sumpah itu tidak sah; tetapi sumpah demi emas Bait suci itu mengikat.” (Matius 23: 16)

Pada ayat ini dikatakan seseorang dapat bersumpah kepada selain Allah yaitu kepada emas bait suci, berikutnya

“Bersumpah demi mezbah, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi persembahan yang ada di atasnya, sumpah itu mengikat” (Matius 23: 18)

Pada ayat ini juga dikatakan manusia boleh bersumpah kepada persembahan di atas mezbah, jadi dimana letak larangannya bersumpah selain menggunakan nama Tuhan sementara pada ayat-ayat ini dijelaskan manusia itu dapat bersumpah kepada selain Tuhan.

4. ALLAH SALAH SATU YANG TIGA

Pernyataan?
Dalam Al Quran ada ayat yang menyebutkan “dan janganlah kamu mengatakan, (Tuhan itu) tiga” (An Nisa: 171) Sama sekali tidak tepat jika ditujukan kepada Trinitas, kerena tiga Allah bersatu menurut Trinitas bukan secara lahiriah artinya ada tiga Allah menjadi satu melainkan tiga kuasanya yang menjadi satu.

Tanggapan
Trinitas (Allah satu dalam tiga dan tiga dalam satu) merupakan aqidah umat Kristen yang sampai saat ini masih terjadi kontroversi dikalangan umat Kristen sendiri, dalam Alkitab hanya ada dua ayat yang menerangkan mengenai Trinitas yaitu di dalam Surat Yohanes yang pertama:

“Sebab ada tiga yang memberi kesaksian [di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh kudus; dan ketiganya adalah satu. Dan ada tiga yang memberikan kesaksian di bumi]: Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu” (I Yohanes 5 : 7-8)

Ayat tersebut di kalangan umat Kristen sendiri masih diperdebatkan apa benar merupakan ucapan Yesus dan merupakan inti pokok dari ajaran Trinitas. Trinitas itu sendiri merupakan hasil rumusan para pimpinan Gereja yang diadakan dalam sebuah koncilli di Necea pada tanggal 20 Mai 325 M + 246 tahun sebelum kelahiran rasulullah, yang kemudian disusul dengan sebuah concilli lagi pada tahun 381 M di Konstantinopel. Hingga saat ini belum ditemukan hakekat Trinitas yang sebenarnya.

Di bawah ini adalah beberapa pendapat mengenai Trinitas yang berkembang dikalangan umat Kristen
1. Allah Bapa : Sebagai Pencipta tempatnya di surga
Allah Anak : Sebagai Firman tempatnya di dunia
Allah Roh Kudus: Sebagai Pembimbing tempatnya kepada siapa saja yang dikehendaki
Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan

2. Allah Bapa : Sebagai Pencipta
Allah Anak : Sebagai Firman
Allah Roh Kudus: Sebagai Pembimbing
Ketiganya merupakan satu kesatuan dalam perwujudan Yesus Kristus.
3. Allah : Sebagai Bapa
Yesus : Sebagai Anak
Maria : Sebagai Bunda

Agama Kristen yang sebenarnya merupakan agama samawi sama halnya dengan agama Islam yang mengajarkan ketauhidan (mengesakan Allah) bagi penganutnya. Sebagaimana Allah nyatakan pada babarapa firman-Nya dalam Alkitab.

“Engkau diberi melihat untuk mengetahui, bahwa TUHANlah Allah tiada yang lain kecuali Dia “ (Ulangan 4: 35)

“Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!”
(Ulangan 6: 4)

“ Bukankah Allah Yang Esa menjadikan daging dan roh “ (Maleakhi 2: 15)

“Bukankah kita sekalian mempunyai satu bapa? Bukankah satu Allah menciptakan kita?” (Maleakhi 12: 5)

“Maka TUHAN akan menjadi Raja atas seluruh bumi pada waktu itu TUHAN adalah satu-satunya dan namaNya satu-satuNya” (Zakharia 14: 9)

“Satu Allah dan satu Bapa dari semua” (Efesus 4: 6)

Tentunya jika umat Kristen berpegang teguh kepada Alkitab mereka akan menolak konsep Trinitas yang selama ini mereka imani, karena Allah sendiri tidak pernah mengakui keberadaan allah-allah yang lain selain diri-Nya. Sebagaimana difirmankan-Nya pada beberapa ayat berikut ini.

“Sebab itu ketahuilah pada hari ini dan camkanlah, bahwa TUHANlah Allah yang di langit dan di atas dan di bumi di bawah tidak ada yang lain”
(Ulangan 4: 39)

“Ya TUHAN, tidak ada yang sama seperti Engkau dan tidak ada Allah selain Engkau” (I Tawarikh 17: 20)

“Supaya segala bangsa di bumi tahu, bahwa TUHANlah Allah, dan tidak ada yang lain” (I Raja-Raja 8: 60)

“Sebab itu Engkau besar, ya Tuhan ALLAH, sebab tidak ada yang sama seperti Engkau dan tidak ada Allah selain Engkau” (II Samuel 7: 22)

“Tidak ada yang kudus seperti TUHAN, sebab tidak ada yang lain kecuali Engkau“ (I Samuel 2: 2)

“Dan bahwa Aku ini, TUHAN, adalah Allahmu dan tidak ada yang lain”
(Yoel 2: 27)

“Jangan ada Allah lain dihadapanKu” (Keluaran 20: 3) (Ulangan 5: 7)

“Kamulah saksi-saksiKu, demikianlah firman TUHAN dan Akulah Allah. Juga seterusnya Aku tetap Dia” (Yesaya 43: 12-13)

“Kamulah saksi-saksiKu. Adakah Allah selain dari padaKu ?” (Yesaya 44: 8)

“Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain, kecuali Aku tidak ada Allah”
(Yesaya 45: 5)

“Supaya orang tahu dari terbitnya matahari sampai terbenamnya, bahwa tidak ada yang lain di luar Aku. Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain” (Yesaya 45: 6)

“Hanya di tengah-tengahmu ada Allah, dan tidak ada yang lain; disamping Dia tidak ada allah” (Yesaya 45: 14)

“Bukankah Aku, TUHAN? Tidak ada yang lain, tidak ada Allah selain dari padaKu. Allah yang adil juruselamat, tidak ada yang lain kecuali Aku”
(Yesaya 45: 21)

“Sebab Akulah Allah dan tidak ada yang lain” (Yesaya 45: 22)

“Ingatlah hal-hal yang dahulu dari sejak purbakala, bahwasanya Akulah Allah tidak ada yang lain, Akulah Allah dan tidak ada yang seperti Aku”
(Yesaya 46: 9)

“Tetapi Aku adalah TUHAN, Allahmu sejak di tanah Mesir, engkau tidak mengenal allah kecuali Aku, dan tidak ada juruselamat kecuali Aku”
(Hosea 13: 4)

Hal itu dikarenakan sebelum maupun sesudahnya tidak akan ada lagi Allah dibentuk, baik Allah Bapa. Allah Anak, maupun Allah Roh Kudus, karena semua dari allah-allah tersebut hanyalah hasil dari rekayasa manusia, sebagaimana diterangkan pada ayat berikut ini.

“Bahwa Aku tetap Dia. Sebelum Aku tidak ada Allah di bentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada lagi (Yesaya 43: 10)

“Aku, TUHAN, yang terdahulu, dan bagi mereka yang terkemudian Aku tetap Dia juga” (Yesaya 41: 4)

“Akulah yang tetap sama, Akulah yang terdahulu, Akulah yang terkemudian”
(Yesaya 48: 12)

“TUHAN semesta alam: Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian: Tidak ada Allah selain dari padaKu” (Yesaya 44: 6)

Selanjutnya dalam Perjanjian Baru yang merupakan risalah yang ditulis setelah kelahiran Yesus tidak ubahnya sebagaimana yang terdapat dalam Perjanjian Lama. Karena Yesus diutus bukan untuk merubah hukum melainkan menyempurnakan ajaran-ajaran yang dibawa oleh para nabi-nabi terdahulu.

“Janganlah kamu menyangka, bahwa aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya” (Matius 5: 17)

Maka ajaran Yesus juga merupakan ajaran Tauhid, sebagaimana yang diajarkan nabi-nabi terdahulu. Berikut beberapa ayat dalam Perjanjian Baru yang menyatakan keesaan Allah.

“Bagaimana kamu dapat percaya, kamu yang menerima hormat seorang dari orang lain dan tidak mencari hormat yang datangnya dari Allah yang esa” (Yohanes 5: 44)

“Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak tampak, yang esa” (I Timotius 1: 17)

“Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengentara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus” (I Timotius 2: 5)

“Tidak ada berhala di dunia dan tidak ada Allah lain dari pada Allah yang esa”
(I Korintus 8: 4)

“Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik” (Yakobus 2: 19)

“Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh. Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan. Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang” (I Korintus 12: 4-6)

“Seorang pengantara bukan hanya satu orang saja, sedangkan Allah adalah satu”
(Galatia 3: 20)

“Dan janganlah kau menyebut siapapun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga” (Matius 23: 9)
”Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah yang ada dan sudah ada dan yang akan datang, yang Mahakuasa” (Wahyu 1: 8)

Begitu pula Yesus menyatakan keesaan Allah ketika ditanya oleh seorang ahli Taurat mengenai hukum yang terutama.

“Lalu seorang ahli Taurat yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepadaNya dan bertanya : “Hukum manakah yang utama?” Jawab Yesus: Hukum yang terutama ialah: Dengarlah hai Israel, Tuhan Allah kita, TUHAN itu esa” (Markus 12: 29)

Pendapat ini selanjutnya dipertegas oleh ahli Taurat tersebut.

“Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: Tepat sekali Guru, benar kataMu itu, bahwa Dia esa, dan tidak ada yang lain kecuali Dia” (Markus 12: 32)

Hakekat persekutuan antara Allah dengan Yesus yang sebenarnya bukanlah persekutuan secara hakiki, melainkan persekutuan yang diungkapkan di dalam firman dan karya-Nya. Apa yang disampaikan Yesus merupakan wahyu yang diterimanya dari Allah sebagai Tuhannya.

“Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firmanKu; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari padaKu, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku” (Yohanes 14: 24)

Begitu juga yang diajarkanya.

“Maka kata Yesus: “Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diriKu sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepadaKu” (Yohanes 8: 28)

Dan yang dikerjakannya.

“Maka jawab Yesus kepada mereka, kataNya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diriNya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak” (Yohanes 5: 19)

“Kata Yesus kepada mereka: “Banyak pekerjaan baik yang berasal dari BapaKu yang Kuperlihatkan kepadamu” (Yohanes 10: 32)

“Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepadaKu untuk melakukannya”
(Yohanes 17: 4)

Demikianlah maksud persekutuan antara Allah dengan Yesus yaitu persekutuan dalam firman dan karya-Nya, bukan persekutuan secara fisik. Karena Allah lebih besar dari pada Yesus

“Sebab Bapa lebih besar dari pada Aku” (Yohanes 14: 28)
Dan semuanya kelak akan kembali kepada Allah termasuk Yesus

“Sebab Aku akan pergi kepada BapaKu dan Bapamu, kepada AllahKu dan Allahmu.” (Yohanes 20: 17)

Dan akan dibangkitkan oleh-Nya

“Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasihNya yang besar, yang dilimpahkanNya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita” (Efesus 2: 4)

5. SIAPA YANG MENURUNKAN AL QURAN

Pernyataan?
Al Quran tak jelas diturunkan oleh siapa, bahkan Muhammad sendiri ragu mengenai siapa yang datang setan atau malaikat, tetapi mengapa umat Islam justru berpegang teguh kepadanya (Al Quran), padahal yang menerima wahyu sendiri ragu-ragu akan kebenarannya?

Tangapan
Di satu sisi umat Kristen mengatakan Al Quran bukan merupakan firman Allah tetapi di sisi lain banyak menggunakan ayat-ayat Al Quran yang telah diselewengkan guna mendukung pendapat mereka dalam memurtadkan umat Islam.
Al Quran adalah Kitab suci yang di turunkan Allah melalui malaikat Jibril kepada rasulullah, sebab jika Al Quran bukan merupakan firman Allah tentu di dalamnya akan terdapat banyak pertentangan dan kejanggalan. Seorang penyair dan sastrawan besar bangsa Arab bernama Abul Walid sangat terkagum-kagum setelah rasulullah membacakan surat Fushshilat dari awal sampai akhir. Kemudian ia berkata “Aku belum pernah mendengar kata-kata seindah itu, itu bukanlah syair dan bukan pula kata-kata ahli tenung. Sesungguhnya Al Quran itu ibarat pohon yang daunnya rindang, akarnya terhujam ke dalam tanah. Susunan kata-katanya manis dan enak didengar. Itu bukan kata-kata manusia, ia tinggi dan tidak ada yang mengatasinya”.
Dan Allah juga memberikan tantangan terhadap orang-orang yang ragu akan kebenaran Al Quran, Allah memerintahkan kepada siapa saja di antara mereka untuk membuat sesuatu yang seumpama Al Quran sebagaimana difirmankan-Nya pada beberapa berikut ini.

     •               (البقر ة : ۲۳)
“Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang diturunkan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolong selain Allah, jika kamu orang-orang yang memang benar” (Al Baqarah : 23)
                 ( يونس : ٣۸)
“Atau (patutkah) mereka mengatakan “Muhammad membuat-buatnya.”Katakanlah:” (Kalau benar apa yang kau katakan itu), maka cobalah datangkan sebuah surat seumpamanya dan panggillah siapa-siapa yang dapat kamu pangil (untuk membuatnya) selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar” (Yunus : 38)

                    ( هود : ١٣)

“Bahkan mereka mengatakan: “Muhammad telah membuat-buat Al Quran itu”, katakanlah:”(Kalau demikian) maka datangkanlah sepuluh surat-surat yang dibuat- buat yang menyamainya, dan panggillah orang-orang yang kamu sanggup (memanggilnya) selain Allah, jika kam memang orang-orang yang benar”(Hud: 13)

            
(الطور :٣٣­٣٤)
“Ataukah mereka mengatakan: “Dia (Muhammad) membuat-buatnya”. Sebenarnya mereka tidak beriman. Maka hendaklah mereka mendatangkan kalimat yang semisal Al Quran itu jika mereka orang-orang yang benar “ (Ath Thur: 33-34)

                   ( الا سراء : ۸۸)
“Katakanlah; Sesungguhnya jika manusia dan ini berkumpul untuk membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain”
(Al Isra: 88)

Apakah ada orang yang mencoba dan berusaha untuk membuat yang seumpama Al Quran? jawabanya banyak tetapi mereka tidak sanggup dan takut mendapat ejekan jika mereka membacakannya. Seorang yang mengaku dirinya sebagai nabi dan rasul yaitu Musailamah Al Kaazab juga pernah membuat sebuah syair semisal Al Quran, berikut dari syair yang dibuatnya

“Hai anak katak dari dua katak. Bersihkanlah apa-apa yang engkau bersihkan, bahagian atas engkau di air dan bahagian bawah engkau di tanah”
Apa yang dibuat oleh Musailamah ini mendapat tanggapan dari seorang sastrawan Arab yang juga namanya sudah termasyur yaitu Al Jahiz di dalam bukunya yang berjudul “Al Hayawan”sebagai berikut: ”Saya tidak mengerti apakah gerangan yang menggerakan jiwa Musailamah menyebut katak dan sebagainya. Alangkah kotornya gubahan yang dikatakan sebagai ayat Al Quran yang turun kepadanya sebagai wahyu”
Lantas mengapa rasulullah menggigil dan ketakutan setelah menerima wahyu yang pertama? Ini wajar karena ketika itu kedudukkan rasulullah masih sebagai orang awam didatangi malaikat Jibril untuk partama kalinya dalam wujud asli di malam hari hanya seorang diri, kemudian malaikat Jibril menyuruhnya membaca sesuatu yang belum diketahuinya. Karena selama hidupnya rasulullah tidak pernah membaca dan menulis maka wajarlah jika rasulullah ketakutan ketika didatangi Jibril dan bukan ragu akan apa yang diwahyukan Allah kepadanya.

6. SURAT AN NAHL AYAT 63

Pernyataan?
Dalam surat An Nahl ayat 63 berbunyi: ”Demi Allah, sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul-rasul Kami kepada umat-umat sebelum kamu…” Jika ayat ini merupakan Firman Allah, lantas siapa yang dimaksud Allah dalam ayat ini?, apakah masih ada Allah lain dalam ajaran Islam?

Tanggapan
Sama halnya dengan pernyataan yang sebelumnya mengapa Allah bersumpah dengan ciptaan-Nya sendiri, pada ayat ini Allah bersumpah atas nama-Nya sendiri tetapi tetap dipermasalahkan.
Sebagai penjelasan tambahan bahwa sebagai pencipta Allah berhak bersumpah atas apa saja yang dikehendaki-Nya baik itu atas diri-Nya maupun ciptaan-Nya. Berbeda dengan manusia karana manusia diciptakan Allah maka segala sesuatu harus mengikuti ketentuan yang telah tetapkan-Nya, semisal jika berjanji harus mengucapkan “Insya Allah”, memulai sesuatu yang baik mengucapkan “Bismillah” mengakhiri yang baik mengucapkan “Alhamdulillah” dan begitu pula jika bersumpah harus mengucapkan “Demi Allah” dan seterusnya.

7. AL QURAN YANG DITERJEMAHKAN

Pernyataan ?
Al Quran jika diterjemahkan dari bahasa aslinya selalu mengalami pangurangan atau penambahan, bukankan ini berarti telah merubah firman Tuhan, dan bukankah berarti telah membohongi orang yang membacanya, seperti pada ayat berikut ini
                   •         •    ( الما ئدة : ٦۸)
“Katakanlah, “Hai ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil dan Al Quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu” (Al Maidah: 68).

              
( السجدة : ۲۳)
”Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada musa Alkitab (taurat) maka janganlah kamu (Muhammad) ragu-ragu menerima (Al Quran itu) dan Kami jadikan Alkitab (Taurat) itu petunjuk bagi Bani Israel” (As sajadah: 23)

dalam teks asli kedua ayat tersebut diatas tidak terdapat kata Al Quran tetapi mengapa dalam terjemahannya dicantumkan kata Al Quran.

Tanggapan
Al Quran yang diterjemahkan baik itu ke dalam bahasa Indonesia maupun ke dalam bahasa lainnya tidak mengalami perubahan baik itu berupa penambahan ayat apalagi sampai pengurangan. Seandainya ada itu hanya sekedar penjelasan mengenai ayat yang diterjemahkan dan biasanya menggunakan tanda kurung sebagai pembeda antara ayat yang diterjemahkan dengan penjelasan yang diberikan oleh penterjemah.
Seseorang atau suatu lembaga yang akan menterjemahkan Al Quran harus mengerti dan paham kaidah-kaidah bahasa Arab dan ilmu-ilmu Al Quran, jadi tidak mungkin jika Al Quran yang diterjemahkan tersebut mengalami panambahan apalagi pengurangan. Sedikit saja terjadi pangurangan atau penambahan maka tidak sedikit pula orang yang mengetahuinya.
Mengenai terjemahan Al Quran surat Al Maidah ayat 68 dan surat As Sajadah ayat 23 dikatakan dalam teks aslinya tidak terdapat kata Al Quran, jika dilihat sepintas memang tidak terdapat kata Al Quran setelah Taurat dan Injil, tetapi kata Al Quran disini bukan merupakan tambahan dari penterjemah melainkan tafsiran dari huruf ما (Artinya: apa-apa) kata tersebut ditafsirkan menjadi Al Quran, jadi jelas pada ayat tersebut tidak ada penambahan kata melainkan penafsiran dari huruf yang kemudian diartikan menjadi Al Quran.
Sedangkan dalam surat As Sajadah ayat 23 kata Al Quran bukan merupakan tambahan melainkan penjelasan jadi kata Al Quran dalam terjemahan tersebut diletakkan dalam tanda kurung.

8. AL QURAN BUKAN PENGGENAP ALKITAB

Pernyataan?
Al Quran bukan sebagai penggenap Taurat dan Injil dan bukan juga sebagai intisarinya karena tidak ada satupun ayat-ayat dalam Taurat dan Injil yang disarikan dan digenapi oleh Al Quran

Tanggapan
Pada hakekatnya baik Taurat, Zabur, Injil maupun Al Quran merupakan Kitab-kitab Allah yang berisikan firman-Nya. Sebagai umat Islam wajib untuk mempercayai dan mengimani Kitab-kitab tersebut. Allah mewahyukan kepada nabi dan rasul-Nya dalam menyampaikan risalah yang dibawanya agar mengesakan dan melaksanakan ibadah kepada-Nya, sebagaimana difirmankan-Nya pada ayat berikut ini.

               (الانبياء :۲٥)

“Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: ”Bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian Aku” (Al Anbiya: 25)

Inilah intisari dari ajaran yang dibawa oleh para nabi dan rasul. Berikut ini adalah prinsip ajaran para nabi dan rasul-rasul Allah.

1. Prinsip ajaran nabi Musa as dalam Kitab Taurat

“Jangan ada padamu allah lain di hadapanKu. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Janganlah sujud mentembah kepadanya atau beribadah kepadanya” (Keluaran 20: 3-5)

2. Prinsip ajaran nabi Isa as dalam Kitab Injil,

“Lalu seorang ahli Taurat yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepadaNya dan bertanya: “Hukum manakah yang utama?” Jawab Yesus: Hukum yang terutama ialah: “Dengarlah hai Israel, TUHAN Allah kita, TUHAN itu esa” (Markus 12: 29)

3. Prinsip ajaran nabi Muhammad saw dalam Al Quran

                •  

“Katakanlah, “Dialah Tuhan, Yang Maha Esa, Allah tempat meminta segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada sesuatu pun yang setara dengan Dia” (Al Ikhlas: 1-4)

Tapi dalam prakteknya pengikut para nabi dan rasul itu menyimpang dari apa yang telah ditentukan oleh Allah dengan mengangkat nabi dan rasul yang diutus kepada mereka sebagai Tuhan selain Allah

      •                     ( التوبة: ۳۰)

“Orang-orang Yahudi berkata: “Uzair itu putra Allah”dan orang Nasrani berkata: “Al Masih itu putara Allah”. Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir terdahulu” (At Taubah: 30)

Barulah setelah itu Allah menurunkan Al Quran sebagai penggenap dari kitab-kitab yang di turunkan sebelumnya.


9. AL QURAN SEUMPAMA TAURAT DALAM BAHASA ARAB

Pernyataan?
Al Quran merupakan penjelasan dan peringatan seumpama Taurat dalam bahasa Arab, karena Al Quran adalah pembenaran Taurat dalam bahasa Arab.

Tanggapan
Pada hakekatnya baik Taurat maupun Al Quran sekalipun merupakan kitab-kitab Allah yang di turunkan kepada nabi-nabi-Nya. Jika Al Quran dikatakan seumpama Taurat dalam bahasa Arab, dalam Al Quran itu sendiri telah disarikan sepuluh perintah Allah kepada nabi Musa kecuali mensucikan hari sabtu (sabat), berikut sepuluh perintah tersebut.

1. Larangan mempersekutukan Allah
2. Larangan membat berhala yang menyerupai apapun di muka bumi
3. Larangan sujud dan menyembah kepada selain Allah dan menyebut nama Allah dengan senbarangan
4. Mensucikan hari Sabat
5. Perintah menghormati kedua orang tua
6. Larangan untuk membunuh
7. Larangan untuk berzinah
8. Larangan untuk mencuri
9. Larangan mengucapkan janji dusta
10. Larangan untuk mengingini hak orang lain

Al Quran tidak hanya membenarkan Taurat, melainkan juga membenarkan kitab-kitab sebelumnya termasuk Zabur dan Injil, tetapi tentunya pembenaran dimaksud bukan mengakui keberadaan kitab-kitab itu sekarang, melainkan membenarkan bahwa Allah telah menurunkan kitab-kitab-Nya sebelum Al Quran yang pada akhirnya kitab-kitab tersebut diselewengkan oleh hamba-hamba-Nya.


10. PENYALIBAN YESUS BERDASARKAN AL QURAN

Pernyataan?
Para penulis Al Quran tidak ada yang menyaksikan secara langsung peristiwa penyaliban Yesus, begitu pula dengan Muhammad yang katanya menerima wahyu tetapi tidak ada seorangpun yang menyaksikan ia menerima wahyu, jadi bagaimana mungkin dapat mengetahui jika Yesus itu tidak disalib?

Tanggapan
Bicara mengenai siapa yang menyaksikan secara langsung penyaliban Yesus secara jujur kita berkata tidak ada seorangpun dari umat Islam yang menyaksikan peristiwa tersebut termasuk rasulullah. Tetapi jika kita balik pertanyaan tersebut kepada mereka adakah para penulis Injil yang menyaksikan Yesus disalib secara langsung jika ada siapa? Karena para penulis Injil itu sendiri hidup + 600 tahun setelah Yesus, dan Injil itu sendiri baru ditulis dan dibukukan pada adad ke 65 M, jadi apa para penulis Injil itu bisa memastikan jika Yesus benar-benar disalib.
Lantas bagaimana rasulullah mengetahui jika Yesus tidak disalib, tentulah ini berdasarkan kabar ghaib yang berupa wahyu yang disampaikan Allah melalui firman-Nya

                     (ال عمران : ٤٤)

“Yang demikian itu adalah sebagian dari berita-berita ghaib yang Kami wahyukan kepada kamu (Muhammad); padahal kamu tidak hadir beserta mereka” (Ali Imron: 44)

Kemudian adakah yang menyaksikan rasulullah menerima wahyu? Jawabnya banyak karena tidak sedikit orang yang menyaksikan rasulullah menerima wahyu baik itu istri beliau sendiri maupun para sahabat. Salah seorang sahabat rasulullah yang bertugas mencatat wahyu yaitu Zaid bin Tsabit mengatakan: “Aku lihat rasulullah ketika turunnya wahyu seakan diserang oleh demam yang keras dan keringatnya bercucuran seperti permata, kemudian setelah selesai turunnya wahyu barulah beliau seperti biasa.

11. TERJEMAHAN AL QURAN

Pernyataan?
Umat Islam kurang berani menterjemahkan Al Quran secara rasional, sehingga hasilnya hanya menbohongi dan membodohi orang yang membacanya.

Tanggapan
Tidak ada satupun ayat-ayat dalam Al Quran yang diterjemahkan baik ke dalam bahasa Indonesia maupun bahasa lainnya tidak secara rasional (diterima akal) Ayat-ayat Al Quran yang diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa disesuaikan dengan bahasa aslinya yaitu bahasa Arab. Seandainya ada ayat-ayat dalam Al Quran yang diterjemahkan tidak dapat diterima secara rasional bukan berarti penterjemah telah membodohi atau membohongi orang yang membacanya. Karena Allah sendiri berfirman bahwa ada diantara ayat-ayat yang diturunkan-Nya berupa ayat-ayat Mutasyabihat (tidak dapat ditentukan artinya)

             
(ال عمران :۷ )
“Dia-lah yang telah menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. Diantara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamat, itulah pokok-pokok isi Al Quran yang lain (ayat-ayat) Mutasyabihat” ( Ali Imron : 7 )

Disinlah kelebihan Al Quran dibandingkan dengan Alkitab, karena Rasio (akal) yang harus mengikuti Al Quran bukan Al Quran yang harus mengikuti akal. Sedangkan Alkitab yang diterjemahkan disesuaikan dengan akal manusia sehingga banyak ayat-ayat dalam Alkitab yang justru tidak dapat diterima secara rasio (akal).

12. SIAPA MENYANGKAL ALKITAB BERARTI MENYANGKAL AL QURAN

Pernyataan?
Jika umat Islam menyangkal Alkitab, berarti ia juga telah menyangkal Al Quran, karena Al Quran mengakui kebenaran Alkitab, seperti pada beberapa ayat berikut ini

    •            (البقر ة : ١۲١)
“Orang-orang yang telah kami berikan Alkitab kepadanya mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya. Dan barang siapa yang ingkar kepadanya maka mereka itulah orang-orang yang rugi”
(Al Baqarah: 121)
 •  •    •       
(البقر ة :١۷٦)
“Yang demikian itu karena Allah telah Menurunkan Alkitab dengan membawa kebenaran; dan sesungguhnya orang-orang yang berselisih tentang (kebenaran) Alkitab, benar-benar berada dalam penyimpangan yang jauh” (Al Baqarah: 176)

•           (ال عمران :۳)

“Dia menurunkan Al kitab kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan Kitab yang di turunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil” (Ali Imron: 3)

Tanggapan
Adapun Al kitab yang dimaksud dalam ayat ini bukanlah Alkitab, yang dijadikan kitab sucinya umat Kristen, melainkan nama lain dari Al Quran. Dalam firman-Nya Allah menyebutkan ada sepuluh nama Al Quran, diantaranya:

1. Al quran yang artinya : Bacaan
2. Al furqon yang artinya : Pemisah
3. Al kitab yang artinya : Tulisan
4. At Tanzil yang artinya : Diturunkan
5. Al Huda yang artinya : Petunjuk
6. An Nur yang artinya : cahaya
7. Ar Rahman yang artinya : Pengasih
8. Asy Syifa yang artinya : Obat
9. Ar Ruh yang artinya : Jiwa
10. Adz Dzikra yang artinya : Peringatan.

Sedangkan arti Alkitab itu sendiri (kitab suci agama Kristen) diambil dari bahasa arab yang artinya tulisan, nama kitab agama Kristen itu sendiri tidak ada yang sama antara satu negara dengan negara lain, karena memang Alkitab sudah tidak memiliki bahasa asli lagi jadi nama dari kitab tersebut disesuaikan dengan bahasa setempat.
Adapun maksud dari ayat-ayat tersebut di atas adalah sebagai berikut:

1. Surat Al Baqarah ayat 121
Maksud dari ayat ini adalah Allah telah menurunkan Al Quran kepada umat Islam, jika mereka membaca dengan sebenarnya, yaitu mengamalkan ajaran Al Quran tersebut maka orang semacam inilah yang akan merasakan manisnya iman, sedangkan orang yang mengingkarinya maka mereka digolongkan sebagai orang-orang yang rugi.

2. Surat Al Baqarah ayat 176
Ayat ini merupakan sebuah peringatan dari Allah bagi mereka yang suka menukar ayat-ayat-Nya dengan kebatilan, mereka menafsirkan Al Quran dengan menuruti hawa nafsu demi kepentingan pribadi. Ayat ini juga menerangkan bahwa hakekat kebenaran itu hanya di sisi Allah dan kebenaran itu tidak dapat ditawar atau ditutup-tutupi, dan orang-orang semacam ini dikatagorikan sebagai orang yang telah menyimpang dari jalan-Nya.

3. Surat Ali Imron 3
Maksud ayat ini menerangkan bahwa Allah membenarkan telah menurunkan kitab-kitab-Nya sebelum Al Quran yaitu Taurat dan Injil.




13. MENIKAHI WANITA MUSYRIK

Pernyataan?
Dalam Al Quran umat Islam dilarang untuk menikahi wanita musyrik seperti pada ayat berikut ini ”Dan janganlah kamu nikahi wanita musyrik, sebelum mereka beriman” (Al Baqarah: 221) yang oleh umat Islam ayat ini ditujukan kepada umat Kristen. Padahal Al Quran sendiri mengatakan umat Kristen di atas orang-orang kafir seperti pada ayat berikut ini “Wahai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu pada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang kafir hingga hari kiamat” (Ali Imron: 55). Jadi masih tepatkah kata-kata itu ditujukan kepada umat Kristen?

Tanggapan
Pernikahan merupakan sunatullah yang terjadi pada mahluk-mahluk-Nya, pernikahan itu sendiri adalah suatu cara yang ditentukan Allah sebagai jalan bagi manusia mendapatkan keturunan. Islam sangat menganjurkan bagi umatnya untuk menikah, karena nikah merupakan sunah dari para nabi, sebagaimana Allah firmankan.

                       ( الرعد : ۳۸ )
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum kamu dan Kami memberikan kepada mereka istri-istri dan keturunan” (Ar Rad: 38)

Islam sangat melarang bagi umatnya untuk hidup membujang dan menyendiri, karena Allahlah yang akan memampukan bagi hamba-hamba-Nya yang sudah siap untuk menikah tetapi tidak memiliki kemampuan.

                   ( النور : ۳۲)
“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah yang akan memampukan mereka dengan karunia-Nya.” (An Nur: 32)

Dalam memilih jodoh Islam menganjurkan untuk memilih jodoh yang baik, sebagaimana yang rasulullah perintahkan dalam sabdanya berikut ini,
تَنْكِِحُ ا لنَّسَا ءُ لاَ رُبَعِ : لِمَا لِهَا, وَلحِسَبِهَا , وَلجَمَالِهَا, وَلِدِيْنِهَا, فَاظْفَرْبِذَاتِ الدِّيْنِ , تَرِبَتْ يَدَاكَ ( روه بخار و مسلم)
“Wanita itu dinikahi karena empat perkara: Karena cantiknya, karena keturunannya, karena hartanya, dan karena agamanya. Tetapi pilihlah yang beragama, agar selamat dirimu” (HR. Bukhari Muslim)

Jadi bagaimana seseorang dapat mewujudkan sebuah rumah tangga yang Sakinah Mawaddah Warrahmah yang senantiasa berada dalam ridha Allah jika dalam rumah tangga tersebut jauh dari nilai-nilai agama.
Allah telah menetapkan seorang laki-laki yang baik diperuntukkan untuk wanita yang baik-baik pula, begitu pula sebaliknya seorang lelaki yang jahat diperuntukkan bagi wanita yang jahat.

                •   ( النور : ۲٦)

“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)” (An Nur: 26)

Begitu pula wanita-wanita yang musyrik adalah untuk laki-laki yang musyrik pula, dan wanita yang beriman adalah untuk laki-laki yang beriman pula.
Jika umat Kristen menganggap dirinya bukan sebagai orang musyrik dan menganggap dirinya berada di atas orang-orang kafir merupakan suatu kebodohan, karena antara mereka dan orang-orang musyrik tak ada bedanya, yaitu sama-sama mempersekutukan Alah.

14. KEMATIAN DAN KEBANGKITAN ISA DALAM AL QURAN

Pernyataan?
Dalam Al Quran surat Maryam ayat 33-34 berbunyi. ”Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku pada hari aku di lahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali. Itulah Isa Putra Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya” Pada ayat ini jelas dikatakan bahwa Isa mati dan dibangkitkan kembali, tetapi mengapa umat Islam mengatakan Isa itu tidak mati melainkan diangkat ke surga, jadi siapakah yang dimaksud dengan berbantah-bantahan dalam ayat ini, padahal jelas ayat ini mengatakan Isa mati bukan diangkat ke Surga.

Tanggapan

Adapun maksud dari ayat ini adalah sebagai berikut nabi Isa as bermohon kepada Allah dari tiga pergantian hidup.
1. Dihari ia di lahirkan ke dunia (karena ia di lahirkan dalam keadaan ganjil) maka ia memohon keselamatan kepada Allah jangan sampai terjadi kekurangan atas segala sesuatu pada dirinya
2. Di alam kubur (Ia bermohon agar tidak terjadi fitnah atas dirinya)
3. Di hari ketika ia di bangkitkan kembali

Kemudian mengatakan perkataan yang benar ketika masih dalam buaian sebagai pembelaan terhadap ibunya yang menyatakan ia lahir bukan dari jalan perzinahan, dan setelah dewasa ketika di angkat menjadi rasul ia mengatakan kepada umatnya bahwa ia adalah utusan Allah yang ditujukan kepada kaumnya yaitu Bani Israel.
Mengenai hal ikhwal berbantah-bantahan dalam ayat ini ialah setelah nabi Isa wafat maka para pengikutnya memperselisihkan mengenai kedudukannya, hal ini terjadi pada zaman kaisaran Konstantinopel. Adapun yang mereka perselisihkan ialah:

1. Isa adalah salah satu oknum dalam Trinitas yaitu sebagai Allah Anak
2. Yesus memiliki dua tabiat yaitu Tuhan dan manusia

Dalam sebuah riwayat yang berasal dari Abdurrozak, yang diterima dari Ma’mar, dari Qatadah ada empat perkara yang mereka perselisihkan, yaitu:

1. Isa adalah Allah yang turun ke bumi, menghidupkan yang hidup dan mematikan
yang mati, kemudian naik ke surga (Pendapat kaum Yaqubiah)
2. Isa adalah anak Tuhan (Pendapat kaum Nastoriah)
3. Isa adalah salah satu dari yang tiga (Bapa, Putra, Roh Kudus)
4. Yang ketiga dari Trinitas adalah Maria (Ibunda Yesus)

15. MARYAM SEBAGAI SAUDARA HARUN

Pernyataan?
Dalam Al Quran juga terdapat kekeliruan mengenai silsilah Maryam seperti pada ayat berikut ini yang berbunyi ”Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata,”Hai Maryam sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar. Hai saudara Harun ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang penzina” (Maryam: 27-28). Pada ayat ini dikatakan Maryam bunda Yesus sebagai saudara Harun, bukankah ini merupakan suatu kekeliruan, karena jarak antara Maryam dengan Harun + 1400 tahun?

Tanggapan
Pertanyaan seperti ini sebenarnya bukan merupakan pertanyaan baru karena pernah ditanyakan ketika Rasulullah masih hidup. Ahmad, Muslim Tirmizi, Nasai meriwayatkan dari Mugirah bin Syubah. Dia berkata: “Rasulullah saw, telah mengutusku kepada penduduk Najran. Mereka bertanya, apa pendapatmu tentang apa yang kamu baca “Ya Ukhta Harun” Sedangkan Musa hidup sebelum Isa sekitar sekian lama? Kemudian aku kembali pulang dan menceritakan hal itu kepada rasulullah. Beliau bersabda: “Apakah kalian tidak memberitahukan, bahwa mereka dinamakan para nabi dan orang-orang shaleh sebelum mereka?
Qatadah menafsirkan maksud dari sabda rasulullah mereka dinamakan para nabi dan orang-orang shaleh sebelum mereka adalah pada zaman itu ada seorang laki-laki yang abid dan shaleh yang telah mengorbankan hidupnya untuk beribadah kepada Allah dan berkhidmat di Baitullah bernama Harun, karena Maryampun sejak kecil diberikan orang tuanya untuk berkhidmat di Baitullah maka samalah kedudukkan Maryam dengan orang yang bernama Harun, sehingga orang-orang menyebut Maryam sebagai saudara Harun dan bukan nabi Harun saudara nabi Musa as.
Jika hal ini dikatakan sebagai kekeliruan bagaimana dengan Alkitab itu sendiri, yang mengatakan Yesus sebagai anak Daud padahal jarak antara Yesus dengan Daud juga + 1600 tahun.

“Ada dua orang buta yang duduk di pinggir jalan mendengar, bahwa Yesus lewat, lalu mereka berseru: “Tuhan, Anak Daud, kasihanilah kami!”( Matius 20 :30 )

“Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: “Yesus Anak Daud, kasihanilah aku!” Banyak orang yang menegornya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: “Anak Daud, kasihanilah aku!”
( Markus 10: 47-48 )

“Kata orang kepadanya: “Yesus orang Nazaret lewat.” Lalu ia berseru: “Yesus Anak Daud, kasihanilah aku” (Lukas 18: 37-38 )

Bukankah ini juga merupakan suatu kekeliruan karena sebenarnya Yesus adalah putra Maria (Maryam) bukan putra Daud.

16. KESELAMATAN BAGI PENGIKUT ISA DALAM AL QURAN

Pernyatan?
Al Quran telah mengatakan bahwa orang-orang yang mengikuti Isa (Yesus) mendapat jaminan keselamatan dan kedudukkanya berada di atas orang-orang kafir, seperti pada ayat berikut ini “Wahai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu pada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang kafir hingga hari kiamat” (Ali Imron: 55) Sedangkan untuk pengikut Muhammad tidak ada jaminan untuk itu.

Tanggapan
Mengenai keselamatan pengikut Isa as dalam surat Ali Imron ayat 55 sudah dibahas pada permasalahan sebelumnya. Pengikut Isa akan berada di atas golongan orang-orang kafir hingga hari kiamat adalah hal yang wajar, karena dimata Allah orang-orang kafir adalah makhluk paling buruk.
•          ( الانفال : ٥٥)
“Sesungguhnya binatang (makhluk) yang paling buruk di sisi Allah ialah orang-orang yang kafir, karena mereka itu tidak beriman” (Al Anfal: 55)

Hal itu dikarenakan mereka tidak beriman pada Allah, mereka mempersekutukan Allah dengan ciptaan-ciptaan-Nya, sedangkan pengikut Isa yang diterangkan dalam ayat ini adalah orang-orang yang senantiasa beriman kepada Allah dan tidak pernah mempersekutukan Allah dengan suatu apapun
Lantas bagaimana dengan umat Islam adakah jaminan yang Allah berikan sebagaimana yang Allah berikan kepada pengikut nabi Isa yang beriman. Selama umat Islam itu beriman kepada Allah kemudian beramal saleh maka Allah memberikan jaminan yaitu Allah akan masukkan mereka ke dalam surga. Berikut janji-janji Allah kepada orang-orang beriman:

            •    ( النساء : ١۲٤)
“Barang siapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun” (An Nisa: 124)

•          •     ( هود : ۲۳)
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh dan merendahkan diri pada Tuhan mereka, mereka itu adalah penghuni-penghuni surga mereka kekal di dalamnya” (Hud: 23)

•       •      •     ( الحج : ١٤)
“Sesungguhnya Allah Memasukkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh ke dalam surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai”
(Al Hajj: 14)
         (الا نشقاق : ۲٥)

”Tetapi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya” (Al Insyiqaq: 25)

Jika umat Kristen mengatakan Al Quran memberikan jaminan kepada mereka lantas bagaimana dengan Alkitab apakah juga memberikan jaminan? Ternyata Alkitab tidak menjamin mereka untuk masuk ke dalam surga terlebih dahulu, justru orang-orang yang dianggap berdosalah yang akan masuk surga terlebih dahulu, yaitu pemungut cukai (pajak) dan perempuan sundal (WTS), sebagaimana diterangkan pada ayat berikut ini.

“Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut- pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah” (Matius 21: 31)

17. AL QURAN MENGAKUI YESUS SEBAGAI TUHAN

Pernyataan?
Kedudukkan Yesus sebagai Tuhan telah diakui oleh Al Quran, seperti pada beberapa ayat berikut ini

                         (ال عمران :٤۹)

“Dan (Sebagai) Rasul kepada Bani Israel (yang berkata kepada mereka), ”Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa suatu tanda (Mujizat) dari Tuhan-Mu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung atas izin Allah”
(Ali Imron: 49)

Pada ayat ini dikatakan Yesus dapat menciptakan seekor burung, jika Yesus bukan Tuhan mana mungkin ia dapat menciptakan seekor burung, karena selain Tuhan tidak ada yang dapat menciptakan seekor lalatpun, seperti pada ayat berikut ini,

            ( الحج : ۷٣)
“Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu seru selain Allah tidak dapat menciptakan seekor lalatpun” (Al Hajj: 73)

Selanjutnya

      •     ( الزخرف : ٦١)
“Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat” (Az Zukhruf: 61)

Pada ayat ini dikatakan Isa mengetahui hari kiamat, jelas jika Isa bukan Tuhan mustahil ia dapat mengetahui hari kiamat seperti pada ayat berikut ini

•               •           •    ( لقمان : ٣٤)

“Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya segala pengetahuan tentang hari kiamat” (Lukman: 34)

Selanjutnya
    ( التين :۸)

“Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya?” (At Tin: 8)

Pada ayat ini dikatakan Allah adalah hakim yang adil, jelas yang dimaksud Allah disini adalah Yesus sebagaimana yang disabdakan Muhammad.

“Isa Putra Maryam seorang Imam Mahdi dan Hakim yang adil” (HR. Muslim)

Berdasarkan keterangan di atas bukankah sudah jelas jika Al Quran sendiri mengakui Yesus sebagai Tuhan.

Tanggapan
Al Quran banyak bercerita mengenai nabi Isa as, baik berupa mujizat yang dimilikinya maupun keistimewaan-keistimwaannya, namun tidak ada satupun dari ayat-ayat Al Quran yang berbicara apalagi mengakui Yesus sebagai Tuhan, bahkan tidak sedikit dari ayat-ayat Al Quran yang justru membantah pengakuan umat Kristen yang menganggap nabi Isa sebagai Tuhan maupun anak Tuhan, sebagaimana diterangkan pada ayat berikut ini.

           •                                                  ( النساء : ١۷١)
“Wahai ahli kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya al-Masih, Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya. Yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) Roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan, “(Tuhan itu) tiga”, berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha suci Allah dari mempunyai anak.” ( An Nisa : 171)

                   ( الما ئدة : ۷۲)
“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata, “Sesungguhnya Allah adalah Al masih putra Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata, “Hai Bani Isreal, Sembahlah Allah Tuhan-ku dan Tuhan-mu.”(Al Maidah: 72)

              •       ( الا نعام : ١۰١)

“Dia menciptakan langit dan bumi. Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai istri” (Al An am: 101)
                 
( مريم :٣٥)
“Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkat kepadanya,“Jadilah” maka jadilah ia”(Maryam: 35)

        ( مر يم :٣۰)
“Berkata Isa, “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi” (Maryam: 30)

Tidak sedikit ayat-ayat Al Quran yang menceritakan tentang nabi Isa as baik mengenai mujizat dan keistimewaannya. Kemudian ditafsirkan sendiri dan dianggap oleh mereka sebagai pembuktian Al Quran telah mengakui Yesus sebagai Tuhan, berikut beberapa ayat yang telah diselewengkan.

Surat Ali Imron : 49

                         (ال عمران :٤۹)

“Dan (Sebagai) Rasul kepada Bani Israel (yang berkata kepada mereka), ”Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa suatu tanda (Mujizat) dari Tuhan-Mu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung atas izin Allah”
(Ali Imron: 49)

Ayat ini menerangkan ketika nabi Isa menyatakan kenabiannya dan menunjukkan mujizat-mujizat yang ada pada dirinya, umatnya meminta kepada nabi Isa agar menciptakan kelelawar. Maka nabi Isa memungut tanah liat dan membuatnya dalam bentuk burung dan jadilah tanah tersebut seperti burung yang dapat terbang. Makhluk tersebut tetap hidup dan terbang selama orang masih melihatnya dan makhluk itu mati setelah lenyap dari pandangan. Hal ini untuk membedakan antara ciptaan Isa dan Allah, apa yang dilakukan nabi Isa tidak akan terjadi jika tidak ada izin dari Allah.

Surat Az Zukhruf : 61

      •     ( الزخرف : ٦١)
“Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat” (Az Zukhruf: 61)

Maksud dari ayat ini menerangkan kelahiran nabi Isa yang janggal yaitu dengan tidak adanya seorang bapak maka umatnya mengatakan kepada ibundanya (Maryam) telah melakukan perbuatan zinah. Maka Allah membela Ibunda nabi Isa dengan memberinya kuasa untuk dapat berbicara ketika masih dalam buaian dan juga menerangkan penciptaanya merupakan sebagian kecil dari tanda-tanda kekuasaan-Nya. Karena Allah dapat menciptakan sesuatu yang lebih ganjil dan istimewa dibandingkan dengan kelahiran nabi Isa as, jika mereka beriman kepada Allah dan hari kiamat. Jadi pengertian ayat ini bukan menerangkan nabi Isa mengetahui kedatangan hari kiamat karena hari kiamat hanyalah milik Allah dan hanya Allahlah yang mengetahui kedatangannya, sebagaimana dikatakan Yesus berikut ini.
“Tetapi tentang hari atau saat itu tidak ada seorangpun yang tahu, Malaikat-malaikat di sorga, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja” (Markus 13: 32)
selanjutnya

Surat At Tin : 8
    ( التين : ۸)
“Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya?” (At Tin: 8)

Dihubungkan dengan sabda Rasulullah
“Isa Putra Maryam seorang Imam Mahdi dan Hakim yang adil” (HR. Muslim)

Adapun maksud dari ayat ini pada saat datangnya hari pembalasan (kiamat) maka Allah akan membalas segala perbuatan dan amal manusia sesuai dengan yang telah diperbuatnya selama di dunia, entah itu perbuatan baik maupun perbuatan buruk. Sebagaimana yang difirmankan-Nya pada ayat berikut ini.

•        ( فصلت : ٤٦)
“Barang siapa mengerjakan amal yang saleh maka (pahala) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa yang berbuat jahat maka (dosanya) atas dirinya sendiri”(Fushshilat: 46)

             (الجا ثية : ١٥)
“Barangsiapa mengerjakan amal yang saleh maka itu adalah untuk dirinya sendiri, dan barang siapa mengerjakan kejahatan, maka itu akan menimpa kepada dirinya sendiri, kemudian kepada Tuhan-mulah kamu kembali” (Al Jatsiyat: 15)

Kemudian yang dimaksud Isa Al Masih akan menjadi hakin yang adil ialah nantinya ia akan dimintakan persaksian di depan umat-umatnya yang telah mempertuhankan dirinya dan ketika itulah nabi Isa akan memberikan keterangan yang seadil-adilnya kepada umatnya bahwa dirinya bukanlah Tuhan melainkan sebagai nabi dan rasul.

18. PENGINJILAN SURAT AL FATIHAH

Pernyataan?
Surat Al Fatihah merupakan surat yang paling sering dibaca oleh umat Islam terutama dalam mengerjakan sholat, tetapi tampa mereka sadari apa yang mereka baca di dalamnya merupakan pengakuan Yesus sebagai Tuhan, seperti pada ayat berikut ini “Yang Menguasai Hari Pembalasan” (Al Fatihah: 4) dihubungkan dengan sabda Muhammad berikut ini “Demi Allah, sesungguhnya akan turun putra Maryam selaku hakim yang adil” (HR. Muslim) Ayat ini menerangkan pada hari kiamat nanti Isa (Yesus) akan turun dan akan menghakimi semua manusia termasuk Muhammad didalamnya. Pada ayat berikutnya dikatakan. ”Tunjukilah kami jalan yang lurus” (Al fatihah: 6) dihubungkan dengan ayat “Sesungguhnya Isa itu benar-benar memberi pengetahuan tentang hari kiamat, karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang hari kiamat itu, ikutilah aku inilah jalan yang lurus” (Az zukhruf: 61). Jalan lurus mana yang harus ditempuh oleh umat Islam jika bukan melalui Isa (Yesus), sebab Yesus adalah satu-satunya jalan keselamatan seperti yang telah difirmankannya pada ayat berikut ini “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup, tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yohanes 14: 6) kemudian pada ayat berikutnya “ Yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau Anugrahkan nikmat kepada mereka” (Al Fatihah: 7) dihubungkan dengan ayat “Pengikut Isa di atas orang kafir hingga hari kiamat” (Ali Imron: 55) Siapa yang dimaksud dengan mereka pada surat Al Fatihah ayat ke 7 ini, kalau bukan orang-orang Kristen, karena kedudukan mereka berada diatas orang kafir sampai hari kiamat nanti, apakah umat Islam masih ragu mengakui Yesus sebagai Tuhan padahal ayat tersebut selalu dibaca.

Tanggapan
Surat Al Fatihah bukan hanya surat yang paling sering dibaca oleh umat Islam tetapi juga merupakan surat yang paling sering digunakan oleh umat Kristen dalam menyimpangkan aqidah umat Islam khususnya bagi orang-orang yang awam.
Tak jarang mereka menggunakan dalil dari Al Quran yang telah disimpangkan atau ayat-ayat Al Quran yang dianggap dapat mendukung pendapat mereka, bahkan tidak sedikit pula yang menggunakan ayat-ayat Alkitab sebagai pendukung dari ayat-ayat Al Quran. Seperti mereka menafsirkannya surat Al Fatihah berikut ini.
Pada ayat ke 4 surat Al Fatihah berbunyi “Yang Menguasai Hari Pembalasan” oleh mereka dihubungkan dengan sabda Rasulullah bahwa Isa Al masih akan datang sebagai hakim yang adil. Jelas antara ayat ke 4 surat Al Fatihah dengan sabda rasulullah tidak ada hubungannya dengan kedudukkan Yesus sebagai Tuhan. Allah berfirman “Yang menguasai Hari Pembalasan” artinya hanya disisi Allahlah pengetahuan tentang hari kiamat itu.

•            ( لقمان : ٣٤)
“Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-nya segala pengetahuan tentang hari kiamat” (Lukman: 34)

dan tidak ada seorangpun yang mengetahui kapan datangnya hari kiamat termasuk Yesus, karena pengetahuan tentang hari itu hanya milik Allah. Sebagaimana diungkapkan Yesus pada ayat berikut ini.

“Tetapi tentang hari atau saat itu atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat- malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja” (Markus 13: 32)

Kemudian rasulullah bersabda Isa Al Masih akan datang sebagai hakim yang adil yaitu ia akan menjadi saksi bagi umatnya menerangkan bahwa dirinya hanyalah sebagai seorang rasul yang selama ini dianggap sebagai Tuhan, dimana nabi Isa sendiri tidak pernah mengangkat dan memerintahkan agar dirinya dijadikan Tuhan.

     ( النساء : ١٥۹)
“Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka” (An Nisa: 159)

Kemudian pada ayat ke 6 yang berbunyi “Tunjukilah kami jalan yang lurus” mereka hubungkan dengan surat Az Zukhruf ayat 61 yang berbunyi “Sesungguhnya Isa itu benar-benar memberi pengetahuan tentang hari kiamat itu, ikutilah aku inilah jalan yang lurus” Menurut umat Kristen jalan lurus yang harus ditempuh oleh umat Islam harus melalui Yesus, Jelas pendapat ini tidak benar karena bertentangan dengan pernyataan Yesus seperti pada ayat berikut ini

“Bukan orang yang berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan! Akan masuk ke dalam kerajaan sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak BapaKu yang di sorga”
(Matius 7: 21)

Pendapat Yesus ini juga sesuai dengan yang telah difirmankan-Nya pada ayat berikut ini.

      ( يس : ٦١)
“Dan hendaklah kamu menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus” (Yasin: 61)

Apa mungkin umat Islam mengikuti Yesus sementara Yesus sendiri tidak mau diikuti. Kemudian perhatikan juga ayat berikut ini

“Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diriKu sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakimanKu adil, sebab Aku tidak menuruti kehendakKu sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku”
(Yohanes 5: 30)

Pada ayat ini Yesus mengatakan tidak dapat melakukan kehendaknya sendiri, jadi apa mungkin Yesus dapat dijadikan sebagai jalan lurus jika dia tidak dapat mengikuti kehendaknya sendiri, selanjutnya perhatikan ayat berikut ini.

“Apakah sebabnya engkau bertanya kepadaKu tentang apa yang baik? Hanya satu yang baik. Tetapi jika engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah perintah Allah” ( Matius 19: 17 )

Pada ayat ini juga Yesus mengatakan jika ingin masuk ke dalam hidup harus menuruti perintah Allah bukan perintah dirinya.
Selanjutnya umat Kristen mengtakan Yesus adalah satu-satunya jalan keselamatan dan tidak akan selamat jika tidak melalui Yesus.

“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup, tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yohanes 14: 6)

Pada hakekatnya ayat ini tidak salah karena Yesus adalah jalan keselamatan, tetapi untuk siapa jalan tersebut ditujukan. Jika jalan keselamatan itu ditujukan kepada seluruh umat manusia jelas keliru, tetapi jika kepada Bani Israel ini baru benar, karena Yesus memang di utus hanya untuk Bani Israel.

“Kedua belas murid itu di utus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: “Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel”
( Matius 10: 5-6 )

Kemudian pada ayat ke 7 yang berbunyi “Yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau anugrakan nikmat kepada mereka” kata mereka oleh umat Kristen dihubungkan dengan surat Ali Imron ayat 55 yang mengatakan pengikut Isa Al Masih berada di atas orang-orang kafir hingga hari kiamat. Ayat ini menerangkan keinginan umat Islam agar dianugrahkan kenikmatan dari Allah, seandainya anugrah yang diberikan Allah sama seperti yang diberikan kepada pengikut nabi Isa as bukanlah yang ditujukan kepada umat Kristen yang ada sekarang ini. Sebab yang Allah berikan kepada umat Kristen sekarang ini bukanlah anugrah melainkan azab, karena mereka bukanlah orang-orang yang beriman tetapi mereka adalah orang-orang yang telah mempersekutukan Allah dengan mengangkat Yesus sebagai Tuhan.


19. AYAT-AYAT AL QURAN TIDAK BERATURAN

Pernyataan?
Ayat-ayat dalan Al Quran tidak berurutan antara ayat yang satu dengan ayat yang lain, sehingga sangat membingungkan dan sulit dibedakan mana ayat yang awal dan mana yang akhir Sedangkan dalam Alkitab ayat-ayatnya selalu berurutan mulai dari kitab Kejadian sampai kitab Wahyu sehingga dapat dibedakan mana ayat yang awal dan yang akhir.

Tanggapan
Ayat-ayat Al Quran tidaklah diturunkan sekaligus namun diturunkan secara bertahap, ada ayat yang diturunkan karena asbab (sebab) dan ada ayat yang diturunkan tampa adanya asbab. Ayat-ayat Al Quran diturunkan terkadang hanya satu atau dua ayat saja, terkadang turun berupa surat yang sederhana.
Pada surat-surat panjang banyak pesan-pesan yang disampaikan yang berlainan kandungannya, sehingga sulit dibedakan mana yang awal dan mana yang akhir, tetapi justru disinilah keistimewaannya Al Quran, meski terlihat tidak berurutan namun maksud dan tujuan yang terkandung dalam ayat tersebut tidak menyimpang dari permasalahan yang diwahyukan. Begitu pula dengan ayat yang beruluang-ulang dalam Al Quran itu tak lain karena Allah mengharapkan hamba-hamba-Nya mendapat petunjuk dengan diturunkannya Al Quran

        ( الا نعم : ١۰٥)

“Demikianlah kami Mengulang-ulangi Ayat-ayat Kami supaya (orang-orang yang beriman mendapat petunjuk)” (Al An-am: 105)


20. HIMBAUAN DALAM CETAKAN AL QURAN

Pernyataan?
Pada Al Quran terbitan Departemen Agama dihalaman depannya ada himbauan “Bila anda mendapatkan kekeliruan dalam hal cetakan dan penyusunan Al Quran dan terjemahannya dimohon untuk mengembalikannya ke toko dimana anda peroleh” Mengapa ini bisa terjadi Kitab suci bisa terjadi kesalahan dan kekhilafan?

Tanggapan
Adapun himbauan yang terdapat dalam setiap cetakan Al Quran bukan menandakan Al Quran terdapat kekhilafan atau kekeliruan melainkan untuk kehati-hatian bagi orang yang mencetaknya. Seandainya ada kekhilafan atau kekeliruan tentulah bukan pada Al Quran melainkan pada orang yang mencetak Al Quran tersebut.
Adapun maksud dari himbauan tersebut untuk menjaga agar tidak terjadi kesalahan lagi saat mencetak ulang, karena sekecil apapun kesalahan yang terdapat dalam cetakan Al Quran akan ketahuan dimana letak kesalahannya walaupun kesalahan tersebut hanya satu huruf.
Inilah yang membedakan antara Al Quran dan Alkitab karena tidak sedikit dari umat Islam yang hapal Al Quran sehingga sekecil apapun kesalahan dalam cetakan akan segera ketahuan dimana letak kesalahanya. Sebagaimana terjadi baru-baru ini di daerah Sumatra Barat dimana terdapat simbol salib pada Al Quran dan setelah diteliti isinya ternyata terdapat kekeliruan pada beberapa ayatnya. Sedangkan bagi umat Kristen tidak ada seorangpun dari mereka yang mampu dan dapat menghapal Alkitab, seandainya terjadi kekhilafan atau kesalahan tidak akan ada seorangpun yang tahu dimana letak kesalahannya.




21. AL QURAN DARI AWAL SAMPAI AKHIR BERBICARA TENTANG YESUS

Pernyataan?
Ayat-ayat Al Quran mulai dari awal, pertengahan sampai akhir selalu berbicara mengenai Yesus, bukankah ini menunjukan secara tidak langsung Al Quran telah mengakui Yesus sebagai Tuhan.

Tanggapan
Jika ini yang dijadikan dasar oleh umat Kristen bahwa Al Quran merupakan sebagai bukti pengakuan nabi Isa as (Yesus) sebagai Tuhan, lalu bagaimana dengan Alkitab.
Dalam Alkitab baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru banyak ayat yang bercerita mengenai Abraham (Nabi Ibrahim), Daud dan juga Musa, tetapi mengapa mereka tidak dijadikan Tuhan. Padahal Yesus sendiri hanya diceritakan dalam Perjanjian Baru dan tidak ada satupun ayat yang menceritakan Yesus dalam Perjanjian Lama tetapi Yesus dijadikan Tuhan. Mengapa Abraham, Daud dan Musa tidak dijadikan Tuhan?
Adapun Al Quran menceritakan nabi Isa as bukan untuk mengakui kedudukan Isa sebagai Tuhan melainkan menjelaskan tentang ajaran yang dibawanya yang selama ini telah disimpangkan. Al Quran juga menceritakan nabi Isa guna memuliakan kedudukkannya sebagai nabi telah dipertuhankan oleh umatnya. Padahal nabi Isa sendiri tidak pernah menganggap dirinya sebagai Tuhan dan tidak pernah menyerukan kepada umatnya agar dirinya dijadikan Tuhan. Sebagaimana diterangkan pada ayat berikut ini.
        ••                                    •    ( الما ئدة : ١١٦)

“Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman, “Hai Isa putra Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia, “Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?” Isa menjawab, “Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mangatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakannya maka tentulah Engkau telah Mengetahuinya. Engkau Mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada Diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib” (Al Maidah: 116)


22. NYAWA NABI MUHAMMAD DI TANGAN YESUS

Pernyataan?
Dalam mutiara hadits III nomor. 4251 Muhammad bersabda: ”Nyawaku di tangan dia anak Maryam (Yesus)”, kemudian dalam hadits Shahih Muslim I Muhammad juga bersabda: “Demi Allah, sesungguhnya akan turun Putra Maryam selaku hakim yang adil” bukankah ini menunjukan bahwa Muhammad sendiri mengakui Yesus sebagai Tuhan?

Tanggapan
Adapun bunyi sebenarnya dari hadits tersebut adalah sebagai berikut:

“Dari Abu Hurairah berkata: “Bersabda Rasulullah: “Demi Dzat dimana jiwaku berada di tangan-Nya. Sungguh putra Maryam hampir turun di tengah-tengah kalian sebagai hakim yang adil, lalu dia memecah salib, membunuh babi, dan membebaskan Jizyaj. Dan harta melimpah sehingga tidaklah seorang mau menerima harta, hingga satu kali sujud lebih baik dari dunia seisinya” (HR. Bukhari Muslim).

Hadits ini menjelaskan bahwa jiwa nabi Muhammad berada dalam genggaman Allah, bukan dalam genggaman Isa Putra Maryam. Jadi tidak benar jika nabi Muhammad menyerahkan nyawanya ketangan Isa as, karena antara nabi Isa as dengan nabi Muhammad mempunyai kedudukkan yang sama yaitu sebagai rasul Allah.

23. PERNIKAHAN NABI MUHAMMAD DENGAN KHADIJAH

Pernyataan?
Mengapa Muhammad sebagai pembawa agama Islam, tetapi menikah dengan Khadijah yang beragama Kristen dan nikahnyapun dengan cara Kristen dan walinyapun Warokah seorang pendeta yang menterjemahkan Alkitab dalam bahasa Arab?

Tanggapan
Pernikahan yang dilakukan oleh rasulullah sama sekali tidak ada hubungannya dengan agama Kristen. Selama ini para Misionaris mengklaim bahwa rasulullah menikah dengan Khadijah seorang yang beragama Kristen, karena beliau adalah keponakan Warokah bin Naufal yang mereka anggap sebagai tokoh Kristen.
Khadijah sendiri adalah seorang wanita mulia di tengah-tengah kaumnya serta berbudi luhur dan senantiasa menjaga kesucian serta martabatnya yang oleh penduduk Arab beliau digelari “At Thaharoh”(Yang menjaga kesucian).
Beliau adalah seorang janda kaya yang sudah menikah dua kali sebelum menikah dengan rasulullah, suami pertamanya adalah Atieq bin Abid Al Makhzumy seorang bangsawan Quraisy pernikahan yang pertama ini tidak berlangsung lama, dari pernikahan pertama Khadijah melahirkan seorang putri yang diberi nama Hindun. Kemudian suami keduanya ialah Nabbasy bin Zurarah At Taimy juga seorang bangsawan Quraisy, pernikahan yang kedua ini juga tidak berlangsung lama dari pernikahan ini Khadijah melahirkan seorang putra yang diberi nama Hilal.
Khadijah sendiri adalah seorang pedagang yang senantiasa mengirim orang ke negeri Syam, sampailah beliau akhirnya mendengar kabar tentang rasulullah yang dikenal karena kejujurannya. Kemudian Khadijah memberikan keparcayaan kepada rasulullah untuk membawa dagangannya dengan ditemani orang kepercayaannya yaitu Maisaroh .
Maisaroh sendiri sangat kagum dan terpesona akan budi pekerti, kejujuran serta keramah tamahan dalam berbicara, selanjutnya apa yang dilihat dan disaksikan oleh Maisaroh dilaporkan kepada Khadijah, sehingga Khadijah tertarik dan berhasrat untuk menikah dengan rasulullah. Kemudian hasrat beliau disampaikan Abu Thalib paman rasulullah.
Berdasarkan dengan adat yang berlaku ketika itu Abu Thalib meminang Khadijah kepada Khuwalid (ayah Khadijah), tetapi dalam sejarah ada juga yang mengatakan yang meminang Khadijah adalah Hamzah bin Abdul Muthalib yang juga paman rasulullah. Dan yang menikahkan rasulullah dengan Khadijah adalah seorang yang bernama Amru bin Asad bukan Warokah bin Naufal, walau beliau adalah paman Khadijah. Dan yang memberikan khutbah nikahnya adalah Abu Thalib.
Pernikahan itu sendiri dilakukan dengan syariat nabi Ibrahim, karena syariat itulah yang masih diterima dan diamalkan oleh masyarakat jahiliah termasuk hukum sunat.
Mengenai Warokah bin Naufal yang dikatakan sebagai tokoh Kristen beliau adalah seorang ahli Taurat yang memahami seluk beluk hukum Taurat yang usianya sudah lanjut (tua), bahkan beliau sendiri menyatakan akan melindungi rasulullah jika nantinya ia diusir oleh umatnya.
24. WAHYU KEPADA NABI MUHAMMAD

Pernyataan?
Pengakuan Muhammad sebagai nabi hanya berasal dari mulutnya semata, karena tidak ada seorangpun yang mendengar atau menyaksikan Muhammad menerima wahyu.

Tanggapan
Jika dikatakan tidak ada orang yang menyaksikan rasulullah menerima wahyu dikarenakan ketika itu rasulullah hanya seorang diri di gua Hira, tetapi jika dikatakan pengakuan dirinya sebagai nabi hanya berasal dari mulutnya semata tentulah sangat teramat mustahil. Karena sebelum rasulullah diangkat menjadi seorang rasul ketika beliau masih berusia + 12 tahun seorang pendeta Nasrani bernama Buraiha sudah melihat tanda-tanda kenabian pada diri rasulullah.
Kemudian setelah menerima wahyu pertama Khadijah (istri rasulullah) menceritakan hal itu pada pamannya Warokah bin Naufal seorang ahli Taurat juga membenarkan tentang kenabian rasulullah dengan mengatakan: “Quddus, Quddus, demi Tuhan yang jiwa Warokah di dalam tangannya, sesungguhnya telah datang kepadanya (Muhammad) namus akbar (petunjuk yang maha besar) sebagaimana yang pernah datang kepada nabi Musa as, dan sesungguhnya akan menjadi nabi bagi umat kita ini. Dan katakan kepadanya hendaklah ia tenang.
Orang Arab memberikan gelar pada rasulullah “Al Amin” artinya dipercaya. Jadi bagaimana mungkin rasulullah diberi gelar tersebut jika dirinya seorang pendusta.
Dan berita mengenai kedatangan wahyu pertama kepada rasulullah telah dinubuatkan Allah dalam Alkitab seperti pada ayat berikut ini.

“dan apabila kitab itu diberikan kepada orang yang tidak dapat membaca dengan mengatakan: “Baiklah baca ini,” maka ia akan menjawab: “Aku tidak dapat membaca” (Yesaya 29: 12)

Ayat ini sama dengan jawaban rasulullah ketika menjawab pertanyaan Jibril Bacalah!: Kata Jibril, rasulullah menjawab: Aku tidak dapat membaca.

25. NABI MUHAMAD TIDAK MEMILIKI MUJIZAT

Pernyataan?
Tuhan dalam mengutus nabi dan rasul-Nya tentulah tidak memilih sembarang orang dalam menjalankan tugasnya, para nabi dan rasul diberikan mujizat oleh Tuhan sebagai tanda kenabian. Sedangkan Muhammad tidak memiliki Mujizat, Muhammad hanya bisa menungu sampai ia wafat, tetapi mujizat itu tidak pernah datang, apa pantas Muhammad disebut nabi?

Tanggapan
Sebagai nabi dan rasul sudah pasti diberikan mujizat oleh Allah sebagai tanda kenabian. Namun mujizat yang Allah berikan tidaklah sama antara rasul yang satu dengan rasul yang lain, karena Allah sendiri telah melebihkan antara rasul-Nya yang satu dengan rasul yang lain.

        •       
(البقر ة :۲٥۳)

“Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian mereka dari sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya beberapa derajat” (Al Baqarah: 253)

Mengenai mujizat yang Allah berikan tediri dari 2 macam:

1. Mujizat Naqliah.
Mujizat ini dapat dilihat dan disaksikan oleh panca indra, seperti mujizat pada nabi Ibrahim yang tidak hangus dibakar, tongkat nabi Musa yang dapat berubah menjadi ular, nabi Isa yang dapat menyembuhkan orang buta, nabi Muhammad tangannya dapat mengeluarkan air yang dapat diminum oleh ratusan umat Islam, dan masih banyak lagi mujizat-mujizat yang Allah berikan kepada nabi-nabi-Nya.
2. Muzijat Aqliah
Mujizat seperti ini hanya dapat disaksikan dan dirasakan oleh orang yang berilmu, sedangkan pada orang awam mujizat ini merupakan hal yang biasa, semisal rasulullah tidak pernah mengenyam pendidikan tapi beliau memiliki kepribadian serta budi pekerti yang luhur dan memiliki akhlak yang terpuji padahal beliau ketika itu hidup di lingkungan bansa Arab jahiliah, ini bisa kita bandingkan dengan keadaan sekarang apa mungkin jika seorang anak yang tidak mendapat pendidikan setelah dewasa dapat berprilaku dan berakhlak mulia, kemudian rasulullah tidak pernah belajar ilmu ekonomi tapi rasulullah sukses dalam usahanya, kemudian rasulullah tidak pernah belajar ilmu militer tapi rasulullah dapat mengatur strategi dengan baik, dan masih ada lagi yang tidak mungkin untuk disebutkan satu persatu.

26. TIDAK ADA JAMINAN MASUK SURGA BAGI NABI MUHAMMAD

Pernyataan?
Seorang nabi dan rasul tidak akan diragukan lagi bila ia mati nantinya pastilah akan masuk Surga, sedangkan pada Muhammad tidak ada jaminan untuk itu karena ia selalu minta didoakan (shalawat) dari umatnya agar dapat masuk surga.

Tanggapan
Shalawat kepada rasulullah bukan hanya penghargaan atau keinginan dari umat Islam itu semata, tetapi merupakan perintah langsung dari Allah

•     •        
) الاحزاب : ٥٦)

“Sesungguhnya Allah dan Malaikat-malaikat-Nya bershalawat pada nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan padanya.” (Al Ahzab: 56)

Pada ayat ini dijelaskan bahwa Allah dan para malaikat bershalawat, bagaimana mungkin selaku umatnya tetapi tidak bershalawat kepadanya.
Namun yang perlu diperhatikan disini ialah shalawat yang Allah dan malaikat berikat tidaklah sama dengan shalawat yang diberikan oleh manusia, shalawat yang Allah berikan berarti Rahmat, dan shalawat yang diberikan oleh malaikat berarti memintakan ampunan, sedangkan shalawat yang diberikan oleh umat Islam berarti mendoakan agar diberi rahmat.
Suatu contoh di lingkungan tempat kita tinggal, kita sering mendengar orang mengucapkan “Selamat panjang umur” apakah dengan sering mengucapkan selamat panjang umur, kita beranggapan orang tersebut umurnya pendek, ataukah pula jika kita sering mengucapkan selamat panjang umur orang tersebut akan panjang umurnya.
Padahal jelas umur adalah masalah yang gaib dan hanya Allah yang mengetahui kapan manusia akan lahir dan berapa lama manusia hidup serta kapan manusia akan meninggal

•   •    ( الحجر :٥ )
“Tidak ada suatu umat pun yang dapat mendahului ajalnya, dan tidak (pula) dapat mengundurkan(nya)” (Al Hijr: 5)
      ( لقمان :۳٤)
“Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana ia akan mati”
(Lukman: 34)

Begitu pula dengan shalawat yang diberikan umat Islam kepada rasulullah bukan berarti rasulullah tidak selamat.

27. NABI MUHAMMAD BUKAN SEORANG PENYELAMAT

Pernyataan?
Sebagai seorang nabi, Muhammad ternyata tidak dapat menyelamatkan anaknya sendiri, karena dirinya sendiri saja belum ada jaminan keselamatan, jadi bagaimana mungkin ia dapat menyelamatkan umatnya?

Tanggapan
Dalam hal keselamatan Allah Allah telah menjamin keselamatan bagi rasulullah dengan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan dosa-dosanya yang akan datang jika ada
             •       ( الفتح : ١­۲)
“Sesungguhnya kami telah memberi kepadamu kemenangan yang nyata, supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosa-dosa yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan Nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus” (Al Fath: 1-2)

Mengapa rasulullah tidak dapat menyelamatkan anaknya dan juga menyelamatkan umatnya, karena Islam mengajarkan manusia memikul amal dan dosanya masing-masing, orang tua tidak akan dapat menyelamatkan anaknya begitu pula sebaliknya melainkan amalnyalah yang dapat menyelamatkannya dari azab Allah.

•       •          
“Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), Maka Sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barangsiapa yang sesat Maka Sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain (Al Isra : 15)
                                      

18. Dan orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. dan jika seseorang yang berat dosanya memanggil (orang lain) untuk memikul dosanya itu tiadalah akan dipikulkan untuknya sedikitpun meskipun (yang dipanggilnya itu) kaum kerabatnya. Sesungguhnya yang dapat kamu beri peringatan Hanya orang-orang yang takut kepada azab Tuhannya (sekalipun) mereka tidak melihatNya dan mereka mendirikan sembahyang. dan barangsiapa yang mensucikan dirinya, Sesungguhnya ia mensucikan diri untuk kebaikan dirinya sendiri. dan kepada Allahlah kembali(mu). (Fatrir : 18)


Sedangkan dalam ajaran Kristen mereka berkeyakinan Yesus adalah sebagai juru selamat yang datang untuk menyelamatkan mereka dari dosa dengan jalan disalib sebagai tebusan atas dosa-dosa yang telah mereka lakukan. Padahal Allah sendiri mengatakan tidak ada juru selamat selain dari pada-Nya.

“Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada juruselamat selain Aku” (Yesaya 43: 11)

“Bukankah Aku, TUHAN? Tidak ada yang lain, tidak ada Allah selain dari padaKu. Allah yang adil dan juruselamat, tidak ada yang lain kecuali Aku” (Yesaya 45: 21)

“Tetapi Aku adalah TUHAN, Allahmu sejak di tanah Mesir, engkau tidak mengenal Allah kecuali Aku, dan tidak ada juruselamat kecuali Aku” (Hosea 13: 4)

Begitu pula dijelaskan dalam Alkitab manusia itu akan memikul amal dan dosanya masing-masing.

“Janganlah seorang berbuat dosa dengan melakukan salah satu yang dilarang TUHAN tampa mengetahuinya, maka ia bersalah dan harus menanggung kesalahannya sendiri” (Imamat 5: 17)
“Janganlah ayah dihukum mati karena anaknya, janganlah pula anak dihukum mati karena ayahnya; setiap orang harus dihukum mati karena dosanya sendiri”
(Ulangan 24: 16)

“Janganlah ayah mati karena anaknya, janganlah juga anak mati karena ayahnya, melainkan setiap orang harus mati karena dosanya sendiri” (II Tawarikh 25: 4)

“Orang yang berbuat dosa itulah yang harus mati. Anak tidak akan turut menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya”
(Yehezkiel 18: 20)

“Janganlah ayah dihukum mati karena anaknya, janganlah juga anak dihukum mati karena ayahnya, melainkan setiap orang harus dihukum mati karena dosanya”
(II Raja-Raja 14: 16)

“Melainkan: Setiap orang akan mati karena kesalahannya sendiri; setiap manusia yang makan buah mentah giginya sendiri yang akan merasa ngilu”(Yeremia 31: 30)

Jadi sangat mustahil jika seorang melakukan dosa orang lain yang menanggung kesalahannya, begitu pula sekian banyak umat Kristen melakukan dosa lantas dosa tersebut dijaminkan oleh Yesus.
Jika benar Yesus datang ke dunia sebagai tebusan dosa banyak orang dengan jalan disalib mengapa menghindar ketika dirinya akan ditangkap oleh orang-orang yang akan menyalibnya.

“Sesudah itu Yesus berjalan keliling Galilea, sebab Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea, karena disana orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuhNya” (Yohanes 7: 1)

“Sesudah itu Ia datang kepada murid-muridNya dan berkata kepada mereka: Tidurlah sekarang dan istirahatlah. Lihat, saatnya tiba bahwa Anak Mmanusia diserahkan ketangan orang-orang berdosa. Bangunlah, marilah kita pergi. Dia yang menyerahkan Aku sudah dekat” (Matius 26: 45-46)

Apa mungkin Yesus datang ke dunia sebagai tebusan banyak orang karena Yesus sendiri mengatakan akan membalas manusia sesuai dengan apa yang dikerjakannya. Sebagaimana diterangkan pada ayat berikut ini.

“Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan.Dan orang-orang mati di hakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulia di dalam kitab-kitab itu. Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatanya. Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkan ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api” (Wahyu 20: 12-14)

28. NABI MUHAMMAD MEMILIKI BANYAK ISTRI

Pernyataan?
Perbuatan Muhammad tidak mencerminkan prilaku seorang nabi, karena kawin sampai berkali-kali. Istri sahnya saja sampai sembilan orang, lantas berapa puluh yang tidak sah, apalagi istri yang termudanya saja baru berumur sembilan tahun

Tanggapan
Pernikahan yang dilakukan oleh rasulullah tidaklah didasari dengan hawa nafsu belaka, walaupun pada prakteknya rasulullah memiliki banyak istri tetapi semua pernikahannya didasarkan wahyu dan untuk melindungi kehormatan wanita-wanita yang dinikahinya. Jika rasulullah menikahi istri-istrinya didasarkan hawa nafsu tentulah rasulullah akan memilih wanita-wanita yang muda dan cantik. Tetapi kenyataannya wanita yang pertama kali dinikahinya adalah Khadijah binti Khuwalid yang sudah dua kali menjadi janda yang dari usia terpaut 15 tahun lebih tua dari rasulullah, sedangkan ketika itu status rasulullah masih perjaka.
Dalam hal ini perlu kita bicara jujur adakah diantara kita sebagai lelaki yang bersedia dan ikhlas menikahi wanita seperti Khadijah dengan tujuan mencari Ridho Allah, walaupun ada tentulah sangat langka dan sangat sulit sekali menemukan orang yang berjiwa besar seperti rasulullah.
Sebagai gambaran wanita-wanita seperti apakah yang dinikahi oleh rasulullah, berikut ini adalah adalah istri-istri dari rasulullah setelah Khadijah wafat.

1. Saudah binti Zam’ah, beliau adalah seorang janda dari Syukran bin Amr
2. Aisyah binti Abu Bakar, beliau adalah satu-satunya istri Rasulullah yang masih gadis
3. Ummu Salamah, beliau adalah seorang janda dari Abdullah bin Abdul Asad Al
Makhzum
4. Raihanah beliau adalah seorang Budak
5. Maimunah binti Harits, beliau adalah janda dari Mas’ud bin Amru Ats Tsaqafi
6. Hafsah binti Umar bin Khatab, beliau adalah janda dari Khunais bin Hudzafah As
Sahmi yang gugur dalam perang Badar
7. Shafiyah binti Huyai, beliau adalah seorang budak janda dari Salam bin Abi Al Haqiq
seorang bangsa Yahudi yang memusuhi rasulullah
8. Zainab binti Jahsy, beliau adalah janda dari Abdullah bin Jahsy yang gugur dalam
perang Uhud
9. Mariyah binti Qubthiyah, beliau adalah seorang budak
10. Ramlah binti Abi Sufyan, beliau adalah janda Ubaidilah bin Jahsy yang murtad.

Seluruh istri-istrinya dinikahi secara sah dan tidak ada satupun yang tidak dinikahinya secara tidak sah. Dan setelah menikahi istrinya yang kesepuluh rasulullah dilarang untuk menikah lagi kecuali dengan budak-budak yang ada pada beliau.

                          ( الاحزاب : ٥۲)
“Tidak halal bagimu mengawini perempuan-perempuan sesudah itu dan tidak boleh (pula) mengganti mereka dengan istri-istri (yang lain), meskipun kecantikannya menarik hatimu kecuali perempuan-perempuan (hamba sahaya) yang kamu miliki. Dan Allah Maha mengawasi sesuatu” (Al Ahzab: 52)

Dengan diturunkannya ayat ini membuktikan bahwa pernikahan yang dilakukan rasulullah bukanlah didasari hawa nafsu. Seandainya umat Kristen dan para Misionaris masih menganggap apa yang dilakukan oleh rasulullah ini sebagai perbuatan yang tidak wajar dan tidak pantas dilakukan oleh seorang nabi, maka saya mencoba mengangkat beberapa ayat dalam Alkitab berikut ini.

“Rehabeam mencintai Maakha, anak Absalom itu, lebih dari pada semua isteri dan gundiknya – ia mengambil delapan belas isteri dan enam puluh gundik “
(II Tawarikh 11: 21)

“Hati Salomo telah terpaut kepada mereka dengan cinta. Ia mempunyai tujuh ratus isteri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik” (I Raja-raja 11: 2-3)

“Sampailah Daud di istananya di Yerusalem, lalu raja mengambil kesepuluh gundik yang ditinggalkannya untuk menunggui istana, kemudian dimasukkanya mereka dalam sebuah rumah di bawah penjagaan. Ia memelihara mereka, tetapi tidak dihampirinya. Mereka tetap terasing seperti janda sampai hari mati mereka”
(II Samuel 20: 3)

“Sekali peristiwa pada waktu petang, ketika Daud bangun dari tempat pembaringannya, lalu berjalan-jalan di atas sotoh istana, tampak kepadanya dari atas seorang perempuan sedang mandi; perempuan itu sangat elok rupanya. Lalu Daud menyuruh orang bertanya tentang perempuan itu dan orang berkata: “Itu adalah Batsyeba binti Eliam, isteri Uria orang Het itu.” Sesudah itu Daud menyuruh orang mengambil dia. Perempuan itu datang kepadanya, lalu Daud tidur dengan dia. Perempuan itu baru selesai membersihkan diri dari kenajisannya. Kemudian pulanglah perempuan itu ke rumahnya. Lalu mengandunglah perempuan itu dan disuruhnya orang memberitahukan kepada Daud, demikianlah: “Aku mengandung” (II Samuel 11: 2-5)

Jika kita perhatikan pada beberapa ayat ini, apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana nabi-nabi yang mereka imani juga memiliki banyak istri. Siapa Rehabeam ia adalah anak Salomo, siapa Salomo ia adalah anak Daud dan siapa Daud, Daud adalah bapak leluhur Yesus yang mereka jadikan Tuhan dan juru selamat.

“Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepadaNya takhta Daud, bapa leluhurNya”
(Lukas 1: 32)
kita juga bisa melihat bagaimana perilaku Daud yang tertarik dengan kecantikan isteri orang lain yang dilihatnya ketika sedang mandi dan tampa ragu tidur dengannya. Dalam kisah tersebut setelah perempuan itu hamil Daud memiliki suatu rencana licik dan jahat yaitu berupaya menyingkirkan Uria suami dari Batsyeba agar dia bias menikahinya.
Kemudian mengapa rasulullah menikahi Aisyah yang ketika itu masih berusia 9 tahun, ini dikarenakan wahyu yang Allah turunkan melalui malaikat Jibril yang disampaikan melalui mimpinya, dimana rasulullah diperintahkan untuk mengambil Aisyah sebagai istri. Yang oleh para Misionaris dianggap sebagai salah satu penyimpangan sex yang terdapat pada diri rasulullah (Phedophilia/ suka pada anak di bawah unur) Ini adalah merupakan tuduhan yang keji sebab jika bukan berdasarkan wahyu tidak mungkin rasulullah mengambil Aisyah sebagai istri.
Jika rasulullah menikahi Aisyah dikatakan sebagai penyimpangan sex (Phedophilia) lantas bagaimana dengan para Pendeta dan Pastor yang mereka anggap sebagai wakil Tuhan di bumi, ternyata tidak sedikit dari mereka yang telah melakukan pelecehan seksual pada anak-anak, berikut beberapa fakta yang terjadi
Pada tanggal 27 Febuari 2004 The Associated Press menyiarkan satu tulisan yang berjudul Two Studies Cite Child Sex Abuse By 4 Percent of Priests, oleh Laurie Goodstein yang menyebutkan bahwa pelecehan seksual terhadap anak-anak dilakukan oleh 4 persen pastor Gereja Katolik. Setelah tahun 1970, 1 dari 10 pastor akhirnya tertuduh melakukan pelecehan seksual. Dari tahun 1950-2002, sebanyak 10.667 anak-anak dilaporkan menjadi korban pelecehan seksual oleh 4392 Pastor.Study ini dilakukan oleh The Amerikan Catholic Bishop tahun 2002 sebagai respons terhadap tuduhan adanya penyembunyian kasus-kasus pelecehan seksual yang dilakukan tokoh Gereja.
AW Richad Sipe seorang Pastor Katolik Roma, menulis buku berjudul Sex Priests and Power Anatomy of Crisis tahun 1995. Buku ini menceritakan prilaku seksual dikalangan para Pendeta dan Pastor. Sebagai gambaran pada tanggal 17 November 1992, TV Belanda menayangkan program 17 menit yang materi acaranya tentang pelecehan seksual oleh pemuka agama Kristen di Amerika Serikat. Esoknya dalam satu hari 300 orang menelpon stasiun TV tersebut, dan menyatakan bahwa mereka juga mengalami pelecehan seksual oleh para Pendeta di Belanda.
Tahun 2002, The Boston Globe, menerbitkan buku berjudul Betrayal: The Crisis in the Catholic Church, yang membongkar habis-habisan pengkhianatan dan skandal sex para pemuka agama Katolik.Pembongkaran skandal-skandal sex ini telah memunculkan krisis paling serius dalam gereja Katolik. Pelecehan seksual khususnya terhadap anak-anak sangatlah serius, sebagai contoh tahun 1992, di tenggara Massucusetts ditemukan seorang Pastor bernama James R Porter melakukan pelecehan terhadap lebih dari 100 anak-anak.
Berdasarkan fakta-fakta diatas apakah pantas para pastor dan pendeta tersebut dikatakan sebagai wakil Tuhan di muka bumi.

29. SABDA NABI MUHAMMAD TENTANG KEMUNDURAN ISLAM

Pernyataan?
Muhammad bersabda ”Nanti dalam waktu yang tidak lama, akan datang pada manusia suatu zaman dimana Islam tidak tinggal kecuali hanya namanya saja, dan tidak ada yang tinggal daripada Al Quran kecuali huruf dan tulisannya saja. Masjid- masjid mentereng dan megah, tetapi sunyi dari petunjuk. Ulama mereka adalah yang paling jahat diantara yang ada di bawah langit, dari mereka (Ulama-ulama itu) akan muncul fitnah dan fitnah akan kembali kepada lingkungan mereka itu sendiri (umat Islam)” Bukankah ini membuktikan Al Quran akan habis masanya, sebab jika Al Quran itu berasal dari Tuhan tentunya akan tetap ada sampai hari kiamat nanti, karena firman Tuhan itu kekal untuk selama-lamanya. Disini juga dikatakan ulamanya adalah orang yang paling jahat, jadi ulamanya saja orang yang paling jahat lantas bagaimana dengan yang awam (Tidak mengerti agama)?

Tanggapan
Dalam hadits ini ada lima perkara yang rasul gambarkan mengenai keadaan umatnya di kemudian hari
1. Islam yang ditinggalkan umatnya
2. Al Quran yang tidak lagi diamalkan
3. Masjid yang sunyi dari petunjuk.
4. Ulama menjadi makhluk terjahat
5. Fitnah yang melanda umat Islam

Adapun pengertian dari hadits tersebut adalah Islam sebagai satu-satunya agama yang diridhoi di sisi Allah dan sebagai agama yang tinggi pembawa rahmat bagi seru sekalian alam, tetapi ketika itu Islam sudah mulai ditinggalkan umatnya dengan kata lain mereka bangga sebagai seorang Muslim, mereka juga bangga Islam sebagai agama yang tinggi tetapi prilaku dan kehidupan mereka tak ubahnya seperti kehidupan di zaman jahiliah. Agama Islam ketika itu hanya dijadikan hiasan Kartu Tanda Penduduk (KTP)
Kemudian Al Quran yang mereka junjung tinggi dan dianggap sebagai pedoman hidup tak ubahnya sebagaimana bacaan biasa, yang senantiasa dibaca, dihapal kemudian ditafsirkan tetapi hanya untuk diperlombakan, sementara syariat dan tuntunan yang terkandung didalamnya tidak pernah diamalkan dan dijabarkan dalam kehidupan.
Ketika itu umat Islam tidak lagi menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan umat, Umat Islam ketika itu lebih cendrung untuk membangun dan memperindah masjid dari pada memakmurkanya. Sehingga masjid terlihat begitu megah dan indah tetapi dibalik kemegahan dan keindahannya tersebut masjid tak ubahnya seperti kuburan.
Para ulama ketika itu yang dianggap sebagai orang yang berilmu dan dapat dijadikan sebagai teladan tidak lagi mengamalkan ilmunya, sehingga umat jauh dari hidayah. Mereka tidak lagi menjadikan ayat-ayat Allah sebagai peringatan karena mereka sendiri telah menafsirkan dan menjual ayat-ayat Allah demi kepentingan pribadi dan menuruti hawa nafsu.
Sehingga akhir dari semua itu segala kerusakkan dan kemungkaran kembali kepada umat Islam. Dari apa yang rasulullah sabdakan ini dapat kita ambil kesimpulan bukan menandakan Islam akan hilang dari muka bumi, Islam akan tetap ada dan tetap sebagai agama yang tinggi pembawa rahmat bagi seru sekalian alam, begitu juga dengan Al Quran walaupun tidak lagi diamalkan isinya tetapi tetap terjaga dan terpelihara keasliannya, karena Allah sendiri telah berjanji akan menjaga dan memelihara Al Quran sampai akhir zaman. Masjid-masjid yang ada ketika itu hanya sebagai tempat rutinitas melaksanakan Ibadah sementara umat sendiri jauh dari hidayah karena ketika itu umat Islam lebih cendrung untuk membangun dan memperindah masjid dari pada memakmurkannya. Sedangkan yang dimaksud ulama adalah yang paling jahat yaitu mereka yang telah memutar balikkan dan menjual ayat-ayat Allah demi kepentingan pribadi, sementara bagi mereka yang tetap menjaga dan berpegang teguh pada ayat-ayat Allah mereka tetap sebagai makhluk yang paling mulia di sisi Allah. Dampak dari hasil perbuatan-perbuatan para ulama itu kembali kepada umat Islam merupakan hal yang wajar karena mereka yang seharusnya menjaga dan memelihara hukum-hukum Allah tetapi mereka justru merusaknya.

30. SHOLAT DAN KABAH

Pernyataan?
Mengapa umat Islam jika sholat harus menghadap Kabah, apakah karena disana ada Tuhannya (Hajarul Aswad)? bagaimana seandainya jika umat Islam sholat tidak menghadap Kabah? Apakah umat Islam berani melakukan itu?

Tanggapan
Allah telah berfirman dalam Al Quran bahwa timur dan barat adalah miliknya

           (البقر ة : ١٤۲)

“Kepunyaan Allah-lah timur dan barat; Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-nya ke jalan yang lurus” (Al Baqarah: 142)

Artinya walaupun umat Islam menghadapkan wajahnya ke Baitullah (Kabah) belumlah dinilai melakukan kebajikan (ibadah), kalau keimanan dalam hatinya masih goyah. Keimanan pada Allah merupakan yang utama bukan kemana ia menghadapkan wajahnya.

                 •                 •           •         (البقر ة :١۷۷ )

“Bukanlah menghadapkan wajahmu kearah timur dan barat itu suatu kebajikkan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir, dan orang-orang yang meminta-minta, dan (memerdekakan) hamba sahaya; mendirikan sholat dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji; dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan, dan peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa” (Al Baqarah: 177)

Kabah hanyalah simbol persatuan umat Islam, bahwa umat Islam mempunyai tujuan yang satu.
Mengenai apakah berani umat Islam jika sholat tidak menghadap Kabah, masalahnya disini bukan berani atau tidak berani, sebab kemanapun umat Islam menghadapkan wajahnya dalam sholat Allah akan mengetahuinya. Akan tetapi jika dalam sholat umat Islam mengikuti pendapat dan kehendak masing-masing dimana letak persatuannya.
Suatu contoh kecil ketika umat Islam sedang menaiki kendaraan baik itu mobil, kereta api, kapal laut maupun kapal udara, dapat menghadapkan wajahnya kemana saja sesuai dengan yang dikehendaki tampa harus memalingkan wajah atau membalikkan badan agar posisi tetap menghadap kabah.

31. SHOLAT LIMA WAKTU

Pernyataan?
Allah menentukan sholat yang sebenarnya sebanyak 50 kali sehari semalam, tetapi yang dikerjakan hanya 5 waktu, mengapa umat Islam berani merubah peraturan yang telah Allah tetapkan?

Tanggapan
Sholat pertama kali disyariatkan ketika rasulullah Isra Miraj, ketka itu Allah mewajibkan sholat sehari semalam sebanyak 50 waktu, kemudian rasulullah memohon keringanan kepada Allah sehingga sholat yang tadinya 50 waktu menjadi hanya 5 waktu sehari.
Prihal perintah sholat 50 waktu menjadi 5 waktu tidak terdapat dalam Al Quran melainkan bersumber pada hadits tentang Isra Miraj. Permohonan keringanan yang dilakukan oleh rasulullah ini bukan merupakan penolakkan terhadap perintah Allah. Dalam hadits tersebut diterangkan ketika rasulullah diperintahkan sholat 50 waktu rasulullah menerimanya dengan penuh ketaatan, tetapi di tengah perjalanan rasulullah bertemu dengan nabi Musa as, dan atas saran nabi Musa as rasulullah diperintahkan untuk meminta keringanan kepada Allah, yang akhirnya rasulullah menuruti perintah nabi Musa dan Allahpun mengabulkan permohonan tersebut perintah sholat sebanyak 50 waktu kemudian dikurangi menjadi 5 waktu.
Dalam hadits tersebut juga diterangkan permohonan keringanan yang diajukan oleh rasulullah itu berulang kali yang sampai akhirnya sholat itu hanya 5 waktu sehari yang pahalanya sama dengan menjalankan perintah sholat 50 waktu.
Dalam hal ini tidak ada sedikitpun campur tangan dari umat Islam untuk merubah sholat yang tadinya 50 waktu menjadi 5 waktu sehari. Itu semua merupakan upaya rasulullah yang dengan susah payah memohon keringanan dari Allah.
Kalau umat Kristen mengatakan umat Islam telah merubah hukum Allah dengan merubah sholat yang tadinya 50 waktu menjadi 5 waktu, bagaimana dengan umat Kristen sendiri yang Allah menetapkan kepada mereka untuk mensucikan hari Sabat (Sabtu)? Umat Kristen bukan hanya melanggar perintah tersebut tetapi juga merubahnya menjadi hari Minggu, padahal Allah telah memberikan peringatan dan sangsi bagi mereka yang melanggarnya.

“Haruslah kamu pelihara hari sabat, sebab itu hari kudus bagimu; siapa yang melanggar kekudusan hari sabat itu, pastilah ia dihukum mati, sebab setiap orang yang melakukan pekerjaan dihari itu, orang itu harus dilenyapkan dari antara sebangsanya” (Keluaran 31: 14)

32. MENGENAI BAITULLAH

Pernyataan?
Baitullah yang sebenarnya adalah yang dibangun oleh raja Sulaiman di Yerusalem, tetapi mengapa umat Islam mengatakan Baitullah adalah yang di bangun oleh Nabi Ibrahim dan Ismail di Mekah, padahal agama Islam baru ada + 600 tahun setelah Yesus mati.

Tanggapan
Pengertian Baitullah atau Bait Allah menurut agama Kristen adalah rumah yang didirikan sebagai tempat persembahan dan pelaksanaan ibadah kepada Allah. Umat Kristen mengatakan Baitullah yang sebenarnya adalah Baitul Maqdis di Yerusalem yang dibangun dan didirikan oleh raja Sulaiman (Salomo dalam agama Kristen) Sedangkan dalam pandangan Islam Baitullah adalah Kabah di Mekah yang dibangun oleh nabi Ibrahim dan Ismail.
Dalam sejarah kedua tempat ini baik Baitul Maqdis maupun Kabah adalah tempat yang digunakan untuk melakukan peribadatan kepada Allah. Lantas manakah diantara kedua tempat tersebut yang dikatakan sebagai Baitullah, umat Kristen mengatakan Baitullah adalah Baitul Maqdis ini didasarkan karena agama Kristen itu telah ada + 600 tahun sebelum agama Islam, bahkan mereka menganggap Kabah bukanlah sebagai Baitullah.
Tetapi jika kita kembalikan kepada sejarah manakah diantara kedua tempat tersebut yang lebih dahulu dibangun dan dipakai sebagai tempat ibadah, tentulah umat Kristen sendiri akan mengakui bahwa Kabah adalah tampat yang pertama kali di bangun dan digunakan sebagai tempat peribadatan.
Kabah sejak zaman nabi Ibrahim sampai sekarang masih digunakan sebagai tempat peribadatan baik dalam pelaksanaan ibadah haji maupun umroh. Umat Islam sendiri menganggap Baitul Maqdis di Yerusalem sebagai tempat suci kedua setelah Kabah di Mekah, karena Baitul Maqdis juga didirikan oleh rasul Allah yaitu nabi Sulaiman, dan Baitul Maqdis pernah menjadi tempat rasulullah Isra dan juga sebagai kiblat pertama umat Islam sebelum kiblat itu dipindahkan ke Kabah.

33. PEMBERSIHAN KABAH DARI BERHALA

Pernyataan?
Ketika umat Islam telah memasuki kota Mekah, seluruh berhala disamping Kabah yang jumlahnya + 300 buah dimusnahkan, tetapi mengapa hanya batu hitam (Hajarul Aswad) itu satu-satunya yang tetap utuh dan tidak dimusnahkan?

Tanggapan
Inilah yang membedakan antara Hajarul Aswad dengan berhala, patung Yesus dan Bunda Maria. Hajarul Aswad adalah batu yang langsung Allah datangkan dari Surga, sedangkan berhala, tak ubahnya seperti patung Yesus dan Bunda Maria. Mereka adalah buatan tangan-tangan manusia yang kemudian dianggap tuhan dan disembah.
Hajarul aswad hanya ada satu tempatnya di Mekah, sedangkan patung Yesus dan Bunda Maria jumlahnya ratusan bahkan mungkin ribuan atau jutaan. Untuk mendapatkan patung-patung tersebut tidak begitu sulit karena dijual dipasaran bebas, baik di toko-toko maupun supermarket. Umat Kristen dapat memilih dan membelinya sesuai dengan kemampuan mereka, bagi golongan menengah keatas mereka dapat membeli patung tersebut yang terbuat dari emas, sedangkan bagi mereka yang golongan ekonominya menengah kebawah dapat membeli patung tersebut yang terbuat dari kayu.
Di Indonesia saja kita dapat melihat ada berapa puluh gua Maria, yang disetiap gua tersebut terdapat patung Bunda Maria, kemudian kita dapat melihat patung-patung Yesus yang terdapat diberbagai tempat di seluruh dunia. Inilah yang membedakan Hajarul Aswad dengan patung Yesus dan Bunda Maria walaupun didatangkan dari Surga tetapi tidak ada satupun dari umat Islam yang menjadikan Hajarul Aswad sebagai tuhan apalagi disembah.

34. MEKAH KOTA AMAN

Pernyataan?
Dalam Al Quran Allah telah berfirman dan mengatakan bahwa Mekah adalah kota yang aman seperti pada ayat-ayat berikut ini:

    ••    •   (البقر ة :١۲٥)

“Dan (Ingatlah) ketika kami menjadikan Rumah itu (Baitullah itu) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman” (Al Baqarah: 125)

    (ال عمران :۹۷ )
“Barangsiapa yang memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia”
(Ali Imron: 97)
   ( التين : ۳)
“dan demi kota (Mekah) ini yang aman” (At Tin: 3)
tetapi mengapa sering terjadi peristiwa berdarah seperti peristiwa mina dan menjadi sarang teroris?

Tanggapan
Mekah merupakan kota suci yang di dalamnya terdapat Baitullah (Kabah) yang dijadikan sebagai tempat melaksanakan ibadah kepada Allah. Siapapun yang ada didalamnya maka hak-haknya akan dilindungi baik itu manusia maupun hewan, karena Mekah adalah tanah Haram “larangan” siapapun dan dari manapun dia dilarang untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang diharamkan oleh Allah.
Mengenai peristiwa berdarah yang terjadi di Mekah entah itu tragedi Mina maupun yang lainnya merupakan musibah yang tak lain karena kesalahan dari manusia itu sendiri.

          ( الشورى : ۳۰)
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri” (Asy syura: 30)

Namun Mekah bukan merupakan sarang teroris sebagaimana yang dituduhkan para Misionaris, karena Islam adalah agama damai. Sedangkan kata-kata teroris berasal dari ungkapan negara Amerika Serikat. Mereka menggunakan istilah teroris demi menjaga kewibawaannya sebagai satu-satunya polisi dunia yang akibat ulah dan perbuatan-perbuatanya yang tidak sesuai sebagai polisi yang seharusnya menegakkan keadilan justru manfaatkannya demi kepentingan pribadi dan sekutu-sekutunya.
Hal ini menimbulkan ketidak puasan beberapa pihak yang akhirnya melakukan suatu aksi sebagai protes terhadap ketidak adilan tersebut yang akhirnya orang-orang semacam ini dianggap mengganggu kepentingan dan wibawa Amerika Serikat maka mereka dianggap dan dikatakan sebagai Teroris.

35. ISRA MIRAJ DAN MASJIDIL AQSA

Pernyataan?
Isra Miraj adalah peristiwa yang tidak dapat diterima akal, karena Masjidil Aqsa tempat Muhammad Isra baru dibangun puluhan tahun setelah Muhammad wafat, jadi apa mungkin peristiwa tersebut dapat diterima akal?

Tanggapan
Peristiwa Isra Miraj itu terjadi pada tahun ke 11 kerasulan atau 16 bulan sebelum hijrah ke Madinah, peristiwa Isra adalah perjalanan rasulullah dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha di Palestina, sedangkan Miraj adalah perjalanan rasulullah dari Masjidil Aqsha ke Sidratul Munthaha. Mengenai Masjidil Aqsha yang diterangkan dalam ayat ini adalah Baitul Maqdis yang dibangun oleh nabi Sulaiman, jadi dimana letak tidak masuk akalnya, sebab Baitul Maqdis sudah ada ratusan tahun sebelum rasulullah lahir.
Keraguan seperti itu juga pernah dialami oleh Abu Jahal, dalam sebuah riwayat Abu Jahal datang menemui rasulullah sambil berolok-olok ia bertanya: Adakah berita baru? Jawab rasululah: Ada! Kata Abu Jahal: Apa? Jawab rasulullah: Saya diperjalankan tadi malam ke Baitul Maqdis, Baitul Maqdis, tanya Abu Jahal.
Kemudian Abu Jahal mengumpulkan orang-orang Quraisy untuk mendengarkan cerita rasulullah yang tidak dipercayainya itu, dan hal itu memang yang diharapkan oleh rasulullah, setelah orang-orang berkumpul, berkatalah Abu Jahal: Ceritakanlah apa yang engkau ceritakan kepadaku tadi, lalu rasulullah menceritakan apa yang dialaminya dalam Isra Miraj. Kemudian mereka bertepuk tangan sambil bersiul sebagai cemoohan dan menganggap apa yang diceritakan oleh rasulullah tersebut tidak masuk akal.
Kemudian mereka juga menanyakan rupa dan bentuk Baitul Maqdis, namun pertanyaan itu dapat dijawab oleh rasulullah dengan benar, kemudian orang-orang Quraisy juga menanyakan kepada rasulullah adakah rasulullah melihat rombongan kafilah perniagaan mereka berapa ekor ontanya dan bagaimana keadaannya. Dengan tegas rasulullah menjawab: Rombongan tersebut telah menuju pulang, sekian banyak orangnya dan sekian banyak ontanya hari ini ketika matahari terbit rombongan itu sampai, onta yang dimuka putih warnanya, demikianlah rasululah memberikan keterangan secara terperinci.
Maka ketika hari yang telah ditentukan orang-orang Quraisy itu pergi keluar kota untuk menunggu kafilah tersebut, maka tak lama setelah mereka menunggu tampaklah kafilah tersebut sesuai dengan yang rasulullah katakan.

36. ISRA MIRAJ HANYA MIMPI

Pernyataan?
Jika benar Isra Miraj itu terjadi pasti hanya didalam mimpi, karena saat peristiwa tersebut tidak ada yang menyaksikan secara langsung, bahkan Istri Muhammad sendiri (Khadijah) mengatakan malam itu Muhammad tidak kemana-mana hanya bersama dirinya.

Tanggapan
Pendapat umat Kristen yang mengatakan Isra Miraj dilakukan oleh rasulullah hanya dalam mimpi bukanlah masalah baru apalagi dianggap aneh, karena diantara umat Islam sendiri tidak sedikit yang mempermasalahkan mengenai Isra Miraj ini, berikut beberapa pendapat dari umat Islam mengenai Isra Miraj:

1. Isra Miraj yang dilakukan oleh rasulullah terjadi dialam mimpi ketika rasulullah
tertidur dekat Hajar (Hajarul Aswad)
2. Isra dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha dilakukan dengan jasad dan roh, tetapi
ketika Miraj hanya dilakukan dengan roh sementara jasad rasulullah berada di
Masjidil Aqsha
3. Isra dan Miraj hanya dilakukan dengan roh hanya dilakukan dengan roh sementara
jasad rasulullah berada di Masjidil Haram
4. Isra Miraj dilakukan dengan jasad dan roh.

Inlah beberapa pendapat yang berkembang dikalangan umat Islam.
Peristiwa Isra Miraj itu terjadi disaat rasulullah ditimpa musibah besar yaitu ditinggal pamannya Abu Thalib yang begitu dihormati oleh rasulullah dalam usianya yang ke 80 tahun, dan tidak berapa lama kemudian disusul istrinya Khadijah, kedua peristiwa ini terjadi pada tahun 10 kenabian, tahun tersebut dalam sejarah tercatat sebagai tahun “Aamul Huzni” (tahun kesedihan), baik Abu Thalib maupun Khadijah merupakan orang yang banyak andil dalam perjuangan rasulullah menegakkan Islam, mereka memberikan bantuan baik berupa moril maupun materil.
Abu Thalib beliau adalah pimpinan kaum Quraisy yang sangat berpengaruh dan merupakan perisai bagi rasulullah, sedangkan Khadijah seorang istri yang senantiasa menghibur dikala susah, menghidupkan jiwa rasulullah dikala gundah dan mengobankan seluruh hartanya demi perjuangan rasulullah. Kedua orang ini telah meninggalkan rasulullah disaat tekanan-tekanan kaum Quraisy semakin kuat.
Jadi bagaimana mungkin rasulullah berada disamping istrinya sementara istrinya telah meninggal dunia, yang seharunya jika mereka mengerti sejarah ketika itu rasulullah berada di rumah Ummu Hanni binti Abu Tahib yang merupakan kerabat dan sepupunya.

37. MENGENAI SURAT AL ISRA AYAT 1

Pernyataan?
Jika Isra Miraj itu sendiri tidak dapat diterima akal, lantas siapa yang membuat ayat dalam surat Al Isra ayat 1?

Tanggapan
Tidak ada satupun ayat-ayat dalam Al Quran yang dibuat oleh selain Allah tentunya jika ada maka akan banyak kejanggalan yang terjadi di dalamnya. Allah sendiri telah menegaskan jika ragu akan kebenaran Al Quran maka Allah meminta kepada siapa saja untuk membuat yang seumpama Al Quran dan Allah juga menegaskan hanya orang-orang kafirlah yang memperdebatkan ayat-ayatnya
        ( المؤ من : ٤)
“Tidak ada yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah, kecuali orang-orang yang kafir” (Al Mu’min: 4)

38. BIDADARI DI SURGA

Pernyataan?
Adanya Bidadari di surga dalam pandangan agama Islam adalah merupakan hal yang mustahil, karena kehidupan di surga tidak sama dengan kehidupan di dunia, di surga tidak ada lagi yang namanya kawin dan kehidupan sex, yang ada hanyalah memuji dan memuliakan Allah saja, jadi apa bisa diterima akal mengenai adanya Bidadari di surga?

Tanggapan
Khabar yang Allah berikan melalui firman-Nya mengenai adanya Bidadari di surga merupakan salah satu dari ayat-ayatnya yang Mutasyabihat artinya ayat tersebut tidak dapat ditafsirkan artinya.
Kehidupan di akhirat dan di surga merupakan kehidupan kelak dikemudian hari, umat manusia tidak dapat menafsirkan bagaimana keadaan yang sebanarnya, kecuali apa yang telah dikhabarkan kepadanya. Mengenai adanya bidadari merupakan masalah ghaib dan masalah-masalah ghaib hanya disisi Allah pengetahuan tersebut.

       ( الجن : ۲٦)
“(Dia adalah Tuhan) yang mengetahui yang gaib, maka Dia tidak Memperlihatkan kepada seorang pun tentang yang gaib” (Al Jin: 26)
 •      (سباء : ٤۸)
“Katakanlah,”Sesungguhnya Tuhan-ku mewahyukan kebenaran. Dia Maha mengetahui yang gaib” (Saba: 48)
     ( الرعد : ۹)
“Yang mengetahui semua yang gaib dan yang tampak; Yang Maha Besar lagi Maha Tinggi” (Ar Rad: 9)
      ( السجدة : ٦)
“Demikian itu ialah Tuhan Yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, Yang Maha perkasa lagi Maha Penyayang” (As Sajadah: 6)

            ( الحشر : ۲۲)
“Dia-lah Allah yang tiada tuhan selain Dia, yang mengetahui yang gaib dan yang nyata” (Al Hasyr: 22)

Mengenai gambaran surga juga telah dikhabarkan dalam Alkitab, sebagaimana diterangkan pada ayat berikut ini.

“Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia; semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.” (I Korintus 2: 9)

Allah mengabarkan di surga ada Bidadari-bidadari yang cantik tentulah apa yang Allah khabarkan tersebut merupakan hal yang nyata bukan mustahil, karena Allah tidak pernah menyalahi janji-Nya.
 •        •       
( يونس : ۵۵)
“Ingatlah, sesungguhnya kepunyaan Allah apa yang di langit dan di bumi. Ingatlah, sesungguhnya janji Allah itu benar, tetapi kebanyakkan mereka tidak mengetahui(nya)” (Yunus: 55)

Seharusnya sebelum umat Kristen mengatakan dalam Al Quran terdapat hal-hal yang tidak masuk akal mereka membuka dan membaca Alkitab terlebih terdahulu jangan hanya dijadikan pajangan dan dibawa ketika akan mengadakan kebaktian, setelah itu tidak pernah dibuka dan dipelajari isinya. Jika mereka mau membuka, membaca dan mengkaji Alkitab tentulah mereka akan berpikir dua kali untuk mengatakan ada ayat-ayat Al Quran yang tidak masuk akal, karena dalam Alkitab tidak sedikit dari ayat-ayatnya yang tidak masuk akal, seperti pada beberapa ayat berikut ini.

“Pujilah TUHAN di bumi, hai ular-ular naga dan segenap samudra raya”
(Mazmur 148: 7)

Pada ayat ini dikatakan ular-ular naga diperintahkan untuk memuji Tuhan, apa tidak lebih parah dari Bidadari? Bidadari adalah khabar dari Allah mengenai kehidupan di hari kemudian sedangkan ular-ular naga adalah kehidupan di dunia dan ular-ular naga bukanlah suatu kenyataan melainkan sebuah legenda yang berasal dari negeri China.

“Ketika mereka mendengar langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohon dalam taman. Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: “Di manakah engkau?”
(Kejadian 3: 8-9)

Pada ayat ini dikatakan Allah tidak tuhu tempat persembunyian manusia ketika manusia itu bersembunyi di hadapan-Nya, jadi dimana letak kekuasaan Tuhan yang Maha Mengetahui jika manusia bersembunyi di hadapan-Nya saja tidak diketahui bagaimana jika jauh.

39. BIDADARI HANYA UNTUK LELAKI

Peryataan?
Jika benar ada Bidadari di surga kenapa hanya diperuntukkan bagi lelaki saja, lantas bagaimana dengan para wanitanya jika semua lelaki di surga dinikahkan dengan Bidadari, siapa yang akan menikahi mereka? Jelas ini merupakan ketidak adilan terhadap wanita.

Tanggapan
Adanya Bidadari di surga bukan merupakan diskriminasi terhadap kaum wanita, Allah menciptakan sesuatu tentulah tidak akan ada yang sia-sia, apalagi yang diciptakan-Nya adalah Bidadari wanita yang sangat cantik dan elok rupanya pastilah dibalik penciptaan tersebut akan ada hikmahnya
Walaupun Bidadari diciptakan dan diperuntukkan untuk kaum laki-laki bisa saja maksud dari Allah untuk memberi semangat kepada kaum lelaki dalam menjalankan ibadah dan memperjuangkan agama-Nya.
Mengenai kaum wanita yang dikatakan oleh para Misionaris akan dinikahkan oleh siapa, dalam Al Quran dijelaskan bahwa siapa saja diantara mereka yang beriman kepada Allah akan dikumpulkan kembali menjadi satu keluarga mulai dari orang tuanya sampai anak keturunannya.
                    •         ( الرعد : ۲۲­۲٣)
“Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhan-nya, mendirikan shalat, dan menafkankan sebagian Rezeki yang Kami berikan kepada Mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang- orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik). (Yaitu) surga Adn yang mereka masuk kedalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya, dan anak cucunya” (Ar Rad: 22-23)

  •             ( الطور : ۲۱ )
“Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu nereka dengan mereka, dan Kami tidak mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka.” (Ath Thur: 21)

Jadi jelas tidak ada diskriminasi dalam Islam terhadap wanita-wanita yang beriman dan beramal shaleh karena Allah akan masukan mereka ke dalam surga, mereka tidak akan menikah dengan siapapun karena akan dikumpulkan dengan suami beserta anak cucu mereka yang juga beriman kepada Allah
40. ISLAM TIDAK SESUAI DENGAN PERKEMBANGAN ZAMAN

Pernyataan?
Islam adalah agama yang tidak sesuai dengan perkembangan zaman, karena Islam disebarkan dengan jalan perang dan totaliter, begitu pula dengan hukum Islam yang tidak berlandaskan kasih melainkan berlandaskan in-toleransi, kejam, sadis dan tidak adil.

Tanggapan
Islam bukanlah agama perang melainkan agama damai yang membawa rahmat bagi seru sekailan alam, walaupun dalam sejarah Islam terjadi beberapa kali peperangan tetapi peperangan yang dilakukan oleh rasulullah dan para sahabatnya bukanlah untuk menyebarkan Islam melainkan untuk mempertahankan aqidah dan membela kehormatan agama.
Islam lahir dan berkembang pertama kali dijazirah Arab (Mekah dan Madinah) kemudian Islam berkembang ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Di Indonesia sendiri sebelum Islam masuk penduduknya sudah memiliki agama dan keyakinan masing-masing. Sejarah masuknya Islam ke Indonesia tidak ada satupun yang dilakukan dengan pedang dan peperangan, karena Islam tidak pernah memaksakan orang untuk memilih dan mengikuti jalannya sebagaimana yang telah Allah firmankan.

      ••     (البقر ة :۲٥٦)

“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat” (Al Baqarah: 256)
Lantas bagaimana dengan ajaran Kristen sendiri yang dikatakan sebagai agama kasih, apakah ajaran Kristen tidak diajarkan dengan pedang, sungguh suatu pendapat yang keliru karena justru agama Kristen itulah yang mengajarkan perang terhadap umatnya, sebagaimana diterangkan pada ayat-ayat berikut ini.

“Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan membawa pedang” (Matius 10: 34)

Pada ayat ini dengan jelas dikatakan Yesus datang bukanlah untuk membawa damai melainkan membawa pedang, selanjutnya perhatikan ayat berikut ini.

“Tetapi sekarang ini, siapa yang mempunyai pundi-pundi, hendaklah ia membawanya, demikian juga yang mempunyai bekal; dan siapa yang tidak mempunyainya hendaklah ia menjual jubahnya dan membeli pedang”
(Lukas 22: 36)

Pada ayat ini juga Yesus memerintahkan kepada pengikutnya untuk menjual jubah yang dimilikinya untuk membeli pedang.
Mengenai syariat Islam tentulah Allah menurunkan syariat-Nya disesuaikan dengan kemampuan dan kesanggupan hamba-hamba-Nya, disini bisa kita lihat dan bandingkan suatu negara yang menerapkan syariat Islam secara murni dengan negara-negara yang menerapkan syariat buatan manusia, mana yang lebih banyak melakukan pelanggaran? Karena Allah yang menciptakan manusia tentu Allah pula yang lebih tahu bagaimana seharusnya menerapkan hukum kepada hamba-hamba-Nya bukan manusia.
Seandainya hukum atau syariat Islam dianggap terlalu sadis atau tidak manusiawi bagaimana dengan syariat dalam agama Kristen? Syariat dalam agama Kristen tak ubahnya sebagaimana yang telah Allah syariatkan dalam Al Quran, namun Syariat yang Allah tetapkan kepada mereka tidak pernah mereka pakai apalagi diamalkan. Berikut beberapa syariat dalam agama Kristen.

“Apabila seorang laki-laki atau perempuan dirasuk arwah atau roh peramal, pastilah mereka dihukum mati, yakni mereka harus dilontari dengan batu dan darah mereka tertimpa pada mereka sendiri” (Imamat 20: 27)

“Siapa yang menghujat TUHAN, pastilah ia di hukum mati dan dilontari batu oleh seluruh jamaah itu. Baik orang asing maupun orang Israel asli, bila ia menghujat nama TUHAN, haruslah dihukum mati” (Imamat 24: 16)

“Apabila ada seorang gadis yang masih perawan dan yang sudah bertunangan – jika seorang laki-laki bertemu dengan dia di kota dan tidur dengan dia, maka harusnya mereka keduanya kamu bawa ke luar ke pintu gerbang kota dan kamu lempari dengan batu, sehingga mati” (Ulangan 22: 23-24)

“Apabila dua orang berkelahi dan isteri yang seorang datang mendekat untuk menolong suaminya dari tangan orang yang memukulnya, dan perempuan itu mengulurkan tangannya dan menangkap kemaluan orang itu, maka haruslah kau potong tangan perempuan itu; jangan engkau merasa sayang kepadanya”
(Ulangan 25: 11-12)

“Bila seorang laki-laki berzinah dengan isteri orang lain, yakni berzinah dengan isteri sesama manusia, pastilah keduanya dihukum mati, baik laki-laki maupun perempuan yang berzinah itu” (Imamat 20: 10)

“Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit khatamnya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari perjanjianKu” (Kejadian 17: 14)

41. KETURUNAN ISMAIL

Pernyataan?
Kehancuran negara-negara Islam merupakan karma dari Allah, karena dalam Alkitab telah dikatakan keturunan Ismail seperti keledai liar, sebagaimana diterangkan pada ayat berikut ini ”Serlanjutnya kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: ”Engkau mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan menamainya Ismael, sebab TUHAN telah mendengar penindasan atasmu itu seorang laki-laki yang lakunya seperti keledai liar” (Kejadian 16: 11-12) Jadi wajar jika negara-negara Islam tidak pernah tenang dan selalu dalam keadaan kacau.

Tanggapan
Kehancuran negara-negara Arab bukanlah merupakan karma dari Allah, melainkan hasil propaganda Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya mereka memecah belah dan mengadu domba sesama negara Arab.
Sebagaimana kita lihat ketika Amerika Serikat setelah menjadi satu-satunya negara Adidaya dan mengangkat dirinya sebagai polisi dunia telah menerapkan standar ganda dalam beberapa hal termasuk didalamnya masalah hak aszasi manusia. Fakta berbicara jika ada negara-negara Islam yang dianggap dapat merugikan kepentingan Amerika Serikat maka segera diambil tindakan tegas, tetapi jika ada negara-negara sekutu Amerika Serikat terutama Israel melakukan suatu yang dianggap dapat merugikan umat Islam Amerika seolah tutup mata dan tidak perduli dengan hal tersebut.
Suatu contoh nyata mengenai pengembangan senjata nuklir, jika ada negara-negara Islam mengembangkannya senjata tersebut maka negara tersebut segera dikenakan sangsi, tetapi jika Israel yang mencoba mengembangkannya justru Amerika Serikat menyediakan bahan bakunya, apakan ini bukan merupakan suatu bukti bahwa kehancuran negara-negara Arab merupakan hasil rekayasa Amerika Serikat.
Mengenai firman Allah yang tedapat dalam Alkitab yang mengatakan Ismail seperti keledai liar merupakan julukan yang diberikan oleh Allah kepada hamba-hamba-Nya, sebagaimana juga Yesus memberikan gelar kepada pengikutnya dengan sebutan “Domba”

“Kedua belas murid itu di utus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: “Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel” (Matius 10: 5-6)

“Aku gembala yang baik dan Aku mengenal domba-dombaKu dan domba-dombaKu mengenal Aku” (Yohanes 10: 14)

Gelar-gelar semisal seperti yang diberikan kepada nabi Ismail, juga diberikan kepada anak-anak nabi Yakub,

1. Yehuda seperti anak singa
“Yehuda adalah seperti anak singa” (Kejadian 49: 9)
2. Isakhar seperti keledai yang kuat tulangnya
“Isakhar adalah seperti keledai yang kuat tulangnya” (Kejadian 49: 14)
3. Dan seperti ular
“Semoga Dan menjadi seperti ular di jalan” (Kejadian 49: 17)
4. Naftali seperti rusa betina
“Naftali adalah seperti rusa betina yang terlepas” (Kejadian 49: 21)
5. Yusuf seperti pohon buah-buahan yang muda
“Yusuf adalah seperti pohon buah-buahan yang muda” (Kejadian 49: 22)
6. Benyamin seperti srigala yang menerkam
“Benyamin adalah sepaerti srigala yang menerkam” (Kejadian 49: 27)

42. ARAB DAN ISRAEL

Pernyataan?
Negara-negara Arab tidak akan pernah menang melawan Israel, negara Arab juga tidak akan pernah tenang dan selalu dalam keadaan kacau, karena semua itu sesuai dengan yang telah dinubuatkan Tuhan dalam Alkitab.

Tanggapan
Suatu hal yang wajar jika negara-negara Arab tidak pernah menang melawan Israel, disamping minimnya persenjataan yang dimiliki Israel juga dibantu oleh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya, bisa kita lihat bagaimana rakyat Palestina yang ingin melepaskan diri dari penjajahan Israel berjuang melakukan Intifadhah hanya dengan menggunakan ketapel dan batu, sementara Israel menggunakan senjata-senjata canggih, apakah ini yang dikatakan pertempuran seimbang?
Kehancuran yang terjadi di negara-negara Arab bukan merupakan nubuat dari Tuhan melainkan ulah dari Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya yang ingin menguasai negara-negara Arab di bawah kendalinya terutama menguasai hasil utama negara-negara Arab yaitu minyak. Amerika Serikat juga mempunyai kepentingan di Timur tengah yaitu melindungi Israel agar tidak diserang oleh negara-negara Arab. Dan cara yang paling efektif adalah dengan memecah belah dan mengadu domba sesama negara Arab.
Seandainya tidak ada campur tangan dari Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya belum tentu Israel akan menang melawan negara-negara Arab, karena dalam sejarah Israel tidak pernah menang sekalipun dalam peperangan melawan umat Islam.

43. ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

Peryataan?
Mengenai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi negara-negara Islam sangat jauh sekali tertinggal dengan negara-negara barat yang mayoritas beragama Kristen, bukankah ini suatu bukti bahwa agama Kristen itu lebih baik dibandingkan dengan agama Islam?

Tanggapan
Jika keistimewaan suatu agama dinilai dari teknologi yang dimiliki umatnya, maka semakin canggih teknologi tersebut maka akan semakin istimewa pula agama tersebut, begitu sebaliknya semakin tertinggal teknologinya maka akan semakin tertinggal pula agama tersebut
Jika umat Kristen membandingkan antara agama Kristen dengan agama Islam dari segi teknologi, tentulah agama Islam akan berada diatas agama Kristen berikut sebagai perbandingan antara negara Islam dengan negara Barat dari segi teknologi.
1. Negara-negara barat yang mayoritas beragama Kristen yang dikatagorikan sebagai negara maju hanya terdapat di negara Eropa dan Amerika Utara saja, selebihnya adalah negara-negara miskin dan tertinggal baik itu di Amerika Selatan, Asia maupun Afrika, sedangkan negara-negara Islam walaupun kurang menguasai teknologi sebagaimana yang dikuasai oleh negara-negara barat tetapi negara-negara Islam mayoritas adalah negara-negara kaya.

2. Seluruh teknologi canggih yang dikuasai oleh negara-negara barat tentulah tidak akan berfungsi jika tidak menggunakan bahan bakar, dari mana mereka memperoleh bahan bakar tak lain dari negara-negara Arab yang mayoritas beragama Islam. Dalam catatan Amerika Serikat dan negara-negara Eropa merupakan konsumen terbesar minyak dunia.

Berdasarkan fakta-fakta diatas tentulah kita dapat menilai dan membandingkan agama manakah yang terbaik jika keistimewaan suatu agama dinilai dari teknologi yang dikuasai oleh umatnya.

44. QURBAN

Pernyataan?
Mengenai Qurban yang dilakukan nabi Ibrahim umat Islam hanya menerka-nerka saja bahwa yang dikorbankan adalah Ismail, sedangkan dalam Al Quran sendiri sama sekali tidak menyebutkan nama Ismail, jadi apa benar yang dikorbankan itu Ismail?

Tanggapan
Permasalan yang diqurbankan oleh nabi Ibrahim sudah lama terjadi antara umat Islam denga umat Kristen. Umat Islam mengatakan yang diqurbankan adalah nabi Ismail sedangkan umat Kristen mengatakan yang diqurbankan adalah nabi Ishak, didasarkan pada ayat berikut ini,

“Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu” (Kejadian 22: 2)

Dengan bermodalkan ayat ini mereka mengatakan bahwa umat Islam hanya menerka-nerka saja mengenai siapa yang diqurbankan, karena dalam Al Quran tidak menyebutkan siapa yang diqurbankan apa itu Ismail atau Ishak. Tetapi jika kita mengkaji secara benar baik Al Quran maupun Alkitab mengenai siapa yang diqurbankan semuanya tertuju kepada Ismail.
Perintah Qurban kepada nabi Ibrahim dalam Al Quran diterangkan oleh Allah pada ayat berikut ini.

                                      (الصفت :۱۰۰­۱۰۲)
“Ya Tuhan-ku anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh. Maka Kami beri dia kabar gembira dengan anak yang sangat sabar. Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata, “Hai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab, Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu;Insya Allah kamu akan mendapatku termasuk orang-orang yang sabar” (Ash Shaffat: 100-102)

Diceritakan nabi Ibrahim setelah menikah sekian lama dengan istrinya Sarah tetapi sampai keduanya memasuki usia senja belum juga dikaruniakan anak. Akhirnya atas anjuran Sarah nabi Ibrahim disarankan untuk menikahi hamba sahayanya yang bernama Hajar. Dari hasil pernikahannya dengan Hajar Allah mengaruniakan seorang anak laki-laki yang kemudian diberi nama Ismail.
Kemudian setelah anak tersebut cukup umur (memasuki usia baligh) maka Allah kembali menguji nabi Ibrahim dengan memerintahkan menyembelih Ismail, perintah tersebut terdapat pada ayat berikut ini.

                                                        (الصفت : ۱۰۲­۱۰۷)

“Maka tat kala anak itu sampai umur (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata, Hai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab, “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; Insya Allah kamu akan mendapatku termasuk orang-orang yang sabar.”
Tatkala keduanya telah berserah diri Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya. Dan Kami panggillah dia, hai Ibrahim, sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar” (Ash Shaffat: 102-107)

Disinilah bukti ketaatan dan keimanan nabi Ibrahim teruji, keimanan nabi Ibrahim kepada Allah di atas segala-galanya. Padahal ketika itu nabi Ibrahim hanya memiliki satu anak yang telah sekian lama diharapkan namun setelah anak tersebut tumbuh Allah memerintahkan untuk menyembelihnya. Nabi Ibrahim melaksanakan tugas tersebut dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh keimanan. Setelah Allah benar-benar membuktikan ketaatan nabi Ibrahim maka Allah mengganti Ismail dengan sembelihan yang besar (domba). Qurban yang dilakukan oleh nabi Ibrahim ini dijadikan syariat pelaksanaan ibadah qurban pada pelaksanaan ibadah haji (bulan Zulhijah)
Setelah Allah mengujinya kemudian Allah memberikan kabar gembira dengan kedatangan anak yang saleh dari istrinya Sarah yaitu Ishak. Ini Allah terangkan pada ayat berikut ini
     (الصفت :۱۱۲)
“Dan Kami beri dia kabar gembira dengan (kelahiran) Ishak seorang nabi yang termasuk orang-orang yang saleh” (Ash Shaffat: 112)

Disini dapat kita ambil kesimpulan bahwa peristiwa qurban tersebut ketika nabi Ismail memasuki usia baligh dan Ishak belum lagi dilahirkan, kemudian setelah perisrtiwa qurban barulah Allah memberikan kabar kepada Ibrahim akan kedatangan seorang anak yang saleh yaitu Ishak (diterangkan dalam surat Ash Shafat: 112), jadi walaupun dalam Al Quran tidak menyebutkan nama siapa yang diqurbankan tetapi dari apa yang telah Allah paparkan dalam firman-Nya kita dapat mengambil kesimpulan bahwa yang diqurbankan adalah Ismail.
Kemudian bagaimana qurban dalam pandangan agama Kristen, dalam Alkitab disebutkan yang diqurbankan adalah Ishak sebagai mana tersebut dalam ayat berikut ini,

“Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu” (Kejadian 22: 2)

Pada ayat ini walau dengan jelas menyebutkan nama Ishak tetapi ayat ini sangat aneh terdengarnya dan terdapat kejanggalan, pada ayat ini Allah memerintahkan nabi Ibrahim untuk mengorbankan “anak tunggalnya” tetapi nama dari anak tunggal tersebut adalah Ishak, padahal ketika itu nabi Ibrahim sudah memiliki dua orang anak yang pertama adalah Ismail dan yang kedua adalah Ishak, dan perbedaan usia antara Ismail dan Ishak + 12 tahun. Seharusnya jika dikatakan anak tunggal tentulah anak yang dimaksud disini adalah Ismail bukan Ishak, karena selama + 12 tahun nabi Ibrahim hanya mempunyai satu orang anak yaitu Ismail.
Selama ini umat Kristen menganggap nabi Ismail bukan keturunan dari nabi Ibrahim, karena Ismail dilahirkan dari budaknya bukan dari istrinya yang sah, pendapat inilah yang mesti diluruskan karena Hajar (Ibunda Ismail) telah dinikahi secara sah oleh nabi Ibrahim atas dasar persetujuan istrinya Sarah, hal ini diterangkan baik dalam Al Quran maupun Alkitab, seperti pada ayat berikut ini,

“Berkatalah Sarai kepada Abram: “Engkau tahu, TUHAN tidak memberi aku melahirkan anak. Karena itu baiklah hampiri hambaku itu; mungkin oleh dialah aku dapat memperoleh seorang anak.” Dan Abram mendengarkan perkataan Sarai. Jadi Sarai, istri Abram itu, mengambil Hagar, hambanya, orang Mesir itu, - yakni ketika Abram telah sepuluh tahun tinggal di tanah Kanaan -, lalu memberikannya kepada Abram, suaminya, untuk menjadi istinya” (Kejadian 16: 2-3)

45. JIN SHALEH DAN JIN JAHAT

Peryataan?
Pandangan Islam mengenai adanya Jin yang shaleh dan Jin yang jahat adalah suatu hal yang keliru dan tidak dapat diterima akal, karena jin adalah mahkluk yang paling terkutuk, paling dibenci Allah dan merupakan musuh Allah, jadi apa mungkin ada Jin yang shaleh?

Tanggapan
Allah sebagai Tuhan yang serba Maha dapat menciptakan apa saja sesuai dengan kehendak-Nya baik berupa Malaikat, Iblis, Jin, Manusia maupun Hewan.
   ( الما ئدة : ۱۷)
“Dia menciptakan apa yang dikehendakinya” (Al Maidah: 17)

Allah menciptakan Jin tak ubahnya seperti menciptakan manusia, kedua makhluk tersebut Allah ciptakan dalam proses yang berbeda namun dengan tugas yang sama yaitu melaksanakan ibadah kepada Allah
      (الذاريات : ٥٦)
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-
Ku” (Adz Dzariat: 56)

Kehidupan Jin tak ubahnya seperti kehidupan manusia yang dalam kehidupannya mereka mengenal agama dan kepada mereka Allahpun mengutus rasul sebagai pemberi peringatan.

              ( الانعام : ۱۳۰)
“Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri yang menyampaikan kepadamu ayat-ayat-Ku dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini” (Al An am: 130)
Maka wajarlah jika kehidupan jin juga tak ubahnya sebagai mana kehidupan manusia ada yang shaleh dan ada yang kafir. Inilah yang membedakan antara Jin dan Iblis, jika Jin sebagian mereka ada yang beriman dan ada yang kafir sedangkan Iblis seluruhnya hidup dalam kekafiran.

46. ORANG YANG KELUAR DARI AGAMA ISLAM

Pernyataan?
Banyak orang Islam yang keluar dari agamanya dan masuk ke dalam agama kristen karena mereka menganggap Al Quran 75 % adalah kutipan dari Alkitab dan 25% lagi adalah hasil imajinasi manusia bukan merupakan firman Tuhan.

Tanggapan
Tidak sedikit dari umat Islam yang keluar dari agamanya kemudian mereka memeluk agama Kristen, selanjutnya mereka berbalik menyerang Islam, bahkan tidak sedikit dari mereka kemudian berusaha menarik umat Islam lainya untuk memeluk agama Kristen. Dengan propaganda mereka memutar balikkan ayat-ayat Al Quran dalam melancarkan aksinya, dan tidak sedikit dari mereka mengatakan Al Quran adalah kutipan dari Taurat atau kembali ke Perjanjian Lama dan sebagiannya lagi adalah hasil rekayasa manusia.
Ini bukan merupakan hal baru karena tuduhan-tuduhan seperti ini sudah sering dilontarkan oleh para Misionaris dari zaman ke zaman seperti yang dituduhkan G. Sale melalui bukunya yang berjudul “Preliminury Discoure pada tahun 1899 yang mengatakan Muhammad adalah penulis asli Al Quran, kemudian tuduhan-tuduhan yang sama juga dilontarkan oleh Sir William Muir dan Wollaston pada tahun 1905 kemudian juga oleh Lammen tahun 1926, Champion dan Short pada tahun 1959, Glubb pada tahun 1970 dan Robinson pada tahun 1977 serta FJL Menezes dalam bukunya yang berjudul The Life and Religion of Mohammad “The Prophet of Arabia” pada tahun 1911.

47. AGAMA NABI IBRAHIM DAN YAKUB

Pernyataan?
Dalam Al Quran dikatakan agama Nabi Ibrahim dan Yakub adalah Islam seperti diterangkan pada ayat berikut ini”Dan Ibrahim talah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Yakub. (Ibrahim berkata), “Wahai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih Agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk Agama Islam” (Al baqorah: 132) Bukankah ini merupakan suatu yang sangat mustahil karena jarak antara nabi Ibrahim dan Yakub dengan Muhammad ribuan tahun, sedangkan Muhammad pembawa ajaran Islam pertama. Jadi atas dasar apa umat Islam mengatakan nabi Ibrahim dan Yakub baragama Islam.

Tanggapan
Pengertian Islam disini bukanlah agama, melainkan sebagai jalan lurus yang dianut oleh nabi Ibrahim dan yang senantiasa mendekatkan diri kepada Allah dan tidak pernah mempersekutukan-Nya dengan suatu apapun.

              (ال عمران :٦۷ )

“Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah sebagai orang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik” (Ali Imran: 67)

Begitu pula apa yang nabi Ibrahim ajarkan diajarkan pula oleh nabi Yakub kepada anak-anaknya untuk senantiasa bertauhid kepada Allah.Apakah ini merupakan suatu yang tidak masuk akal, karena tidak mungkin nabi Ibrahim mempertuhankan nabi Isa (Yesus) yang merupakan keturunannya.
Kemudian jika keislaman nabi Ibrahim dikatakan sebagai suatu yang tidak masuk akal, lantas bagaimana dengan Alkitab yang mengatakan nabi Ibrahim telah lebih dahulu menerima Injil?

“Dan Kitab Suci, yang sebelumnya mengetahui, bahwa Allah membenarkan orang- orang bukan Yahudi karena iman, telah terlebih dahulu memberitakan Injil kepada Abraham” (Galatia 3: 8)

Padahal Kitab Allah yang pertama adalah Taurat dan itupun baru Allah turunkan beberapa ratus tahun kemudian kepada nabi Musa, sedangkan Yesus sendiri datang beberapa ratus tahun setelah Abraham.

















PANDANGAN UMAT KRISTEN
TENTANG KEBENARANAN AGAMANYA


1. ALLAH DALAM PANDANGAN AGAMA KRISTEN

Pernyataan
Allah dalam pandangan agama Kristen adalah yang hidup, yang bertahkta di kerajaan surga, yang telah datang ke dunia melalui rupa manusia yaitu Yesus Kristus yang wujudnya adalah Roh,
“Allah itu Roh dan barang siapa menyembah Dia, harus menyembahNya dalam roh dan kebenaran” (Yohanes 4: 24)

Tidak bisa dilihat,
“Bapa yang mengutus Aku Dialah yang bersaksi tentang Aku, Kamu tidak pernah dengar suaraNya, rupaNyapun tidak pernah kamu lihat” (Yohanes 1: 18)

Tidak ada persamaan,
“Tidak ada seperti Engkau diantara para allah” (Mazmur 86: 8)

Tidak berubah-rubah,
“Bahwasannya Aku, TUHAN, tidak berubah” (Malekhi 3: 6)

Tanggapan
Bila kita perhatikan uraian yang mereka kemukakan tentang Allah terasa sangat janggal dan sulit diterima akal. Mereka mengatakan Allah adalah Tuhan yang datang ke dunia yang mengambil rupa manusia dalam perwujudan Yesus Kristus yang wujudnya Roh, tidak dapat dilihat tidak ada persamaan dan tidak berubah-ubah.
Tentunya jika Allah datang ke dunia dalam perwujudan Yesus maka wujud Allah bukan lagi Roh, melainkan jasad dan roh, dan Allah bukan hanya dapat dilihat tetapi juga dapat disentuh, karena Allah telah mengambil rupa manusia tentunya pula tidak sedikit yang serupa dengan Allah, begitu pula sangat mustahil jika Allah tidak berubah sebab Yesus terlahir ke dunia mengikuti proses kejadian manusia mulai dari lahir sampai dewasa.
Berikut beberapa faktanya dalam Alkitab.

1. Wujud Allah
Umat Kristen mengatakan wujud Allah adalah Roh, sedangkan Allah sendiri menyatakan wujud-Nya adalah manusia, ini dikemukakan ketika Allah menciptakan Adam.

”Berfirmanlah Allah: “Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” Maka Allah itu menciptakan manusia menurut gambarNya”
(Kejadian 1: 27-28)

2. Tidak bisa dilihat
Mereka menyatakan tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah baik suara maupun rupa-Nya, padahal tidak sedikit orang yang bukan hanya melihat Allah atau mendengar suara-Nya, tetapi ada yang berdialog langsung dengan-Nya.

“Kemudian TUHAN menampakkan diri kepada Abraham dekat pohon terbatin di Mamre” (Kejadian 18: 1)

“Setelah Yakub datang dari Padan Aram, maka Allah menampakkan diri pula kepadanya dan memberkati dia” (Kejadian 35: 9)

“Dan naiklah Musa dengan Harun, Nadab dan Abihu dan tujuh puluh orang dari para tua-tua Israel. Lalu mereka melihat Allah Israel” (Keluaran 24: 9-10)

“Dan TUHAN berbicara kepada Musa dengan berhadapan muka seperti seorang berbicara kepada temannya” (Keluaran 33: 11)

“Dan TUHAN selanjutnya menyatakan diri di Silo, sebab Ia menyatakan diri di Silo kepada Samuel dengan perantaraan firmanNya” (I Samuel 3: 21)

“Maka TUHAN menampakkan diri kepada Salomo untuk kedua kalinya seperti Ia telah menampakkan diri kepadanya di Gibeon” (I Raja-Raja 9: 2)

“Kata Mikha: “Sebab itu dengarlah firman TUHAN. Aku telah melihat TUHAN sedang duduk di atas takhtaNya dan segenap tentara sorga berdiri didekatNya”
(I Raja-Raja 22: 19)

“Kemudian TUHAN menampakkan diri kepada Salomo pada malam hari”
(II Tawarikh 7: 12)

3. Tidak ada persamaan
Allah telah berfirman ketika menciptakan manusia bahwa manusia itu diciptakan dengan mengambil rupa-Nya, maka sangatlah mustahil jika tidak ada yang serupa dengan Allah, sebab rupa manusia adalah rupa Allah.

“Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambarNya, menurut gambar Allah diciptakanNya dia; laki-laki dan perempuan diciptakanNya mereka”(Kejadian1: 27)

4. Tidak Berubah-ubah
Allah dikatakan tidak berubah-ubah, ini perlu dipertanyakan dari sudut mana mereka memandang, karana setidaknya Allah telah beberapa kali mengalami perubahan baik rupa maupun wujud Allah.

“Bumi belum berbentuk dan kosong gelap gulita menutupi samudra raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air” (Kejadian 1: 2 )

Diterangkan pada ayat ini wujud Allah adalah Roh, selanjutnya.
”Berfirmanlah Allah: “Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” Maka Allah itu menciptakan manusia menurut gambarNya”
(Kejadian 1: 27-28)

Dalam ayat ini diterangkan Allah menciptakan manusia menurut bentuk dan rupa- Nya, jadi secara tidak langsung bentuk dan rupa Allah adalah rupa manusia, alias sama. Kemudian perhatikan ayat berikut.

“Sesudah dibaptis Yesus keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atasNya” (Matius 3: 16)

Ayat ini menerangkan wujud Allah adalah Roh yang menyerupai burung merpati, jadi berdasarkan uraian di atas tidak ada satupun yang pasti mengenai bentuk dan rupa Allah.

2. TRINITAS DALAM PANDANGAN AGAMA KRISTEN

Pernyataan
Trinitas dalam pandangan agama Kristen bukanlah menunjukkan kepada jumlah Allah. Allah adalah esa yang mempunyai tiga kuasa yaitu;
Bapa : sebagai Pencipta
Anak : sebagai Firman
Roh Kudus : sebagai Pembimbing,
Tiga kuasa ini tidak berdiri sendiri-sendiri melainkan satu dalam diri Allah yang Esa yaitu Yesus Kristus.

Tanggapan
Pendapat di atas merupakan salah satu dari sekian banyak pendapat mengenai Trinitas, dalam pendapat ini dikatakan Allah itu Esa yang memiliki tiga kuasa dalam perwujudan Yesus Kristus. Jika pendapat ini yang mereka yakini maka Yesus adalah Tuhan yang sangat lemah, yang tidak memiliki daya upaya serta kekuasaan, sehingga untuk mengikuti kehendaknya sendiri saja tidak sanggup. Berikut beberapa diantara kelemahan yang dimiliki Yesus.

“Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya” (Matius 3: 13)

“Pada waktu itu datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya” (Markus 1: 9)

Ayat ini menerangkan Yesus dibaptis oleh Yohanes yang tentunya kedudukkan Yohanes berada di bawah Yesus sebagaimana dikemukakan Yohanes pada ayat berikut ini.

“Dan ketika Yohanes hampir selesai menunaikan tugasnya, ia berkata: Aku bukanlah Dia yang kamu sangka, tetapi Ia akan datang kemudian dari padaku. Membuka kasut kakiNyapun aku tidak layak” (Kisah Para Rasul 13: 25)

Berikutnya

“Dan setelah orang banyak disuruhnya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri” (Matius 14: 23)

“Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi keluar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa disana” (Markus 1: 35)

“Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah” (Lukas 6: 12)

Ayat ini menerangkan Yesus berdoa, padahal Yesus adalah Tuhan mengapa ia berdoa, berikutnya.
“Aku tidak berbuat apa-apa dari diriKu sendiri, Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar dan penghakimanKu adil, sebab Aku tidak menuruti kehendakKu sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku”
(Yohanes 5: 30)

Ayat ini menerangkan Yesus tidak kuasa memutuskan sesuatu sesuai kehendaknya sendiri, berikutnya.

“Jawab Yesus kepada mereka: “Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah” (Yohanes 6: 29)

“Aku kenal Dia, sebab Aku datang dari Dia dan Dialah yang telah mengutus Aku” (Yohanes 7: 29)

Ayat ini menerangkan Yesus adalah utusan Allah, mengapa Yesus dikatakan utusan Allah sedangkan Yesus adalah Allah yang turun ke dunia, jadi Allah mana yang telah mengutus Yesus.

“Jawab Yesus kepada mereka: “AjaranKu tidak berasal dari diriKu sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku” (Yohanes 7: 16)

Ayat ini menerangkan ajaran Yesus bukan berasal dari dirinya, jadi bagaimana ia dapat menilai seorang telah menjalankan atau melanggar perintahnya.

“Tetapi tentang hari atau saat itu tidak ada seorangpun yang tahu, Malaikat-malaikat di sorga, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja” (Markus 13: 32)

Ayat ini menerangkan ketidak tahuan Yesus akan datangnya hari kiamat, jadi bagaimana ia dapat membangkitkan dan menghakimi manusia sementara datangnya hari kiamat saja tidak tahu.
Dari beberapa pemaparan di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa Yesus tidak ada hubungan dengan Trinitas apalagi penjelmaan Allah, karena jika Yesus Allah, mengapa harus dibaptis, mengapa ia tidak dapat mengikuti kehendaknya sendiri dan mengapa ia berdoa, dan mengatakan dirinya sebagai utusan. Ini menunjukkan bahwa Yesus bukanlah Tuhan melainkan sebagai nabi dan rasul juga hamba-Nya sebagai pembawa risalah dari Allah, sebagaimana diterangkan pada beberapa ayat berikut ini,

“Dan ketika Ia masuk ke Yerusalem, gemparlah seluruh kota itu dan orang berkata: “Siapakah orang ini?” Dan orang banyak itu menyahut: “Inilah nabi Yesus dari Nazaret di Galilea” (Matius 21: 10-11)

“Ketika orang-orang itu melihat mujizat yang telah diadakanNya, mereka berkata: “Dia ini adalah benar-benar nabi yang akan datang ke dalam dunia”(Yohanes 6: 14)

“Allah Abraham, Ishak, Yakub, Allah nenek moyang kita telah memuliakan HambaNya, yaitu Yesus yang kamu serahkan dan tolak di depan Pilatus”
(Kisah Para Rasul 3: 13)

“Dan bagi kamulah pertama-tama Allah membangkitkan HambaNya dan mengutusNya kepada kamu” (Kisah Para Rasul 3: 26)

“Pandanglah kepada Rasul dan Imam Besar yang kita akui, yaitu Yesus” (Ibrani 3: 1)
3. PROSES YESUS MENJADI TUHAN

Pernyataan
Proses Yesus menjadi Tuhan adalah sebagai berikut:
1. Setelah manusia jatuh ke dalam dosa, Allah bicara langsung kepada manusia melalui para nabi dan rasul melalui perantaraan wahyu.

2. Allah sendiri yang datang ke dunia, agar dapat berkomunikasi dengan manusia Allah mengambil rupa manusia supaya manusia dapat menerima kedatangan-Nya, dengan mengikuti proses kejadian manusia dari lahir sampai dewasa.

3. Setelah Yesus mati dan naik ke surga melalui kuasa Roh Kudus ia membimbing manusia sampai akhir zaman.

Tanggapan

Dalam menyampaikan risalah kepada manusia dari awal sampai akhir Allah selalu mengutus saorang nabi dan rasul melalui perantaraan wahyu. Tidak ada satu ayatpun dalam Alkitab yang menerangkan jika Allah sendiri menyampaikan risalah-Nya kepada manusia. Allah menyampaikan risalah-Nya sebagai peringatan kepada manusia karena sudah banyak kemungkaran yang dilakukannya, sehingga tidak sedikit manusia yang ingkar.
Kemudian dikatakan setelah Allah mengutus para nabi dan rasul maka Allah sendiri yang turun ke dunia untuk menyampaikan risalah-Nya dalam rupa manusia yaitu Yesus. Jika demikian mengapa Allah harus mengutus para nabi dan rasul bila akhirnya turun tangan sendiri dalam menyampaikan risalah-Nya, dan mengapa harus mengambil rupa manusia, padahal selama turun ke dunia Allah selalu datang dalam rupa asli-Nya. Sebagaimana diterangkan pada beberapa ayat berikut ini,

“lalu turunlah TUHAN untuk melihat kota dan menara yang didirikan oleh anak-anak
manusia itu” (Kejadian 11: 5)

“Kemudian TUHAN menampakkan diri kepada Abraham dekat pohon tarbantin di Mamre” (Kejadian 18: 1)

“Setelah Yakub datang dari Pandan Aram, maka Allah menampakkan diri pula kepadanya dan memberkati dia” (Kejadian 35: 9)

“Lalu turunlah TUHAN ke atas gunung Sinai, ke atas puncak gunung itu, maka TUHAN memanggil Musa ke puncak gunung itu, dan naiklah Musa ke atas”
(Keluaran 19: 20)

Begitu pula Yesus sama halnya dengan nabi-nabi sebelumnya yang mendapat tugas dari Allah untuk menyampaikan risalah-Nya.

“Jawab Yesus kepada mereka: “AjaranKu tidak berasal dari diriKu sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku” (Yohanes 7: 16)

Yesus bukanlah penjelmaan Allah, karena antara Allah dan Yesus memiliki kehidupan yang berbeda. Allah memiliki kehidupan dalam diri-Nya demikian halnya Yesus, mereka hidup dalam dirinya masing-masing. Sebagaimana diterangkan pada ayat berikut ini,

“Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diriNya sendiri, demikian juga diberikanNya Anak mempunyai hidup dalam diriNya sendiri” (Yohanes 5: 26)

Berdasarkan keterangan pada ayat tersebut di atas tidak mungkin jika Yesus merupakan penjelmaan Allah.
Selanjutnya setelah Yesus mati melalui kuasa Roh kudus, Yesus akan membimbing manusia sampai akhir zaman. Namun kenyataannya Roh kudus tidak sanggup membimbing umatnya ke jalan yang lurus apalagi membimbing manusia seluruhannya. Bisa kita lihat betapa banyak umat manusia yang terjerumus dalam dosa dengan melakukan perbuatan keji dan mungkar dimana Roh kudus ketika itu?

4. YESUS SEBAGAI TUHAN DAN MANUSIA

Pernyataan
Dalam pandangan agama kristen Yesus yang berkedudukan sebagai Tuhan dalam kehidupannya memiliki sifat sebagai manusia, ini merupakan hal yang wajar karena Tuhan telah mengambil rupa manusia sebagai penjelmaan diri-Nya, jadi walaupun Yesus berkedudukan sebagai Tuhan sifatnya akan tetap sebagai manusia.

Tanggapan
Pendapat mengenai kedudukkan Yesus sebagai penjelmaan Tuhan merupakan hasil rekayasa, apalagi jika Tuhan menjelma menjadi manusia dan mengikuti proses kejadian manusia, tentulah akan timbul pertanyaan ketika tuhan masih dalam buaian siapa yang mengurus alam raya ini beserta isinya? Sementara Tuhan masih diasuh manusia yang jangankan melakukan hal besar makan dan minum saja masih dilayani. Dalam Injil tidak ada satu ayatpun yang menerangkan hal tersebut. Injil hanya bercerita tentang kelahiran Yesus, mujizatnya, ajarannya, penderitaannya, dan kematiannya di kayu salib, serta kebangkitannya dari kubur. Diantara Injil-injil tersebut hanya ada dua Injil yang menceritakan mengenai kelahiran Yesus, yaitu Injil Matius dan Injil Lukas.
Kedua Injil ini memiliki cerita yang hampir sama, yaitu ketika Maria bertunangan dengan seorang yang bernama Yusuf, Maria sedang mengandung seorang anak laki-laki yang berasal dari Roh kudus. Kemudian anak yang dilahirkannya diberi nama Yesus dan disebut sebagai anak Allah.

“Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibuNya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: “Yusuf anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus” (Matius 1: 18-21)

“Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya: “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi” (Lukas 1: 26-32)

Kedua Injil tersebut di atas tidak menyebutkan Yesus sebagai penjelmaan Allah, melainkan hanya sebagai anak Allah.
Adapun pengertian anak Allah adalah: Yesus sebagai pembawa firman-Nya.
“Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firmanKu; dan firman yang kamu dengar bukanlah dari padaKu, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku” (Yohanes 14: 24)

Yang berarti apa yang difirmankan Yesus adalah apa yang difirmankan Allah kepadanya.

“Maka kata Yesus: “Apabila kamu telah mengasihi Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diriKu sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepadaKu” (Yohanes 8: 28)

Begitu pula dengan apa yang dikerjakannya tidak dapat dipisahkan dengan perkataannya, karena semua itu merupakan perintah Allah.

“Dan Ia yang telah mengutus Aku, Ia menyertai Aku. Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepadaNya”
(Yohanes 8: 29)

“Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diriKu sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku” (Yohanes 14: 10)

Disinilah perbedaannya antara Allah “Yang mengutus” dengan Yesus “Yang di utus”.

“Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama BapaKu, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku” (Yohanes 10: 25)

Begitu pula dengan Israel (Yakub) yang mengabdikan dirinya kepada Allah dijadikan sebagai anak-Nya.

“Beginilah firman TUHAN : Israel ialah anakKu, anakKu yang sulung”
(Keluaran 4: 22)

Demikian juga dengan orang-orang yang membawa damai dan orang-orang yang menerima Yesus, serta yang dipimpin oleh Roh diberi kuasa untuk menjadi anak-anak Allah.

“Berbahagialah orang-orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah” (Matius 5: 9)

“Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang
menganiaya kamu. Karena dengan emikian kamu akan menjadi anak-anak Bapamu
yang di sorga” (Matius 5: 44-45)

“Tetapi kamu, kasihlah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi” (Lukas 6: 35)

“Tetapi semua orang yang menerimaNya diberi kuasa supaya menjadi anak-anak Allah” (Yohanes 1: 12)

“Semua orang yang dipimpin oleh Roh Allah, adalah anak Allah” (Roma 8: 14)

Dan kelahiran Yesus yang tampa hubungan biologis bukan merupakan hal yang luar biasa, karena tidak ada satu halpun yang mustahil bagi Allah.

“Yesus memandang mereka dan berkata: “Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah” (Markus 10: 27)

“Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil” (Lukas 1: 37)

5. ANTARA ALLAH UMAT ISLAM DAN ALLAH UMAT KRISTEN

Pernyataan
Allahnya umat Islam tidak sama dengan Allahnya umat Kristen, karena Allahnya umat Kristen adalah Allah yang sejati, tidak pelupa, dan tidak plin-plan.

Tanggapan
Pada hakekatnya tidak ada yang membedakan antara Allah umat Islam dengan umat Kristen, karena keduanya adalah satu sebagaimana yang telah Allah firmankan pada ayat berikut ini.

                          (ال عمران : ٦٤)
“Katakanlah, “Wahai ahli kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan kita tidak persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah”(Ali Imron: 64)

              •            (العنكبوت: ٦٤)
“Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang baik, kecuali dengan orang-orang zalim di antara mereka, dan katakanlah: “Kami beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu satu; dan kami hanya kepada-Nya berserah diri”(Al Ankabut: 46)

Allah umat Islam maupun Kristen adalah Allah yang Esa, yang membedakan keduanya adalah cara mengimaninya. Umat Islam mengimani Allah dalam keesaan-Nya dan tidak mempersekutukan-Nya, sedangkan umat Kristen mengimani Allah dalam bentuk Trinitas (Allah satu dalam tiga dan tiga dalam satu )
Bahkan ironinya disatu sisi mereka mengagungkan dan memuliakan-Nya, tetapi disisi lain merendahkan kedudukan-Nya. Mereka mengatakan Allah sebagai Tuhan yang sejati tidak pelupa dan tidak plin-plan, namun semua itu tidak sesuai dengan kenyataan, berikut beberapa faktanya.

“Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan istrinya itu terhadap TUHAN Allah diantara pohon-pohon dalam taman. Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya:”Dimanakah engkau?”
(Kejadian 3: 8-9)

“Kata Kain kepada Habel, adiknya: “Marilah kita pergi ke padang.” Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia. Firman TUHAN kepada Kain. “Dimana Habel, adikmu itu?” Jawabnya: “Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?” FirmanNya: “Apa yang kau telah kau perbuat ini? Darah adikmu itu berteriak kepadaKu dari tanah” (Kejadian 4: 8-10)

Ayat ini menerangkan Allah tidak dapat melihat tempat persembunyian dan apa yang diperbuat oleh manusia, berikutnya.

“Maka menyesallah TUHAN bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hatiNya.” (Kejadian 6: 6)

Ayat ini menerangkan penyesallan Tuhan yang telah menciptakan manusia, berikutnya.

“Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangNya.” (Yunus 3: 10)

Ayat ini menerangkan penyesallan Allah atas malapetaka yang akan diturunkan-Nya, berikutnya.

“Dan sesudah lewat tujuh puluh tahun, TUHAN akan memperhatikan Tirus, sehingga ia kembali mendapat upah sundalnya, dan ia akan bersundal dengan semua kerajaan yang ada di muka bumi. Labanya dan upah sundalnya akan kudus bagi TUHAN, tidak akan ditahan atau disimpan, tetap dengan labanya itu akan disediakan makanan yang cukup dan pakaian yang indah bagi orang-orang yang diam di hadapan TUHAN” (Yesaya 23: 17-18)

Ayat ini menerangkan Tuhan telah menerima hasil dari persundalan, berikutnya.

“Itulah mata air Meriba, tempat orang Israel bertengkar dengan TUHAN”
(Bilangan 20: 13)

Ayat ini menerangkan terjadinya pertengkaran antara orang Israel dengan Tuhan, berikutnya.

“Aku akan menghakimi engkau menurut perbuatanmu, demikianlah firman TUHAN Allah” (Yehezkiel 24: 14)

“Aku, TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberikan balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya” (Yeremia 17: 10)

Kedua ayat diatas menerangkan Tuhan akan membalas perbuatan manusia sesuai dengan apa yang dikerjakannya, berikutnya.

“Sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalas kesalahan bapa kepada anak anaknya kepada keturunan yang ketiga dan keempat”
(Keluaran 20: 5)

“TUHAN itu berpanjangan sabar dan kasih setiaNya berlimpah-limpah, Ia mengampuni kesalahan dan pelanggaran, tetapi sekali-kali tidak membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, bahkan Ia membalas kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat” ( Bilangan 14: 17-18)

“Jikalau hidupmu tetap bertentangan dengan Daku dan kamu tidak mau mendengar Daku, maka Aku akan makin menambah hukuman atasmu sampai tujuh kali lipat setimpal dengan dosamu” (Imamat 26: 21)

Pada ayat ini Allah mengatakan akan membalas kesalahan seseorang sampai pada keturunannya yang ketiga dan keempat bukankah ini menunjukkan Allah itu pelupa dengan apa yang telah difirmankannya, berikutnya.

“Berpikirlah TUHAN: “Apakah Aku akan menyembunyikan kepada Abraham apa yang hendak Kulakukan ini” (Kejadian 18: 17)

Ayat ini menunjukkan kebimbangnan Tuhan dalam mengambil keputusan, bukankah ini menunjukkan sikap Tuhan yang plin-plan dan tidak memiliki ketegasan dalam mengambil keputusan.
Berdasarkan beberapa keterangan di atas tentulah kita dapat melihat bagaimana umat Kristen mengagungkan dan memuliakan Tuhannya.


6. YESUS SEBAGAI NABI TERAKHIR

Pernyataan
Setelah Yesus tidak ada nabi lagi yang diutus, karena Yesus adalah nabi terakhir dan penutup dari para nabi dan rasul. Seandainya ada maka nabi tersebut adalah nabi palsu sebagaimana yang diperingatkan Yesus, pada beberapa ayat berikut ini.

“Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada disini atau Mesias ada disana, jangan kamu percaya. Sebab mesias-mesias palsu dan nabi- nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga kiranya, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga” ( Matius 24: 23-24)

“Anak-anakku, waktu itu adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang anti Kristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak anti Kristus” (I Yohanes 2: 18)

“Sebagai mana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan ajaran-ajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka” (II Petrus 2: 1)

Tanggapan
Mengenai akan datangnya nabi palsu setelah Yesus sebagaimana yang diperingatkannya tidaklah tepat jika ditujukan kepada nabi Muhammad, sebab antara Yesus dengan nabi Muhammad ada kesamaan dalam risalah yang dibawanya.
Kedatangan nabi Muhammad sendiri sebenarnya telah dinubuatkan dalam Alkitab pada ayat berikut ini.

“Seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firmanKu dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya. Orang yang tidak mendengarkan segala firmanKu yang akan diucapkan nabi itu demi namaKu, dari padanya akan Kutuntut pertanggungjawaban.”(Ulangan 18: 18-19)

Ayat ini menjelaskan kedatangan nabi Muhammmad sebagai saudara Musa dari Ismail yang akan menjadi nabi yang memiliki kesamaan dengan Musa. Dan hal ini tidak terdapat dan tidak akan ada lagi dari saudara Musa yang berasal dari keturunan Ishak, sebagaimana diterangkan pada ayat berikut ini.

“Seperti Musa yang dikenal TUHAN dengan berhadapan muka, tidak ada lagi nabi yang bangkit di antara orang Israel, dalam hal segala tanda dan mujizat, yang dilakukannya atas perintah TUHAN di tanah Mesir terhadap Firaun dan terhadap semua pegawainya dan seluruh negerinya, dan dalam hal segala perbuatan kekuasaan dan segala kedahsyatan yang besar yang dilakukan Musa di depan seluruh orang Israel.(Ulangan 34: 10-12)

Berikut beberapa persamaan antara Musa dengan nabi Muhammad

1. Lahir secara wajar.
Kelahiran nabi Muhammad tak ubahnya sebagaimana Musa, Musa di lahirkan melalui hubungan biologis dari hasil pernikahan. Sedangkan Yesus di lahirkan bukan melalui hubungan biologis melainkan Allah sendiri yang meniupkan rohnya.

2. Lahir dizaman jahiliah.
Nabi Muhammad lahir di zaman jahiliah, sebagian besar penduduk Mekah dimana nabi Muhammad di lahirkan sebagai penyembah berhala. Kejahilan yang paling nyata ialah setiap bayi perempuan yang lahir langsung dibunuh. Begitu pula dengan Musa ia di lahirkan pada saat Firaun menjadi raja disamping pengangkatan dirinya sebagai tuhan Firaun juga memerintahkan membunuh setiap bayi laki-laki yang di lahirkan, dan sebagian besar masyarakat Mesir ketika itu juga menyembah berhala. Sedangkan Yesus lahir di zaman yang berperadaban tinggi yang masyarakatnya taat beribadah kepada Allah dan berpegang teguh pada hukum Taurat

3. Di asuh dan dibesarkan oleh orang lain
Nabi Muhammad sejak usia tujuh tahun sudah menjadi anak yatim piatu, ia di asuh dan dibesarkan oleh kakeknya yang kemudian di asuh oleh pamannya sampai dewasa. Begitu pula Musa sejak bayi sudah di asuh dan dibesarkan dalam keluarga Firaun, sedangkan Yesus sejak bayi sampai dewasa di asuh oleh orang tuanya.

4. Menikah dan memiliki anak
Baik nabi Muhammad maupun Musa keduanya menikah dan memiliki keturunan, sedangkan Yesus tidak ada satu riwayatpun baik dalam Alkitab maupun Al Quran atau dari sumber yang dapat dipercaya kebenarannya jika Yesus menikah dan memiliki anak.

5. Diangkat menjadi rasul setelah dewasa.
Musa diangkat menjadi rasul setelah dewasa dan berumah tanggga, dalam Alkitab diriwayatkan Musa diangkat menjadi rasul ketika berusia delapan puluh tahun. Begitu pula dengan nabi Muhammad diangkat menjadi rasul setelah dewasa pada usia empat puluh tahun dan berumah tangga. Sedangkan Yesus diangkat Allah menjadi rasul ketika masih dalam rahim ibunya.

6. Hijrah
Musa di lahirkan dan dibesarkan di Mesir, setelah diangkat menjadi rasul penyiksaaan terhadap kaumnya bani Israel semakin berat dirasakan oleh mereka. Kemudian Allah memerintahkan Musa hijrah ke Palestina (Yerusalem), dan akhirnya wafat di tempat hijrah. Begitu pula dengan nabi Muhammad setelah diangkat menjadi rasul banyak penyiksaan yang dilakukan kaum Quraisy terhadap kaum muslimin, dan Allahpun memerintahkan kepada nabi Muhammad dan kaum muslimin hijrah dari Mekah ke Madinah. Dan nabi Muhammadpun wafat di tempat hijrah. Sedangkan bagi pengikut Yesus tidak pernah sedikitpun mengalami penyiksaaan dan penderitaan sebagaimana yang dialami oleh umat Musa dan nabi Muhammad, dan tidak ada perintah kepada Yesus dan umatnya untuk hijrah.

7. Diberi Syariat oleh Allah
Nabi Muhammad sebagaimana Musa sama-sama diberi syariat oleh Allah untuk disampaikan kepada umatnya, sedangkan Yesus hanya meneruskan dan menggenapi syariat yang dibawa oleh Musa.

8. Berperang
Dalam menyampaikan risalahnya Musa dihadapkan beberapa kali dengan peperangan, hal serupa juga dialami oleh nabi Muhammad. Dan ini tidak pernah terjadi dan dialami oleh Yesus.

9. Didampingi Saudaranya
Dalam kesehariannya maupun dalam berdakwah Musa senantiasa didampingi Harun Saudaranya, begitu pula dengan nabi Muhammad senantiasa didampingi Ali bin Abi Thalib yang merupakan adik sepupu dan juga menentunya. Sedangkan Yesus walaupun memiliki saudara (Yohanes Pembaptis) tetapi ia telah wafat sebelum Yesus menyampaikan risalahnya karena dijatuhi dihukum mati.

10. Wafat secara wajar
Baik Musa maupun nabi Muhammad ketika wafat keduanya menjalaninya secara wajar, sedangkan Yesus harus mengalami penyiksaan dan wafat di kayu salib. (Ini berdasarkan pendapat umat Kristen).

Dan masih ada beberapa persamaan lagi antara keduanya, namun ini sudah cukup membuktikan kebenaran nubuat dalam Alkitab yang menceritakan akan datangnya seorang nabi yang sama dengan Musa.
Jika umat Kristen sadar dan mengerti maka yang lebih pantas menyandang gelar nabi palsu seperti diperingatkan Yesus adalah Paulus dari Tarsus, yang sangat membenci dan menentang Yesus yang kemudian menjadi pengikut Yesus setelah Yesus tiada.
Disinilah sebenarnya awal kehancuran dari agama Kristen, dimana Paulus menjadikan Yesus sebagai Tuhan selain Allah, ia memberitakan Injil kepada orang-orang di luar Israil, kemudian ia juga meniadakan hukum sunat yang merupakan perjanjian Allah dengan manusia.
Sebelumnya Yesus juga pernah memberikan peringatan serupa mengenai orang-orang yang datang sebelum dirinya, yaitu mereka semua adalah sebagai pencuri dan perampok sebagai mana yang diterangkan pada ayat berikut ini,

“Maka kata Yesus sekali lagi. “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu-pintu ke domba-domba itu. Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampokdan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka”(Yohanes 10:7-8)

Kesimpulannya bukan hanya orang yang datang sesudah Yesus saja yang dikatakan sebagai nabi palsu tetapi orang-orang yang datang sebelumnyapun dikatakan sebagai pencuri dan perampok. Jadi pada hakekatnya Yesus tidak pernah mengakui kenabian bagi orang lain baik sesudah maupun sebelum dirinya.

7. YESUS JALAN KESELAMATAN

Pernyataan
Yesus adalah jalan keselamatan bagi seluruh umat manusia, siapa saja yang mengikuti Yesus maka akan dijamin keselamatannya, seperti diterangkan pada ayat-ayat berikut ini:

“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yohanes 14: 6)

Sedangkan dalam Al Quran tidak ada satu ayatpun yang menerangkan jika tidak mengikuti ajaran Muhammad tidak akan selamat.

Tanggapan
Jika Yesus dikatakan sebagai satu-satunya jalan keselamatan bagi umat manusia tentulah tidak tepat, karena Yesus tidak diutus kepada seluruh umat manusia, melainkan kepada satu umat saja yaitu bani Israel. Tentunya bagi bani Israel tidak ada jalan lain kecuali mengikuti Yesus, karena Allah telah mengangkat dan menjadikannya rasul dan juru selamat, sebagaimana yang diterangkan pada ayat berikut ini,

“Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikanNya, Allah telah membangkitkan juruselamat bagi umat Israel, yaitu Yesus” (Kisah Para Rasul 13: 23)

Berdasarkan keterangan di atas maka orang-orang di luar Israel tidak akan mendapatkan jaminan keselamatan dari Yesus, karena Yesus sendiri melarang murid-muridnya menyebarkan ajarannya di luar orang Israel termasuk kita sebagai orang Indonesia,

“Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: “Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel”
(Matius 10 : 5-6)

Bagaimana dengan nabi Muhammad adakah jaminan bagi orang yang mengikuti ajarannya?, jawabnya “Ya”. Karena ajaran yang dibawa oleh nabi Muhammad bukan hanya ditujukan kepada satu umat saja melainkan kepada seluruh umat manusia,

    ••     ••  
(سباء :۲۸)
“Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan tetapi kebanyakan manusia tiada Mengetahui” (Saba: 28 )

Sebagai jaminan tersebut Allah menjadikan ajaran yang dibawa oleh nabi Muhammad yaitu Islam menjadi satu-satunya agama yang diridhoi-Nya, dan melarang manusia mati kecuali dalam memeluk Islam.
•      (ال عمران : ۱۹)

“Sesungguhnya agama (yang diridhoi) disisi Allah hanyalah Islam” (Ali Imron: 19)
             (ال عمران :۸٥)

“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) dari padanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi” (Ali Imron: 85)
     •   •    (ال عمران :۱۰٢)

“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam beragama Islam” (Ali Imron: 102)

Begitu pula Allah akan memenangkan agama-Nya diatas agama-agama yang lain.
             
( الصف : ۹)
“Dialah yang mengutus rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkan di atas segala agama-agama meskipun orang-orang musyrik benci” (Ash shaf: 9)

8 . PANDANGAN KRISTEN MENGENAI YESUS TERKEMUKA DI DUNIA DAN AKHIRAT

Pernyataan
Pandangan umat Kristen mengenai Yesus terkemuka di dunia dan akhirat sebagaimana disebutkan dalam Al Quran adalah: Ucapannya di dunia didengar dan dipatuhi, sedangkan di akhirat dia yang akan membangkitkan yang mati dan akan menentukan manusia masuk surga atau neraka tampa ada yang berani membantah atau menyangkal.

Tanggapan
Dalam Al Quran Allah berfirman bahwa nabi Isa as akan menjadi orang yang terkemuka di dunia dan di akhirat yang ditafsirkan oleh umat Kristen sebagai berikut, ketika di dunia ucapannya didengar dan dipatuhi. Pada kenyataannya tidak semua orang mendengarkan perkataan Yesus, bahkan ia sendiri ditolak di daerah kelahirannya (Nazaret).

“Setibanya di tempat asalNya, Yesus mengajar orang-orang di situ di rumah ibadat mereka. Maka takjublah mereka dan berkata: “Dari mana diperolehNya hikmat itu dan kuasa untuk mengadakan mujizat-mujizat itu? Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibuNya bernama Maria dan saudara-saudaraNya: Yakobus. Yusuf, Simon dan Yudas? Dan bukankah saudara-saudaraNya perempuan semuanya ada bersama kita? Jadi dari mana di perolehnya semuanya itu?” Lalu mereka kecewa dan menolak Dia” (Matius 13: 54-57)

“Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus”
(Yohanes 10: 31)

Dan ketika di akhirat Yesus yang akan membangkitkan manusia, tetapi kenyataannya Yesus sendiri di bangkitkan Allah jadi bagaimana mungkin Yesus dapat membangkitkan manusia apalagi menentukan manusia masuk surga atau neraka.

“Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencanaNya , telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka. Tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari sengsara maut” (Kisah Para Rasul 2: 23-24)

“Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi” (Kisah Para Rasul 2: 32)

“Allah nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus, yang kamu gantungkan pada
kayu salib dan kamu bunuh” (Kisah Para Rasul 5: 30)

“Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati dan Ia tidak akan diserahkan
kembali kepada kebinasaan” (Kisah Para Rasul 13: 34)

“Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati” (Roma 8: 11)

“Oleh Dialah kamu percaya kepada Allah, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati dan yang telah memuliakanNya” (I Petrus 1: 21)

“Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasihNya yang besar, yang dilimpahkanNya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita” ( Efesus 2: 4)

9. KEMATIAN YESUS SAAT DISALIB

Pernyataan?
Ketika Yesus disalib pada saat kematiannya Ia berseru “ Eli, Eli Lamakhsabatani” yang berseru disini ialah Yesus sebagai manusia bukan Tuhan, sedangkan Allah adalah Roh yang diam di dalam diri Yesus tidak mungkin dibunuh oleh siapapun. Saat Yesus mati inilah Roh Allah meninggalkan Yesus supaya genap apa yang telah dinubuatkan Allah dalam Taurat.

Tanggapan
Arti dari “Eli, Eli, Lamakhsabatani” ialah “Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku”. Kalimat ini keluar ketika Yesus disalib. Dalam hal ini umat Kristen mencoba berkilah dengan mengatakan bahwa yang berkata-kata tersebut adalah Yesus sebagai manusia bukan Tuhan, padahal mereka sendiri mengatakan Yesus adalah Allah yang turun ke dunia sebagaimana yang telah dibahas pada point pertama. Sebagaimana diterangkan pada ayat berikut ini,

“Aku dan Bapa adalah satu” (Yohanes 10: 11)

“supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa” (Yohanes 10: 38)

“dan barangsiapa melihat Aku, ia melihat Dia yang telah mengutus Aku”
(Yohanes 12: 45)

Jadi Allah mana yang dipanggil Yesus, sementara Yesus adalah Allah. Disinilah bukti jika Yesus bukanlah Allah dan Allah bukanlah Yesus, karena Yesus sendiri menyatakan kedudukan Allah lebih tinggi dari dirinya.

“Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalananNya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil berlutut di hadapanNya ia bertanya: “Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” Jawab Yesus: “Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja” (Markus 10: 17-18)

“Sekiranya kamu mengasihi Aku, tentu kamu akan bersukacita karena Aku pergi kepada BapaKu, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku” (Yohanes14: 28)

10. YESUS TERBEBAS DARI DOSA

Pernyataan
Sebagai Tuhan tentulah Yesus terbebas dari yang namanya dosa, sebab Yesus datang sebagai penebus dosa jadi sangat mustahil jika Yesus memiliki dosa.

Tanggapan
Dalam ajaran Kristen seluruh umat manusia yang terlahir ke dunia sudah memikul dosa yang diwariskan Adam kepada anak cucunya. Yesus datang ke dunia mereka anggap sebagai juru selamat dan penebus dosa. Jadi setiap orang yang lahir harus dibaptis atas nama Yesus jika tidak maka ia harus turut mempertanggung jawabkan dosa tersebut.
Yesus yang dianggap sebagai penebus dosa dikatakan terbebas dari yang namanya dosa, mengapa ada pengecualian dalam hal ini padahal Yesus sendiri lahir dari seorang manusia yang tentunya tidak terlepas dari dosa waris tersebut. Walaupun dalam pandangan mereka Yesus terlahir bukan dari benih laki-laki dengan maksud terpelihara dari dosa waris tersebut, tetapi darah dan dagingnya tetap berasal dari manusia, apalagi umat Kristen juga meyakini bahwa sebenarnya yang menjerumuskan Adam kedalam dosa adalah Hawa istrinya. Jadi wanitalah sebenarnya yang menyebabkan dosa pertama.

“Lagipula bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa” (I Timotius 2: 14)

Dan Yesus dilahirkan oleh seorang perempuan yang menyebabkan terjadinya dosa partama.Untuk itulah sebelum memulai pekerjaannya Yesus dibaptis terlebih dahulu oleh Yohanes. Lantas benarkah apa yang mereka katakan Yesus terbebas dari yang namanya dosa? Perhatikan beberapa ayat berikut ini,

1. Yesus melanggar hari Sabat

Sabat adalah hari ketujuh dalam perhitungan kalender Yahudi dan merupakan hari beristirahatnya Tuhan dari segala pekerjaanya dalam penciptaan langit dan bumi. Untuk itulah Tuhan memerintahkan kepada bani Israel untuk mensucikannya dan melarang melakukan aktifitas pada hari itu. Dan Tuhan akan memberikan hukuman bagi orang yang melanggarnya.

“Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuatNya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuatNya itu. Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuatNya itu” (Kejadian 2: 2-3)

“Haruslah kamu pelihara hari Sabat, sebab itulah hari kudus bagimu; siapa yang melanggar kekudusan hari Sabat itu, pastilah ia dihukum mati, sebab setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari itu, orang itu harus dilenyapkan dari antara bangsanya” (Keluaran 31: 14)

“Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah ada perhentian kudus bagimu, yakni sabat, hari perhentian penuh bagi TUHAN; setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari itu, haruslah dihukum mati” (Keluaran 35: 2)

Tetapi kekudusan hari sabat tersebut telah dilanggar oleh Yesus dan murid-muridnya sebagaimana diterangkan pada ayat berikut ini,

“Pada suatu kali, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum, dan sementara berjalan murid-muridNya memetik bulir gandum”(Markus 2: 23)

“Pada suatu kali Yesus sedang mengajar dalam salah satu rumah ibadah pada hari Sabat. Disitu ada seorang perempuan yang telah delapan belas tahun dirasuk roh sehingga ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat lagi berdiri dengan tegak. Ketika Yesus melihat perempuan itu, Ia memangil dia dan berkata kepadanya: “Hai ibu, penyakitmu telah sembuh” (Lukas 13: 10-12)

2. Yesus menghardik Ibu dan saudara-saudaranya

“Ketika Yesus masih berbicara dengan orang banyak itu, ibuNya dan saudara-saudaraNya berdiri di luar dan berusaha untuk menemui Dia. Maka seorang berkata kepadaNya: “Lihatlah, ibuMu dan saudara-saudaraMu ada di luar dan berusaha menemui Engkau.’ Tetapi jawab Yesus kepada orang yang menyampaikan berita itu kepadaNya: “Siapa ibuKu? Dan siapa saudara-saudaraKu”(Matius 12: 46-48)


3. Yesus melakukan kehinaan

“Bukankah alam sendiri menyatakan kepadamu, bahwa adalah suatu kehinaan bagi laki-laki jika ia berambut panjang”(I Korintus 11: 14)

Ayat ini menerangkan kehinaan bagi laki-laki yang memiliki rambut panjang, lantas bagaimana dengan Yesus, berambut pendek atau panjangkah ia? Jika kita lihat pada patung-patung maupun gambar-gambar Yesus, jelas Yesus termasuk katagori yang telah melakukan kehinaan berdasarkan ayat ini.

3. Yesus pembawa ajaran sesat

“Karena sudah banyak orang hidup tidak tertib, terutama di antara mereka yang berpegang pada hukum sunat. Dengan omongan yang sia-sia mereka menyesatkan pikiran. Orang-orang semacam itu harus ditutup mulutnya, kerena mereka mengacau banyak keluarga dengan mengajarkan yang tidak-tidak untuk mendapat untung yang memalukan.” (Titus 1: 10-11)

Ayat ini menerangkan kehidupan yang tidak tertib serta ucapan yang menyesatkan dari orang yang berpegang kepada hukum sunat, ayat ini juga ditujukkan kepada Yesus karena Yesus termasuk orang yang berpegang kepada hukum sunat,

“Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus”
(Lukas 2: 21)

4. Yesus orang Durhaka dan Terkutuk

“Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyamun seorang di sebelah kananNya dan seorang di sebelah kirinya. Demikianlah genaplah nas Alkitab yang berbunyi: Ia akan terhitung diantara orang-orang yang durhaka” (Markus 15: 27-28)

“Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: “Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib” (Galatia 3: 13)

Berdasarkan keterangan beberapa ayat tersebut diatas apa mungkin jika Yesus dikatakan terbebas dari yang namanya dosa.

11. KEISTIMEWAAN YESUS DALAN KELAHIRAN

Pernyataan
Dalam hal kelahiran Yesus memiliki keistimewaan dibanding dengan manusia biasa, sebab Yesus lahir langsung dari Roh Allah bukan melalui perantaraan manusia, jika Yesus bukan Tuhan apa ada manusia yang memiliki keistimewaan dalam hal kelahiran sebagaimana Yesus.

Tanggapan
Mengenai kelahiran Isa Al masih (Yesus) secara biologis tentulah merupakan suatu hal yang istimewa dan luar biasa, namun jika kita kembalikan kepada ketentuan yang datang dari Allah, maka hal tersebut bukanlah hal yang luar biasa, karena bagi Allah tidak ada suatu yang mustahil, bahkan yang lebih dari itu Allah sanggup melakukan-Nya.

                         (ال عمران :٤۷)

“Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: “Jadilah”, lalu jadilah ia” (Ali Imron: 47)

               
(ال عمران : ٥۹)

“Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa disisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah” (seorang manusia) maka jadilah dia” (Ali Imron: 59)

                 
(مريم : ۳٥)
“Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: “Jadilah”, maka jadilah ia” (Maryam: 35)
          ( بس :۸۲)
“Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!” maka jadilah ia” (Yasin: 82)


Demikian halnya Allah menyatakan dalam Alkitab,

“Yesus memandang mereka dan berkata: “Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah” (Markus 10: 27)

“Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil” (Lukas 1: 37)

Lantas adakah orang yang memiliki keistimewaan dalam hal kelahiran, dalam Alkitab setidak-tidaknya ada beberapa orang yang memiliki keistimewaan. Berikut diantaranya.

1. Adam
Adam adalah manusia pertama yang Allah ciptakan dan merupakan bapak manusia. Dalam Alkitab diterangkan bahwa Adam diciptakan oleh Allah berasal dari debu tanah.

“Ketika itu TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk hidup” (Kejadian 2: 7)

Jika kita lihat Adam lebih istimewa dibandingkan dengan Yesus, Adam bukan hanya terlahir tampa hubungan biologis tetapi Adam terlahir hanya dari debu tanah.

2. Hawa
Hawa adalah istri Adam yang merupakan ibu manusia, Hawa juga terlahir ke dunia tampa adanya hubungan biologis, karena Hawa terlahir dari tulang rusuk Adam, hal tersebut diterangkan pada ayat berikut ini,

“Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangunNyalah seorang perempuan, lalu dibawaNya kepada manusia itu” (Kejadian 2: 22)

3. Ishak
Ishak adalah anak Abraham (nabi Ibrahim) dari Istri pertamanya Sara, Ishak terlahir pada saat ibundanya telah tua dan dalam keadaan mandul, tentu ini juga merupakan suatu hal yang istimewa, bahkan ketika Tuhan memberitakan kelahiran Ishak kepada Abraham Ia sempat ditertawai oleh Sara, karena hal tersebut merupakan suatu yang sangat mustahil.

“Dan firmanNya: “Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara, istrimu, akan mempunyai seorang anak laki- laki.”Dan Sara mendengarkan pada pintu kemah yang di belakangNya. Adapun Abraham dan Sara telah tua dan lanjut umurnya dan Sara telah mati haid. Jadi tertawalah Sara dalam hatinya” (Kejadian 18: 10-12)

4. Yohanes Pembaptis (nabi Yahya)
Yohanes pembaptis adalah anak Zakharia saudara sepupu Yesus dan juga orang yang membaptisnya.Yohanes Pembaptis telahir tidak ubahnya seperti kelahiran Ishak yaitu ketika ibundanya Elisabet sudah tua dan dalam keadaan mandul.

“Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu” (Lukas 1: 36)

5. Melkisedek
Melkisedek adalah orang yang hidup sezaman dengan Abraham, diceritakan dalam Alkitab Melkisedek terlahir bukan hanya tampa hubungan biologis tetapi ia juga tidak berbapak, tidak beribu, tidak bersilsilah, kehidupannya tidak berawal dan tidak berkesudahan. Sebagaimana yang diterangkan pada ayat berikut ini,

“Sebab Melkisedek ini adalah raja Salem dan imam Allah Yang Maha tinggi; ia pergi menyongsong Abraham ketika Abraham kembali dari mengalahkan raja-raja, dan memberkati dia.Kepadanyapun Abraham memberikan sepersepuluh dari semuanya, Menurut arti namanya Melkisedek adalah pertama-tama raja kebenaran, dan juga raja Salem, yaitu raja damai sejahtera. Ia tidak berbapa, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, dan karena ia dijadikan sama dengan anak Allah, ia tetap menjadi imam sampai selama-lamanya”
(Ibrani 7: 1-3)





12. YESUS DAN MUHAMMAD

Pernyataan
Perbedaan Yesus dengan Muhammad adalah Yesus memilki mujizat yang nyata dan disaksikan ratusan orang, sedangkan Muhammad tidak ada satupun mujizat yang dimilikinya apalagi disaksikan banyak orang, kemudian jika Yesus mati ia akan dibangkitkan dan naik ke surga serta hidup kekal dan akan menjadi hakim yang adil. Sedangkan jika Muhammad mati akan tetap mati sampai hari berbangkit dan akan menjadi yang diadili, bukankah ini menunjukkan Yesus lebih tinggi kedudukkannya dari Muhammad.

Tanggapan
Pendapat umat Kristen bahwa Yesus memiliki kedudukan lebih tinggi dari nabi Muhammad merupakan suatu hal yang wajar, karena mereka bukan hanya berpendapat Yesus memiliki kedudukkan lebih tinggi dari nabi Muhammad tetapi juga lebih tinggi dari nabi-nabi sebelumnya. Sebagai bukti nyata mereka mensejajarkan Yesus dengan Allah dan menyembahnya ssebagaimana menyembah Tuhan.
Padahal Yesus sendiri tidak ubahnya sebagai manusia biasa yang tidak dapat berbuat dan berkehendak apa-apa tampa izin dari Allah, sebagaimana diterangkan pada ayat berikut ini,

“Sebab Aku tidak mengikuti kehendakKu sendiri melainkan kehendak Dia yang telah
mengutus Aku” (Yohanes 5: 30)
Yesus dapat melakukan banyak mujizat setelah Roh Allah turun kepadanya saat dibaptis Yohanes.

“Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbukadan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atasNya”
(Matius 3: 16)

Sebelum itu tidak ada satupun ayat-ayat dalam Alkitab yang menerangkan Yesus dapat melakukan mujizat.

Bahkan setelah itu Yesus tidak sanggup melakukan mujizat untuk membuat sebuah pohon yang tidak berbuah menjadi berbuah.

“Pada pagi-pagi hari dalam perjalananNya kembali ke kota, Yesus merasa lapar. Dekat jalan Ia melihat pohon ara lalu pergi ke situ, tetapi Ia tidak mendapat apa-apa pada pohon itu selain daun-daun saja. KataNya kepada pohon itu: “Engkau tidak akan berbuah lagi selama-lamanya!” Dan seketika itu pula keringlah pohon itu”
(Matius 21: 18-19)

Kemudian di akhirat Yesus akan menjadi hakim yang adil, ini ditujukan kepada umatnya yang telah menjadikan dirinya sebagai tuhan selain Allah. Yesus diangkat Allah menjadi hakim untuk memberi kesaksian bahwa dirinya hanyalah nabi dan rasul dan bukan sebagai tuhan sebagaimana diyakini oleh umat Kristen.

     •         
( النساء : ١٥۹)
“Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa akan menjadi saksi terhadap mereka” (An Nisa: 159)

13. AL QURAN MENGAKUI DUA KEPRIBADIAN YESUS

Pernyataan
Kepribadian Yesus sebagai manusia dan Tuhan ternyata diakui juga oleh Al quran seperti pada ayat berikut ini,
 •    ( الحدبد :۳)
“Dialah yang Awal dan yang Akhir, yang Zhahir dan yang Bathin” (Al Hadid: 3)

Ayat ini jelas tertuju kepada Yesus “yang Zhahir dan yang Bathin”, dan tidak mungkin tertuju kepada Allah sebab Allah tidak tampak.

Tanggapan
Menurut arti bahasa ”Zhahir dan Bathin” berarti yang tampak dan yang tidak tampak, ini merupakan salah satu dari sifat-sifat Allah yang oleh umat Kristen dianggap sebagai dua sifat dan kepribadian Yesus, yaitu kepribadian sebagai Tuhan dan manusia.
Pengertian Zhahir disini bukan menunjukkan Allah itu memiliki wujud yang dapat dilihat, melainkan sesuatu yang wajib diimani oleh hamba-hamba-Nya bahwa Allah itu ada dengan bukti dari apa yang diciptakan-Nya yaitu langit dan bumi beserta isinya.
Pengertian Bathin menunjukkan bahwa tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah baik wujud maupun rupa-Nya, ini sebagai ujian kepada manusia dalam menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, apakah yang mereka kerjakan ikhlas karena Allah atau ada maksud lain didalamnya.
Jika dua sifat Allah ini dianggap sebagai dua kepribadian Yesus, sangatlah tidak tepat karena Yesus tidak Bathin (tampak) dan dapat disaksikan serta dilihat banyak orang.

14. KELEBIHAN ALKITAB DARI AL QURAN

Pernyataan
Alkitab adalah kitab suci yang memliki kelebihan dari Al Quran karena ayat-ayat Alkitab selalu berurutan antara ayat yang satu dengan ayat yang lain dan teratur dalam penyusunannya mulai dari kitab Kejadian sampai Wahyu, sedangkan hal itu tidak terdapat dalam Al Quran.

Tanggapan
Alkitab dianggap memikili kelebihan dari Al Quran hanya dilihat dari susunan ayat-ayatnya tentunya merupakan suatu kekeliruan, seperti dibahas sebelumnya ayat-ayat dalam Al Quran tidak di turunkan sekaligus, melainkan di turunkan secara bertahap baik berupa surat-surat pendek maupun ayat-ayat singkat. Ayat-ayat Al Quran ada yang diturunkan karena adanya asbab (sebab) dan ada yang diturunkan tidak karena asbab.
Surat-surat dalam Al Quran tidak hanya membahas satu permasalahan dalam satu surat saja, akan tetapi ada yang membahas beberapa permasalahan. Mungkin ini yang dianggap oleh umat Kristen ayat-ayat Al Quran itu tidak berurutan. Walau demikian permasalahan yang dibahas tidak menyimpang dari apa yang diwahyukan dan tidak ada satu permasalahanpun yang dibuat mengambang.
Sedangkan Alkitab dianggap memiliki kelebihan dari Al Quran karena ayat-ayatnya selalu berurutan dan teratur dalam penyusunannya mulai dari Kejadian sampai dengan Wahyu sangatlah tidak relevan. Karena banyak sekali ayat-ayat dalam Alkitab bukan hanya tidak berurutan dalam penyusunannya tetapi banyak diantara ayat-ayatnya yang tidak masuk akal, dan tidak sedikit jumlah dari ayat-ayat tersebut, berikut beberapa diantaranya,

“Kata Kain kepada TUHAN: “Hukumanku itu lebih besar dari pada yang dapat kutanggung. Engkau menghalau aku sekarang dari tanah ini dan aku akan tersembunyi dari hadapanMu, seorang pelarian dan pengembara di bumi; maka barangsiapa yang akan bertemu dengan aku, tentulah akan membunuhku Firman TUHAN kepadanya: “Sekali-kali tidak! Barangsiapa yang membunuh Kain akan dibalaskan kepadanya tujuh kali lipat. “Kemudian TUHAN menaruh tanda pada Kain, supaya ia jangan dibunuh oleh barang siapapun yang bertemu dengan dia” (Kejadian 4: 13-15)

Ayat ini bercerita mengenai Kain (Kabil) anak Adam, setelah Kain membunuh adiknya Habel lalu Tuhan menghukum dia pergi dari tempat tinggalnya untuk menjadi seorang pengembara. Ayat ini sangat aneh dan janggal, karena ketika Allah mengusirnya mengapa Kain begitu ketakutan untuk dibunuh oleh orang yang akan dijumpainya di jalan padahal ketika itu belum ada manusia kecuali dirinya dan orang tuanya (Adam dan Hawa) beserta adiknya, berikutnya.

“Kain bersetubuh dengan istrinya dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan
Henokh” (Kejadian 4: 17)

Ayat inipun sama anehnya dengan ayat sebelumnya, setelah Allah mengusir Kain maka Kain pergi menjadi seorang pengembara, dalam ayat ini diterangkan Kain menikah dengan seorang perempuan, siapa perempuan ini karena ketika itu tidak ada perempuan lain kecuali ibu dan adik-adiknya, berikutnya.

“raja itu menambah kejahatannya dengan memasukkan Yohanes ke dalam penjara” (Lukas 3: 20)

“Ketika seluruh orang banyak itu telah dibaptis dan ketika Yesus juga dibaptis dan sedang berdoa, terbukalah langit” (Lukas 3: 21)
Pada ayat ke 21 dikatakan Yesus dibaptis, siapa yang membaptis Yesus? Adakah orang lain yang membaptis Yesus selain Yohanes, padahal pada ayat 20 dikatakan Yohanes telah di penjara. (Keterangan lebih lengkap akan dimuat dalam buku saya berikutnya “Insya Allah”)

15. KEASLIAN INJIL

Pernyataan
Injil yang ada sekarang ini adalah Injil yang asli dan masih terpelihara keasliannya, karena tidak ada bukti otentik yang dapat membuktikan bahwa Injil yang ada sekarang ini sudah tidak asli seperti yang dituduhkan umat Islam

Tanggapan
Injil adalah salah satu dari Kitab suci agama Kristen yang di dalamnya menceritakan riwayat hidup Yesus mulai dari lahir sampai meninggal. Dalam Alkitab terdapat empat Injil utama yaitu: Injil Matius, Injil Markus, Injil Lukas, dan Injil Yohanes, Injil-Injil tersebut diberi nama sesuai dengan nama penulisnya.
Kitab-kitab Injil terdapat dalam Perjanjian Baru yang merupakan seleksi dari kesusastraan Kristen, yang kitab-kitab tersebut berasal dari awal pertama adanya agama Kristen. Kita-kitab dalam Perjanjian Baru merupakan seleksi yang asal pilih yang disesuaikan dengan perkembangan zaman dan waktu saat itu. Kitab-kitab yang tidak hilang serta dianggap perlu oleh jamaah waktu itu akan lolos dalam seleksi, sedangkan kitab-kitab yang hilang atau dianggap tidak perlu akan dibiarkan begitu saja.
Kitab-kitab Injil ditulis antara tahun ke 60-100 M beberapa puluh tahun setelah Yesus tiada. Tinggallah murid-murid Yesus dan pengikutnya di Yerusalem dan sekitarnya yang secara terus menerus menceritakan segala sesuatu tentang Yesus. Mereka adalah saksi mata yang melihat dan mengalami sendiri segala hal tentang Yesus, cerita mereka berkembang dan dipercaya banyak orang di Yerusalem maupun di luar Yerusalem. Menjelang tahun 65 M banyak para saksi mata yang meninggal, sehingga jumlah mereka makin sedikit. Karena itu mereka merasa perlu untuk menceritakan peristiwa Yesus itu bukan saja secara lisan, tetapi juga secara tertulis. Sedangkan naskah asli Perjanjian Baru ditulis tangan dengan bahasa dan huruf Yunani.
Sementara dalam riwayat lain disebutkan pada zaman kekaisaran Konstantinopel (325 M) yang ketika itu kaisar telah memeluk agama Kristen juga menjadikan Kristen sebagai agama resmi negara mengumpulkan + 300 tokoh agama untuk menetapkan akidah agana Kristen yang sebenarnya, juga mengadakan kesepakatan dan mufakat tentang Injil yang benar. Tetapi kesepakatan yang mereka ambil bukan berdasarkan sejarah dan pemikiran yang logis, tetapi mereka menumpuk semua Injil di bawah meja makan malam yang kudus. Kemudian mereka berdoa kepada Allah agar Injil yang benar di angkat ke atas meja dan membiarkan yang palsu tetap di bawah.
Setelah kejadian tersebut kaisar Konstantin mengeluarkan dekrit yang menyatakan semua Injil tersebut adalah palsu dan harus dibakar. Selanjutnya ia juga mengancam hukuman mati kepada orang yang menyimpan dan tidak menyerahkan Injil tersebut kepada pemerintah. Maka pada waktu itu juga ratusan Injil dibakar.
Tapi setelah kejadian itu kaisar sendiri merasa bersalah dalam menganbil keputusan tersebut. Kemudian iapun kembali mengumpulkan para tokoh-tokoh agama untuk menyeleksi kembali Injil-injil yang masih ada yang kemudian terkumpulah empat buah Injil sebagaimana yang ada sekarang ini.

16. KESAKSIAN PENULIS INJIL

Pernyataan?
Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes merupakan penulis Injil yang hidup sezaman dengan Yesus, mereka adalah saksi langsung yang melihat seluruh kejadian langsung semasa Yesus hidup, dan yang ditulis mereka adalah firman Tuhan, jadi tidak mungkin ada perselisihan antara ayat yang satu dengan ayat yang lain.

Tanggapan
Sebagian dari umat Kristen menganggap para penulis Injil adalah orang yang hidup sezaman dengan Yesus, dan apa yang ditulis merupakan kejadian yang mereka lihat dan alami sendiri secara langsung. Padahal kenyataannya tidak ada seorangpun dari penulis Injil itu yang hidup sezaman dengan Yesus apalagi menyaksikan dan melihat langsung peristiwa yang terjadi ketika itu.
Keempat Injil tersebut baru ditulis sekitar tahun 65-100 M dan baru dibukukan + 600 tahun setelah Yesus tiada, Injil-injil tersebut kemudian diberi nama sesuai dengan nama penulisnya, hal ini untuk membedakan antara kitab Injil dengan kitab-kitab lain yang ada dalam Perjanjian baru. Nama-nama tersebut sebenarnya hanya anonim yang baru dicantumkan setelah melakukan penelitian yang panjang dan memakan waktu yang cukup lama, Berikut riwayat singkat dari keempat Injil dan penulisnya,


1. Injil Matius
Nama Matius dalam Injil ini hanya sebuah anonim karena sampai sekarang belum diketahui siapa yang menulis Injil tersebut dan dari mana asal penulisnya. Tetapi berdasarkan beberapa keterangan ahli sejarah bahwa Injil tersebut ditulis dalam bahasa Ibrani yang disusun antara tahun 80-100 M. Dan berdasarkan kepada pendapat Ignatius Uskup Antikokhia, menerangkan kemungkinan Injil ini ditulis di Siria
Nama Matius ini bukan salah seorang murid Yesus yang berprofesi sebagai pemungut cukai yang kemudian meninggalkan pekerjaannya untuk mengikuti Yesus.

2. Injil Markus
Ada perbedaan pendapat dikalangan umat Kristen mengenai mana yang tertua dalam penulisannya antara Injil Matius dengan Injil Markus, Injil Markus berdasarkan keterangan ditulis oleh seorang yang bernama Markus, pendapat ini dikuatkan oleh seorang yang bernama Josibius yang meninggal pada tahun 340 M. Markus adalah teman Petrus salah seorang murid Yesus yang senantiasa mendengarkan khotbah-khotbah Petrus yang kemudian ditulisnya dalam bentuk kitab Injil. Markus menulis Injilnya di Roma, ada kemungkinan Markus ini adalah orang yang diceritakan dibeberapa kitab dalam Perjanjian Baru, diantaranya sebagai berikut,
a. Kisah Para Rasul 12 : 12 c. 2 Timotius 4 : 11
b. Kisah Para Rasul 15 : 37-39 d. 1 Petrus 5 : 13

3. Injil Lukas
Injil Lukas ditulis oleh seorang yang bernama Lukas yang berprofesi sebagai Tabib, Lukas bukan berasal dari bangsa Yahudi tetapi dia sangat paham dan mengerti sejarah yang kemudian dari pengetahuannya tersebut ia bukukan dalam Kitab Injil, Lukas juga orang yang menulis Kisah Para Rasul. Ia merupakan murid Paulus yang menentang Yesus yang kemudian mengikuti ajarannya setelah Yesus tiada. Injil Lukas ini ditulis sekitar tahun 70 M.

4. Injil Yohanes
Berdasarkan keterangan dari Herakleon seorang ahli ilmu Gnostik yang hidup kira-kira tahun 160 M, dan dari tulisan Eusebius seorang bapak Gereja purba yang merupakan ahli sejarah disimpulkan bahwa penulis Injil Yohanes adalah seorang yang bernama Yohanes yang berasal dari Efesus (asia kecil). Yohanes disini bukanlah Yohanes Pembaptis, maupun Yohanes dari murid Yesus. Injil Yohanes ini ditulis dalam bahasa Yunani sekitar tahun 100 M.

Jadi berdasarkan keterangan dari sejarah injil itu sendiri tidak ada seorangpun penulis Injil yang hidup sezaman dengan Yesus, dan apa yang mereka tulis semuanya berdasarkan cerita dari mulut ke mulut.

17. PERBEDAAN CERITA DALAM INJIL

Pernyataan
Banyak umat Islam yang mempertanyakan mengapa antara Injil yang satu dengan Injil yang lain tidak ada kesamaan mengenai cerita didalamnya. Ini merupakan hal yang wajar karena para penulis Injil menceritakan apa yang ditulis berdasarkan yang mereka lihat dan mereka alami sendiri. Justru merupakan hal yang tidak wajar bahkan patut dicurigai jika antara Injil yang satu dengan Injil yang lain ada kesamaan dalam cerita.

Tanggapan
Seperti dibahas sebelumnya bahwa para penulis Injil tersebut tidak ada seorangpun yang hidup sezaman dengan Yesus apalagi melihat peristiwa dan kejadian secara langsung. Dan apa yang mereka tulis bukan merupakan firman Tuhan, melainkan sejarah perjalanan hidup Yesus yang dikutip dari orang-orang yang hidup sezaman dengannya dan melihat peristiwa dan kejadian ketika itu. Hal ini sebagaimana dikemukakan Lukas dalam Injilnya.

“Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita, seperti yang disampaikan kepada kita oleh mereka, yang dari semula adalah saksi mata dan pelayan Firman. Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu, supaya engkau dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu sungguh benar”
(Lukas 1: 1-4)

Maka wajar jika terjadi perselisihan diantara ayat-ayatnya tersebut. Sebab jika Injil merupakan firman Tuhan tentunya walaupun berasal dari sumber yang berbeda hasilnya pasti sama dan tidak mungkin terjadi perselisihan karena yang dicatat merupakan kisah perjalanan satu orang yaitu Yesus.

18. NUBUAT ALKITAB

Pernyataan
Banyak nubuat dalam Alkitab yang telah digenapi diantaranya yang paling nyata adalah peristiwa perang teluk, walau Israel dikeroyok beberapa negara Islam tetapi Israel tetap menang, itu dikarenakan Tuhan turut berparang untuk Israil, sebab siapa yang berani melawan dan dapat mengalahkan Tuhan?

Tanggapan
Dalam Alkitab banyak diceritakan bagaimana Tuhan turun ke bumi dan juga turut dalam peperangan untuk membela Israel, dan tidak sedikit pula dalam peperangan tersebut Tuhan melakukan pembantaian terhadap musuh-musuhnya seperti diterangkan pada ayat berkut ini,

“Sebab TUHAN murka atas segala bangsa, dan hatiNya panas atas segenap tentara mereka. Ia telah mengkhususkan mereka untuk ditumpas dan menyerahkan mereka untuk dibantai” (Yesaya 34: 2)

“Demikianlah TUHAN semesta alam akan turun berperang untuk mempertahankan gunung Sion dan bukitnya” (Yesaya 31: 4)

Sedangkan kekalahan negara-negara Arab terhadap Israel bukan karena sudah dinubuatkan atau karena Tuhan turut dalam peperangan tersebut, melainkan kekalahan negara-negara Arab dikarenakan mininnya persenjataan yang dimiliki, dan kemenangan Israel ketika itu tak lain karena dukungan dari dua negara Adi kuasa yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet (Rusia) juga para sekutunya.
Kemudian jika ditanya adakah yang berani melawan dan mengalahkan Tuhan? Jawabnya ada yaitu Yakub. Dalam Alkitab diceritakan bagaimana pertarungan Allah dengan Yakub, dan dari pertarungan tersebut Yakub berhasil mengalahkan Allah,



“Lalu kata orang itu: “Namamu tidak akan disebut lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang”
(Kejadian 32: 28)

“TUHAN mempunyai perbantahan dengan Yehuda, Ia akan menghukum Yakub sesuai dengan tingkah lakunya. Dan akan memberikan balasan kepadanya sesuai dengan perbuatan-perbuatannya. Di dalam kandungan ia menipu saudaranya, dan dalam kegagahannya ia bergumul dengan Allah. Ia bergumul dengan Malaikat dan menang” (Hosea 12: 3-5)

19. KEDATANGAN INJIL

Pernyataan
Umat Islam beranggapan datangnya Injil karena Taurat sudah rusak, tetapi yang sebenarnya Injil datang bukan untuk menggantikan Taurat melainkan menggenapinya, karena antara Taurat dan Injil ada saling keterkaitan.

Tanggapan
Islam tidak pernah menganggap kedatangan Yesus dengan membawa Injil untuk menggantikan kitab sebelumnya yaitu Taurat. Yesus datang tidak membawa syariat baru tetapi menggenapi syariat yang telah ada yaitu Taurat, hal ini sebagaimana yang Allah firmankan pada ayat berikut ini.

      •           •   (ال عمران :٥۰)

“Dan (aku datang kepadamu) membenarkan Taurat yang datang sebelumku, dan untuk menghalalkan bagimu sebagian yang telah diharamkan untukmu, dan aku datang kepadamu dengan membawa suatu tanda (mujizat) daripada Tuhanmu. Karena itu bertaqwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku” (Ali Imron: 50)

Demikian halnya dikatakan Yesus di dalam Injil.

“Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya” (Matius 5: 17)
Dalam kehidupannya Yesus mengikuti peraturan-peraturan yang terdapat dalam hukum Taurat, diantaranya ialah:

1. Yesus mengajarkan agama tauhid kepada umatnya (mengesakan Allah)

“Laku seorang ahli Taurat yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepadaNya dan bertanya: “Hukum manakah yang utama?” Jawab Yesus: Hukum yang terutama ialah: Dengarlah Israel, TUHAN Allah kita, TUHAN itu esa” (Matius 12: 29)



2. Yesus menjalankan hukum sunat

“Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus”
(Lukas 2: 21)

3. Yesus hanya membawa risalah kepada bani Israel

“Kedua belas murid diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: “Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel”(Matius 5: 10)

Barulah setelah Yesus tiada orang-orang yang mengaku sebagai pengikutnya menyimpangkan ajaran yang dibawan oleh Yesus, sehingga hilanglah kemurnian dari ajaran agama Kristen.

20. PENULIS INJIL DALAM BIMBINGAN ROH KUDUS

Pernyataan
Para penulis Injil dalam munulis Injilnya berada dalam bimbingan Roh Kudus, sehingga mereka meyakini Yesus itu Tuhan dan apa yang ditulis oleh mereka bukan berdasarkan pemikiran mereka melainkan wahyu dari Tuhan

Tanggapan
Para penulis Injil dalam menulis Injilnya bukan didasarkan kepada wahyu dari Tuhan melainkan berdasarkan pemikiran mereka sendiri yang didasarkan kepada cerita-cerita yang didapat dari orang-orang yang menjadi saksi sejarah perjalanan hidup Yesus. Jika Injil merupakan firman Tuhan apalagi penulisnya berada dalam bimbingan Roh kudus tentunya tidak akan terjadi perselisihan antara Injil yang satu dengan Injil yang lain antara ayat yang satu dengan ayat yang lain.

“Sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah” (II Petrus 1: 21)

Berikut beberapa perselisihan dari ayat-ayat Injil,

1. Kelahiran Yesus

A. “Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus” (Matius 1: 20-21)

B. “Kata malaikat itu kepadanya: “Jangan takut hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus” (Lukas 1: 30-31)

Pada ayat pertama dikatakan Yusuf yang diperintah malaikat memberi nama Yesus tetapi pada ayat kedua Maria

2. Yesus pergi ke Kapernaum

A. “Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepadaNya: “Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita” (Matius 8: 5-6)

B. “Setelah Yesus selesai berbicara di depan orang banyak, masuklah Ia ke Kapernaum. Di sana ada seorang perwira yang mempunyai seorang hamba, yang sangat dihargainya. Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati”
(Lukas 7: 1-2)

C. “Maka Yesus kembali lagi ke Kana di Galilea, di mana Ia membuat air menjadi anggur. Dan di Kapernaum ada seorang pegawai istana, anaknya sedang sakit” (Yohanes 4: 46)

Pada ayat pertama dikatakan Yesus didatangi seorang perwira yang hambanya sakit lumpuh, tetapi pada ayat kedua dikatakan sakit keras dan pada ayat ketiga anaknya bukan hambanya

3. Yesus didatangi orang yang kerasukan

A. “Setibanya di seberang, yaitu di daerah orang Gadara, datanglah dari pekuburan dua orang yang kerasukan setan menemui Yesus” (Maitus 8: 28)

B. “Lalu sampailah mereka di seberang danau, di daerah orang Garasa. Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan menemui Dia” (Markus 5: 1-2)

Pada ayat pertama dikatakan Yesus menyeberang ke daerah orang Gadara dan didatangi dua orang yang kerasukan tetapi pada ayat kedua dikatakan daerah orang Garasa dan hanya ditemui seorang yang kerasukan.

4. Kesaksian Yohanes

A. “Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: “Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku” (Yohanes 1: 15)

B. “Jawab Yohanes: “Tidak ada seorangpun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga. Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahuluiNya” (Yohanes 3: 27-28)

Pada ayat pertama dikatakan Yesus datang mendahului Yohanes tetapi pada ayat kedua Yohanes datang mendahului Yesus.

5. Kesaksian Yesus

A. “Kalau Aku bersaksi tentang diriKu sendiri, maka kesaksianKu itu tidak benar” (Yohanes 5: 31)

B. “Jawab Yesus kepada mereka, kataNya: “Biarpun Aku bersaksi tentang diriKu sendiri, namun kesaksianKu itu benar” (Yohanes 8: 14)

Pada ayat pertama dikatakan jika Yesus membuat kesaksian tentang dirinya maka kesaksian itu tidak benar, tetapi pada ayat kedua benar.

6. Yesus memerintahkan orang pulang

A. “Lalu Yesus menyuruh orang banyak itu pulang. Ia naik perahu dan bertolak ke daerah Magadan” (Matius 15: 39)

B. “Mereka itu ada kira-kira empat ribu orang. Lalu Yesus menyuruh mereka pulang. Ia segera naik ke perahu dengan murid-muridNya dan bertolak ke daerah Dalmanura” (Markus 8: 9-10)

Pada ayat pertama dikatakan Yesus bertolak ke Magadan tetapi pada ayat kedua bertolak ke Dalmanura.

7. Nubuat Yesus pada murid-muridnya

A. “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Anak Manusia datang sebagai Raja dalam kerajaanNya” (Matius 16: 28)

B. “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Kerajaan Allah”
(Lukas 9: 27)

Pada ayat pertama Yesus berkata Sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Anak Manusia datang sebagai Raja dalam kerajaanNya tetapi pada ayat kedua berkata sebelum mereka melihat Kerajaan Allah.

8. Yesus di Yerikho

A. “Dan ketika Yesus dan murid-muridNya keluar dari Yerikho, orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. Ada dua orang buta yang duduk di pinggir jalan mendengar, bahwa Yesus lewat, lalu mereka berseru: “Tuhan, Anak Daud, kasihanilah kami!” (Matius 20: 29-30)

B. “Waktu Yesus hampir tiba di Yerikho, ada seorang buta yang duduk di pinggir jalan dan mengemis. Waktu orang itu mendengar orang banyak lewat, ia bertanya: “Apa itu?” Kata orang kepadanya: “Yesus orang Nazaret lewat.” Lalu ia berseru: “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” (Lukas 18: 35-38)

Pada ayat pertama dikatakan Yesus keluar dari Yerikho dan ditemui dua orang buta tetapi pada ayat kedua dikatakan tiba di Yerikho dan hanya ditemui satu orang buta.

9. Orang yang mengikuti Yesus

A. “Dan ada di situ banyak perempuan yang melihat dari jauh, yaitu perempuan-perempuan yang mengikuti Yesus dari Galilea untuk melayani Dia. Di antara mereka terdapat Maria Magdalena, dan Maria ibu Yakobus dan yusuf, dan ibu anak-anak Zebedeus” (Matius 27: 55-56)

B. “Ada juga beberapa perempuan yang melihat dari jauh, di antaranya Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus muda dan Yoses, serta Salome. Mereka semuanya telah mengikut dan melayaniNya waktu Ia di Galilea”
(Markus 15: 40-41)

Pada ayat pertama dikatakan orang yang mengikuti Yesus diantaranya Maria ibu Yakobus dan yusuf dan tidak ada Salome, tetapi pada ayat kedua dikatakan Maria ibu Yakobus muda , Yoses dan Salome

10. Yesus Dihadapkan Kepada Imam Besar

A. “Sesudah mereka menangkap Yesus, mereka membawanya menghadap Kayafas, Imam besar. Di situ telah berkumpul ahli Taurat dan tua-tua” (Matius 26: 57)

B. “Maka pasukan prajurit serta perwiranya dan penjaga-penjaga yang disuruh orang Yahudi itu menangkap Yesus dan membelenggu Dia. Lalu mereka membawaNya mula-mula kepada Hanas, karena Hanas adalah mertua Kayafas, yang pada tahun itu menjadi Imam Besar” (Yohanes 18: 12-13)

Pada ayat pertama dikatakan ketika ditangkap Yesus dibawa menghadap Kayafas, sedangkan pada ayat kedua dikatakan Hanas

11. Ketika Yesus disalib

A. “Maka sampailah mereka disuatu tempat yang bernama Golgota, artinya: Tempat Tengkorak. Lalu mereka memberi Dia minum anggur bercampur empedu. Setelah Ia mencapnya, Ia tidak mau meminumnya” (Matius 27: 33-34)

B. “Mereka membawa Yesus di suatu tempat yang bernama Golgota, yang berarti: Tempat Tengkorak. Lalu mereka memberi anggur bercampur mur kepadaNya, tetapi Ia menolaknya.“ (Markus 15: 22-23)

Pada ayat pertama dikatakan Yesus diberi minum anggur bercampur empedu, tetapi pada ayat kedua anggur bercampur mur.

12. Yesus diserahkan kehadapan Pilatus

A. “Ketika hari mulai siang, semua imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi berkumpul dan mengambil keputusan untuk membunuh Yesus. Mereka membelenggu Dia lalu membawanya dan menyerahkanNya kepada Pilatus, wali negeri itu” ( Matius 27: 1-2)

B. “Pagi-pagi benar imam-imam kepala bersama tua-tua ahli Taurat dan seluruh Mahkamah Agama sudah bulat mupakatnya. Mereka membelenggu Yesus lalu membawaNya dan menyerahkanNya kepada Pilatus” (Markus 15: 1)

Pada ayat pertama dikatakan ketika hari mulai siang ketika Yesus dihadapkan kepada Pilatus, sedangkan pada ayat kedua dikatakan ketika pagi-pagi benar

13. Alasan Yesus disalib

A. “Dan diatas kepalaNya terpasang tulisan yang menyebut alasan mengapa Ia dihukum: “Inilah Yesus Raja orang Yahudi.” (Matius 27: 37)

B. “Dan alasan mengapa Ia dihukum disebut pada tulisan yang terpasang disitu: “Raja orang Yahudi.” (Markus 23: 38)

C. “Ada juga tulisan di atas kepalaNya: “Inilah raja orang Yahudi” (Lukas 23: 38)

D. “Dan Pilatus menyuruh memasang juga tulisan di atas kayu salib itu, bunyinya: “Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi.” (Yohanes 19: 10)

Pada ayat pertama dikatakan tulisan yang terpasang yang menjadi alasan Yasus disalib ialah: Inilah Yesus Raja orang Yahudi, kemudian pada ayat yang kedua dikatakan Raja orang Yahudi, pada ayat ketiga dikatakan Inilah Raja orang Yahudi dan pada ayat yang keempat Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi.

14. Yesus dan Allah

A. “Dan Ia yang mengutus Aku, Ia menyertai Aku. Ia tidak membiarkan Aku sendiri,sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepadaNya.”
(Yohanes 8: 29)

B. “Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring” Eli, Eli, Lama Sabakhtani!” Artinya: AllahKu, AllahKu, mengapa Engkau meninggalkan Aku”(Matius 27: 46)

Pada ayat pertama dikatakan Allah tidak pernah meninggalkan Yesus, tetapi pada ayat kedua Allah telah meningalkannya.

15. Duduk di samping Yesus

A. “Maka datanglah ibu anak-anak Zebedeus serta anak-anaknya itu kepada Yesus, lalu sujud di hadapanNya untuk meminta sesuatu kepadaNya. Kata Yesus: “Apa yang kaukehendaki?” Jawabnya: “Berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam KerajaanMu, yang seorang di sebelah kananMu dan yang seorang lagi di sebelah kiriMu” (Matius 20: 20-21)

B. “Lalu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus dan berkata kepadaNya: “Guru, kami harap supaya Engkau kiranya mengabulkan suatu permintaan kami!” JawabNya kepada mereka: “Apa yang kamu kehendaki Aku perbuat bagimu?” Lalu kata mereka: “Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaanMu kelak, yang seorang di sebelah kananMu dan yang seorang lagi di sebelah kiriMu” (Markus 10: 35-37)

Pada ayat pertama dikatakan Ibu anak-anak Zebedeus (Yakobus dan Yohanes) yang memohon kepada Yesus, tetapi pada ayat kedua Yakobus dan Yohanes sendiri yang memohon pada Yesus.



16. Yesus diurapi

A. “Ketika Yesus berada di Betenia, di rumah Simon si kusta, datanglah seorang perempuan kepadaNya membawa sebuah buli-buli pualan berisi minyak wangi yang mahal. Minyak itu dicurahkan ke atas kepala Yesus, yang sedang duduk makan. Melihat itu murid-murid gusar dan berkata: “Untuk apa pemborosan ini? Sebab minyak itu dapat dijual dengan mahal dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin”(Matius 26: 6-9)

B. “Ketika Yesus berada di Betenia, di rumah Simon si kusta, dan sedang duduk makan datanglah seorang perempuan membawa suatu buli-buli pualan berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya. Setelah dipecahkannya leher buli-buli itu, dicurahkan minyak itu ke atas kepala Yesus. Ada orang yang menjadi gusar dan berkata kepada orang lain: “Untuk apa pemborosan minyak narwastu ini? Sebab minyak ini dapat dijual tiga ratus dinar lebih dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin” (Markus 14: 3-5)

C. “Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betenia, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati. Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus. Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu. Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata: Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?” (Yohanes 12: 1-5)

Pada ayat pertama dikatakan murid-murid Yesus yang gusar ketika Yesus diurapi, tetapi pada ayat kedua orang lain sedangkan pada ayat ketiga dikatakan Yudas Iskariot. Begitu pula pada ayat ketiga dikatakan di rumah Lazarus bukan Di rumah Simon dan yang diurapinyapun kaki bukan kepala.

17. Pergi ke kubur Yesus

A. “Setelah lewat hari Sabat, Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus, serta Salome membeli rempah-rempah untuk pergi ke kubur dan meminyaki Yesus. Dan pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu, setelah matahari terbit, pergilah mereka ke kubur” (Markus 16: 1-2)

B. “Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur” (Yohanes 20: 1)

Pada ayat pertama dikatakan Maria pergi ke kubur Yesus setelah matahari terbit, tetapi pada ayat kedua ketika hari masih gelap

18. Kematian Yudas

A. “Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua, dan berkata: “Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah.” Tetapi jawab mereka: “Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!” Maka iapun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri” (Matius 27: 3-5)

B. “Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar” (Kisah Para Rasul: 18)
Pada ayat pertama dikatakan Yudas mati karena gantung diri, tetapi pada ayat kedua dikatakan jatuh tertelungkup

19. Ucapan Yesus ketika disalib

A. “Kira-kira jam tiga malam berserulah Yesus dengan suara nyaring; Eli, Eli, Lama sabakhtani?” (Matius 27: 46)

B. “Kira-kira jam tiga malam berserulah Yesus dengan suara nyaring; Eloi, Eloi, Lama sabakhtani?” (Markus 15: 34)

C. “Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: “Ya Bapa, ke dalam tanganMu Kuserahkan nyawaKu” (Yohanes 5: 31)

Pada ayat pertama dikatakan Yesus berseru: Eli, Eli, Lama sabakhtani, sedangkan pada ayat yang kedua: Eloi, Eloi, Lama sabakhtani, dan pada ayat yang ketiga: Ya Bapa, kedalam tanganMu Kuserahkan nyawaKu.

20. Yesus dan keluarganya

A. “Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibuNya bernama Maria dan saudara saudaraNya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas?” (Matius 13: 55)

B. “Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria dan saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon?” (Markus 6: 3)

Pada ayat pertama dikatakan Yesus adalah anak tukang kayu dan salah satu saudaranya bernama Yusuf, sedangkan pada ayat kedua dikatakan Yesuslah si tukang kayu dan salah satu saudaranya bukan bernama Yusuf melainkan Yoses.

21. Yesus memerintahkan muridnya naik perahu

A. “Sesudah itu, segera memerintahkan murid-muridNya naik ke perahu dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida” (Markus 6: 45)

B. “Dan ketika hari sudah malam, murid-murid Yesus pergi ke danau, lalu naik ke perahu dan menyeberang ke Kapernaum” (Yohanes 6: 16-17)

Pada ayat pertama dikatakan Yesus memerintahkan muridnya menyeberang ke Betsaida, sedangkan pada ayat kedua ke Kampernaum.

22. Yesus naik ke atas gunung

A. “Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi” (Matius17: 1)
B. “Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaran itu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa” (Lukas 9: 28)

Pada ayat dikatakan enam hari ketika Yesus mengajak murid-muridnya naik ke atas gunung sedangkan pada ayat yang kedua dikatakan kira-kira delapan hari.

21. AL QURAN DAN KITAB SEBELUMNYA

Pernyataan
Umat Islam juga mengatakan setelah Al Quran di turunkan maka kitab-kitab sebelumnya telah habis masanya, padahal ini sama sekali tidak benar dan bertentangan dengan ayat berikut ini

“Selama belum lenyap langit dan bumi, satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat sebelum semuanya terjadi” (Matius 5: 18)

Jadi bagaimana mungkin Taurat dan Injil dikatakan telah habis masanya sedangkan banyak nubuat-nubuat yang harus digenapi sampai akhir zaman.

Tanggapan
Al Quran diturunkan bukan untuk menggantikan kitab-kitab sebelumnya, melainkan untuk menyempurnakannya. Baik Taurat, Zabur, maupun Injil dikatakan habis masanya karena semua syariat dan tuntunan yang ada dalam kitab-kitab tersebut sudah disarikan dalam Al Quran.
Lantas bagaimana dengan nubuat-nubuat dalam Alkitab yang dianggap oleh umat Kristen akan digenapi sampai akhir zaman, semua itu merupakan hal yang sangat mustahil, karena banyak nubuat-nubuat dalam Alkitab yang sudah tidak dapat digenapi, berikut beberapa nubuat tersebut,

1. Nubuat Yesus kepada muridnya yang akan melihat Kerajaan Allah

“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara orang yang hadir disini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat kerajaan Allah” (Lukas 9: 27)

Dalam ayat ini Yesus bernubuat bahwa diantara murid-muridnya ada yang belum mati sebelum melihat kerajaan Allah, kenyataanya tidak ada seorangpun dari murid Yesus yang hidup tetapi kerajaan Allah belum datang.

2. Nubuat Yesus tentang sudah dekatnya Kerajaan Allah

“dan sembuhkanlah orang-orang yang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu” (Lukas 10: 9)

“Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu” (Lukas 11: 20)

Dalam ayat ini Yesus bernubuat bahwa Kerajaan Allah sudah dekat tetapi kenyataannya sampai Yesus tiada Kerajaan Allah belum datang juga.




3. Nubuat Penyaliban Yesus

“Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal dalam rahim bumi tiga hari tiga malam” (Matius12: 40)

“Pada waktu Yesus dan murid-muridNya bersama-sama di Galilea, Ia berkata kepada mereka: “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia dan mereka akan membunuh Dia dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan” (Matius 17: 22-23)

Dalam ayat ini Yesus bernubuat mengenai dirinya bahwa ia akan dibunuh kemudian akan dibangkitkan pada hari yang ketiga sama seperti yang dialami Yunus ketika berada dalam perut ikan yaitu tiga hari tiga malam.
Adapun Yesus ketika disalib dan dikuburkan pada jumat malam, namun ketika dibuka kuburnya pada hari minggu pagi ternyata Yesus sudah tidak ada, jadi berdasarkan perhitungan Yesus berada dalam kuburnya hanya satu hari dua malam. Sebagaimana diterangkan pada ayat berikut ini.

“Dan pada hari Sabat mereka beristirahat menurut hukum Taurat, tetapi pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu mereka pergi ke kubur membawa rempah- rempah yang telah disediakan mereka. Mereka mendapati batu sudah terguling dari kubur itu, dan setelah masuk mereka tidak menemukan mayat Tuhan Yesus”
(Lukas 24: 56b-3)

22. ALKITAB SEBAGAI KITAB TERAKHIR

Pernyataan
Alkitab adalah kitab terakhir yang diturunkan Tuhan setelah Alkitab tidak akan ada lagi Kitab yang diturunkan, karena Alkitab telah ditutup dengan kitab Wahyu, sehingga akan ada sangsi bagi mereka yang mengurangi atau menambah ayat-ayatnya.

Tanggapan
Alkitab dikatakan sebagai kitab terakhir yang diturunkan Allah dan tidak mengalami perubahan baik penambahan maupun pengurangan ayat-ayatnya, dan akan dikenakan sangsi bagi yang melakukannya. Padahal dari awal penyususunannya Alkitab selalu mengalami perubahan. Ini dapat kita lihat dalam penyusunan kitab-kitab baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Perjanjian Lama terdiri dari 39 Kitab yang merupakan seleksi dari buku-buku kesusastraan Israel kuno yang memiliki sejarah lebih dari 1000 tahun.
Penyusunan kitab-kitab dalam Alkitab merupakan penyusunan yang kacau karena disamping asal pilih ke 39 kitab dalam Perjanjian Lama tidak dicetak menurut urutan waktu penulisan kitab-kitab tersebut. Sehingga umat kristen sendiri tidak dapat mengikuti perkembangan, pengalaman, dan pemikiran bangsa Israel.
Suatu contoh lima Kitab Musa dari kejadian sampai Ulangan merupakan hasil penyutingan yang dilakukan oleh Ezra, karena Kitab asli Musa telah hilang ketika Yerusalem dihancurkan bangsa Babil (+ 587 SM). Kitab-kitab Taurat tidak ditulis sendiri oleh Musa, Kitab tersebut tidak hanya menceritakan kematian Musa tetapi cerita-cerita dari zaman setelah Musa. Disini dapat dilihat apa mungkin Musa menceritakan kematiannya sendiri dan hal-hal yang terjadi sesudahnya.
Menurut Wellhausen seorang ahli sejarah bangsa Jerman mengatakan sulitnya membaca kitab-kitab Perjanjian Lama dalam urutan kronologis sejarah. Hal ini nampak pada kitab Imamat, kitab tersebut sebenarnya ditulis setelah zaman Daud tetapi dalam urutannya kitab tersebut di tempatkan pada permulaan Perjanjian Lama. Padahal dalam penelitian terhadap pembuktian yang ada di dalamnya menunjukan bahwa kelima kitab tersebut ditulis setelah kitab-kitab I Samuel sampai dengan kitab Raja-Raja
Kitab Kejadian merupakan buku pertama dalam Alkitab, ternyata kitab aslinya memiliki paling sedikit tiga karangan yang berbeda, ketiga karangan tersebut kemudian dicampur menjadi satu karangan. Yang tertua diperkirakan berasal dari zaman Daud (1000 SM) meskipun isinya mengenai penciptaan dan peristiwa-peristiwa yang berasal dari waktu yang lebih awal, kemudian karangan-karangan yang lain dimasukkan dalam karangan tersebut. Selanjutnya kitab Kejadian tersebut disyuting oleh para peyunting sekitar tahun 400 SM.
Begitu pula dalam Kitab Yesaya, kitab ini terdiri dari tiga kumpulan pada Pasal 40-55 dimuat tentang nubuat-nubuat nabi yang tidak dikenal yang hidup pada zaman 542-535 SM, dan pada Pasal 56-66 merupaka ucapan-ucapan orang yang tidak diketahui namanya yang hidup di tanah Kanaan sekitar tahun 450 SM.
Selama 1000 tahun lebih naskah-naskah Alkitab hanya ditulis dengan tangan dan naskah-naskah tersebut juga dikutipnya dengan tangan. Cara pengutipannyapun bermacam-macam ada orang yang mengutipnya sendirian, tetapi ada beberapa orang secara bersama-sama mengutipnya melalui pendiktean yang dibacakan orang lain. Naskah-naskah itu ditulis sedemikian rupa yang tidak memiliki jarak diantara kata-katanya, dan pemakaian singkatan-singkatan untuk kata-kata yang umum dianggap hal yang biasa, sehingga kesalahan-kesalahan dalam pengutipan tersebut tidak dapat dihindari.
Disamping itu naskah-naskah tersebut sering mangalami perubahan-perubahan yang dilakukan secara sengaja oleh para ahli kitab saat itu dengan tujuan memperbaiki teks yang menurut mereka keliru atau salah. yang hasil dari kutipan tersebut seperti yang dada sekarang ini. Sehingga umat Kristen sendiri tidak dapat memastikan apakah Alkitab yang ada sekarang ini sesuai dengan naskah aslinya, karena huruf cetak itu sendiri baru ditemukan pada abad 15 M.
Begitu pula dengan Alkitab edisi terjemahan bahasa Indonesia setiap tahunnya selalu mengalami perubahan, barulah pada tahun 1983 Alkitab tersebut tidak mengalami perubahan seperti yang ada sekarang ini. Namun mengalami penambahan kitab-kitab diluar kitab-kitab yang ada. Kitab-kitab tersebut terdapat dalam Deurotarokanonika, berikut nama kitab-kitab tersebut,

1. Tobit
2. Yudit
4. Tambahan-tambahan pada kitab Ester
5. Kebijaksanaan Salomo
6. Yesus bin Sirakh
7. Barukh
8. Surat dari nabi Yeremia
9. Tambahan-tambahan pada kitab Daniel
10. Kitab Makabe yang pertama
11. Kitab Makabe yang kedua

Lantas bagaimana dengan Yohanes apakah ia akan dikenakan sangsi? Karena Yohanes telah mengurangi ayat-ayat dalam Injilnya ia dengan sengaja tidak memasukkan apa yang telah dilakukan oleh Yesus. Sebagaimana yang diungkapkannya pada ayat berikut ini.

“Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu persatu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu” (Yohanes 21: 25)


23. AJARAN AGAMA KRISTEN

Pernyataan
Ajaran agama Kristen adalah ajaran kasih dimana Yesus menyeru kepada umatnya untuk selalu berbuat kasih bahkan terhadap musuh sekalipun dan melarang membalas perbuatan jahat dengan kejahatan.

Tanggapan
Pada hakekatnya semua agama di dunia adalah agama kasih tidak ada satupun dalam ajaran agama yang memerintahkan bagi penganutnya untuk menyakiti atau berbuat jahat kepada orang lain. Dalam ajaran Kristen Yesus mengajarkan kepada umatnya untuk berbuat baik kepada sesama, sebagaimana diterangkan pada ayat berikut ini.

“Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.” (Matius 5: 39)

“Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: “Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?” Yesus berkata kepadanya: “Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali”(Matius 18: 21-22)

Namun pada prakteknya tidak ada satupun ajaran-ajaran kasih yang dibawa Yesus diamalkan oleh umatnya. Tidak sedikit dari umat Kristen berlaku tidak adil bahkan perbuatan-perbuatan yang mereka lakukan terkadang sangat tidak manusiawi, seperti hal nya yang dilakukan oleh tentara Amerika Serikat yang nota benenya sebagai pengikut Yesus terhadap rakyat Vietnam, Afganistan, dan Irak.
Bahkan perbuatan yang lebih sadis lagi sanggup mereka lakukan terhadap negara Jepang disaat terjadi perang dunia kedua, ketika itu tentara sekutu dibawah pimpinan Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Hirosima dan Nagasaki yang menyebabkan ratusan ribu orang meninggal dan cacat seumur hidup
Demikian halnya yang dilakukan tentara Rusia terhadap rakyat Afganistan, dan Chetnya, bahkan perbuatan sadis tentara Serbia terhadap penduduk Bosnia digambarkan oleh dunia lebih sadis dan kejam dari apa yang pernah dilakukan tentara Nazi Jerman terhadap orang-orang Yahudi.
Kemudian di tanah air kita Indonesia kita bisa menyaksikan bagaimana prilaku umat Kristen terhadap umat Islam entah itu di Timor Leste (ex Timor-timur), Maluku, Nusa tenggara timur dan Poso, apakah yang mereka lakukan ini sesuai dengan yang diajarkan Yesus.

24. MISI UMAT KRISTEN

Pernyataan
Misi dari umat Kristen ialah memberitakan Injil keselamatan ke seluruh dunia sesuai dengan yang telah diperintahkan Yesus, seperti pada firmannya berikut ini:

“Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi seluruh bangsa” (Matius 24: 14)

“Lalu Ia berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk” (Markus 16: 15)

“Tetapi firman Tuhan kepadanya:”Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagiKu untuk memberitakan namaKu kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan
orang-orang Israel” (Kisah Para Rasul 9: 15)

Tanggapan
Para Misionaris dalam menjalankan aksinya memurtadkan banyak orang dan menariknya ke dalam agama mereka dianggap sebagai sesuatu yang hak dan merupakan kewajiban yang mesti ditanggung oleh seluruh umat Kristen, sehingga apapun cara dan upaya yang dilakukan mereka anggap sebagai sesuatu yang sah-sah saja. padahal Yesus sendiri melarang memberitakan Injil kepada murid-muridnya diluar Bani Israil.

“Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau memasuki kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel”
(Matius 10: 5-6)

Begitu pula dikemudian hari setelah terjadi hari pembalasan maka yang akan dihakimi oleh Yesus hanya umatnya saja dari bani Israel bukan seluruh manusia.

“Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaanNya, kamu yang telah mengikuti Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel” (Matius 19: 28)

“Bahwa kamu akan makan dan minum semeja dengan Aku di meja kerajaanKu dan kamu akan duduk di atas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel”
(Lukas 22: 30)

Mengenai perintah Yesus memberitakan Injil kepada seluruh bangsa di dunia bukan berarti memerintahkan bangsa tersebut untuk mengikuti ajaran Yesus. Hal ini juga dialami oleh para sahabat Yesus dimana ketika mereka telah tersebar ke berbagai negeri mereka juga tetap memberitakan Injil, tetapi pemberitaan tersebut hanya mereka tujukan kepada orang Israel saja dan tidak tujukan ke seluruh umat manusia.

“Sementara itu banyak saudara-saudara telah tersebar karena penganiayaan yang timbul sesudah Stefanus dihukum mati, mereka tersebar sampai ke Fenesia, Siprus dan Antiokhia, namun mereka memberitakan Injil kepada orang Israel saja.”
(Kisah Para Rasul 11: 10)

25. MISI KRISTEN DILAKUKAN DENGAN JALAN DAMAI

Pernyataan
Misi Kristen dalam memberitakan Injil keselamatan keseluruh dunia dilakukan dengan jalan damai bukan dengan jalan kekerasan, dan bagi mereka yang masuk kedalam agama Kristen tidak pernah ada paksaan apalagi mendapat upah.

Tanggapan
Misi yang dibawa oleh para Misionaris memang tidak dilakukan dengan jalan kekerasan, tetapi mereka menjalankan misinya justru dengan cara-cara yang keji, segala cara dan upaya mereka lakukan demi tercapainya tujuan, berikut beberapa cara yang dilakukan oleh para Misionaris dalam menjalankan aksinya,

1. Memberikan bantuan ekonomi
Biasanya ini mereka lakukan ke daerah-daerah minus seperti desa-desa terpencil yang jauh dari keramain yang penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan, desa yang sedang terjadi paceklik, tempat atau suatu daerah yang sedang tertimpa musibah dan lain-lain. Bantuan ekonomi ini biasanya mereka berikan kepada orang-orang yang sangat membutuhkan terutama bagi mereka yang lemah imannya, bantuan tersebut bisanya berupa uang, pakaian, rumah dan kebutuhan pokok lainnya.

2. Pendidikan
Bantuan seperti ini biasanya ditujukan kepada siswa-siswa yang berprestasi tetapi tidak memiliki biaya untuk melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi, dengan alasan memberi bea siswa dan lain-lainnya mereka kemudian memurtadkan siswa tersebut, atau dengan memberikan pendidikkan gratis di sekolah-sekolah yang mereka miliki asalkan mau menukar agamanya.

3. Pernikahan
Ini merupakan cara paling efektif yang mereka lakukan dengan berpura-pura masuk Islam mereka menikahi seorang muslimah. Kemudian setelah menikah dan memiliki keturunan merekapun akhirnya berbalik ke agama semula dengan menarik si muslimah tersebut mengikuti agama mereka, biasanya seorang muslimah yang lemah imannya akan mudah terbawa dan rela menukar agamanya demi mempertahankan pernikahannya dan keutuhan rumah tangganya.

4. Pengobatan Gratis
Cara ini biasanya dilakukan secara masal dan terbuka untuk umum, siapa saja boleh berobat tampa dipungut biaya. Namun anehnya dari pengobatan ini si pasien setelah sembuh akan kembali sakit dan tidak ada yang sanggup mengobatinya kecuali kepada orang yang telah mengobatinya tersebut. Biasanya setelah beberapa kali berobat barulah orang tersebut menjalankan aksinya dengan menawarkan untuk pindah agama jika ingin penyakitnya sembuh.

5. Pacaran
Ini biasanya ditujukan kepada pemudi Islam yang dikatakan sedang mencari jati diri, mereka memacarinya kemudian membawanya kepergaulan bebas. Maka setelah pemudi Islam itu larut dalam pergaulan tersebut dan melakukan sesuatu yang seharusnya tidak dilakukan, disinilah aksi mereka yang akan bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuat asalkan pemudi Islam tersebut mau mengikuti agama mereka

6. Menyebarkan Brosur-brosur
Brosur-brosur yang mereka sebarkan berisikan mengenai kebenaran ajaran mereka dengan menggunakan ayat-ayat Al Quran dan hadits-hadits rasulullah yang telah disimpangkan. Untuk mengelabuhi pembaca brosur-brosur tersebut menggunakan nama-nama Islam, dalam brosur-brosur tersubut biasanya bertuliskan untuk kalangan sendiri tetapi pada kenyataanya brosur-brosur itu disebar luaskan secara umum

7. Hipnotis
Cara inilah yang mesti diantisipasi dan diwaspadai oleh seluruh umat Islam karena ini merupakan cara baru namun yang paling efektif. Cara ini dapat dilakukan kepada siapa saja dan di mana saja, dan bisa menyerang orang awam maupun yang alim. Perbuatan ini sudah banyak memakan korban, biasanya ini ditujukan kepada golongan Intelek dan terpelajar dari umat Islam dan bisanya dilakukan di kampus-kampus

8. Program Keluarga Berencana (KB)
Keluarga Berencana merupakan program pemerintah untuk membatasi pertambahan jumlah penduduk demi terbinanya keluarga kecil yang sejahtera. Namun program ini justru dimanfaatkan oleh para Misionaris untuk menghambat pertumbuhan umat Islam. Melalui tenaga medis yang mereka miliki baik dokter, bidan, maupun perawat mereka menyarankan kepada umat Islam agar mendukung program pemerintah ini, tapi melarang kepada umat Kristen. Jika kita hitung secara matematis maka cara ini juga sangat efektif dalam menekan laju pertumbuhan umat Islam.

26. SELURUH NABI DAN RASUL DARI BANGSA YAHUDI

Pernyataan
Allah dalam memilih dan menetapkan para nabi dan rasul-Nya semuanya berasal dari bangsa Yahudi mulai dari Musa sampai dengan Yesus. Dan Allah tidak pernah memilih bangsa lain untuk dijadikan nabi dan rasul-Nya, karena bangsa Yahudi adalah berkat bagi semua bangsa di dunia.

Tanggapan
Nabi dan rasul adalah seorang yang mendapat amanah oleh Allah untuk menyampaikan risalah kepada umatnya. Para nabi dan rasul ada yang di utus kepada satu umat saja dan ada yang diutus kepada seluruh manusia. Allah hanya mengutus para nabi dan rasul dari bangsa Yahudi mulai dari Musa sampai kepada Yesus, karena mereka semua adalah keturunan dari bani Israel dan bukan menunjukkan kelebihan bangsa ini dari bangsa lain.
Allah mengutus para nabi dan rasul sebagian besar dari bangsa Yahudi bukan karena bangsa itu menjadi berkat bagi seluruh bangsa, tetapi dikarenakan bangsa tersebut merupakan bangsa yang paling banyak mendapat keistimewaan dan kenikmatan dari Allah. Namun mereka merupakan bangsa yang paling ingkar terhadap Allah, bangsa Yahudi bukan hanya tidak mensyukuri nikmat tetapi mereka juga sudah berani melanggar perintah-perintah Allah bahkan berani mencobai-Nya.

“Dinamailah tempat itu Masa dan Meriba, oleh karena orang Israel telah bertengkar dan oleh karena mereka telah mencobai TUHAN” (Keluaran 17: 7)

“Itulah mata air Meriba, tempat orang Israel bertengkar dengan TUHAN”
(Bilangan 20: 13)

Para nabi dan rasul sebagian besar berasal dari keturunan nabi Ibrahim dari kedua anaknya yaitu Ismail dan Ishak, keturunan Ishak merupakan keturunan yang paling banyak melahirkan nabi dan rasul. Sedangkan dari keturunan Ismail hanya satu yaitu nabi Muhammad yang membawa risalah kepada seluruh umat manusia sebagaimana diterangkan dalam Alkitab pada ayat berikut ini.

“Lagi kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: “Aku akan membuat sangat banyak keturunanmu, sehingga tidak dapat dihitung karena banyaknya.” Selanjutnya kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: “Engkau mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan menamainya Ismael” (Kejadian 16: 10-11)

“Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu; ia akan Kuberkati, Ku buat beranak cucu dan sangat banyak; ia memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar” (Kejadian 17: 20)

“Allah mendengar suara anak itu, lalu Malaikat Allah berseru dari langit kepada Hagar, kataNya kepadanya: “Apakah yang engkau susahkan, Hagar? Janganlah takut, sebab Allah telah mendengar suara anak itu dari tempat ia terbaring. Bangunlah, angkatlah anak itu, dan bimbinglah dia, sebab Aku akan membuat dia menjadi bangsa yang besar”(Kejadian 21: 17-18)

27. NABI MUHAMMAD TIDAK TERKEMUKA

Pernyataan
Jika Yesus manusia biasa mengapa Al Quran mengatakan Yesus terkemuka di dunia dan di akhirat, mengapa hal itu juga tidak ditujukan kepada Muhammad bahwa ia juga merupakan orang yang terkemuka di dunia dan di akhirat.
Tanggapan
Nabi Isa as (Yesus) dikatakan sebagai orang terkemuka di dunia dan di akherat bukan berarti Allah telah melebihkan nabi Isa dari nabi-nabi yang lain, apalagi disejajarkan dengan diri-Nya. Allah sendiri melarang membeda-bedakan rasul-Nya yang satu dengan yang lain, karena semua rasul-rasul tersebut beriman kepada Allah, sebagaimana diterangkan dalam ayat berikut ini.

                  ( النساء : ۱٥۲)
“Orang-orang yang beriman kepada Allah dan para rasul-Nya dan tidak membeda- bedakan seorangpun di antara mereka, kelak Allah akan memberikan kepada mereka pahala” (An Nisa: 152)
    •    ( الاسراء : ٥٥)
“Dan sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain “ (Al Isra: 55)
        •       
(البقر ة :٢٥٣)

“Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikan beberapa derajat” (Al Baqarah: 253)

Adapun nabi Isa terkemuka di dunia karena merupakan salah satu diantara beberapa orang yang diangkat oleh Allah untuk menjadi rasul-Nya. Sedangkan menjadi orang terkemuka di akhirat karena ia akan menjadi saksi atas dirinya dan menjadi hakim terhadap umatnya untuk memberikan penjelasan bahwa dirinya bukanlah sebagai Tuhan melainkan hanya sebagai utusan Allah.
     •         
( النساء : ۱٥۹)
“Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa akan menjadi saksi terhadap mereka” (An Nisa: 159)

28. TUDUHAN SYIRIK BAGI UMAT KRISTEN

Pernyataan
Tuduhan umat Islam yang ditujukan kepada umat Kristen bahwa telah melakukan perbuatan syirik berdasarkan Trinitas adalah tidak benar, karena tuduhan syirik itu lebih pantas ditujukan kepada orang-orang Arab jahiliah yang menyembah berhala.

Tanggapan
Sebenarnya apa yang dilakukan dan diamalkan oleh umat Kristen dalam mengimani Allah tidak berbeda dengan apa yang dilakukan dan diamalkan oleh orang Arab jahiliah. Mereka baik umat Kristen maupun orang Arab jahiliah sama-sama mengimani Allah, tetapi mereka juga mengimani tuhan-tuhan selain Allah.
Orang Arab jahiliah jika ditanya mengenai siapa yang menciptakan langit dan bumi merekapun menjawab Allah, begitu pula ketika ditanya siapa yang menciptakan mereka, maka merekapun menjawab Allah. Tetapi prakteknya yang mereka sembah bukanlah Allah melainkan berhala. Sebagaimana Allah terangkan dalam firman-Nya berikut ini,

  •         •                     (الزمر : ۳۸)
“Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: “Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?”, niscaya mereka menjawab: “Allah”. Katakanlah: “Maka terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudharatan kepadaku, apakah berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudharatan itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmat-Nya?” (Az Zumar: 38)

  •       ( الزخرف : ۸۷)
“Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: “Siapakah yang menciptakan mereka, niscaya mereka menjawab: “Allah”, maka bagaimana mereka dapat dipalingkan (dari menyembah Allah)?” (Az Zukhruf: 87)

Begitu pula yang dilakukan oleh umat Kristen, mereka mengimani Allah tetapi pada prakteknya mereka mengangkat rasulnya sebagai anak Allah dan menjadikannya tuhan selain Allah dalam bentuk Trinitas. Jadi kesimpulan antara umat Kristen dengan orang Arab jahiliah bagaikan pinang dibelah dua.

29. ISLAMNYA NEIL AMSTRONG

Pernyataan
Neil Amstrong adalah seorang Astronot berkebangsaan Amerika yang menginjakkan kakinya pertama kali di bulan dengan pesawat Apolo II menyangkal jika dirinya telah masuk Islam dan ia juga menyatakan tidak pernah mendengar azan di bulan seperti yang telah diberitakan oleh beberapa media di Amerika Serikat

Tanggapan
Hal tersebut dialami terjadi ketika Mike Tyson mantan juara tinju kelas berat sejati ketika masuk Islam. Banyak media di Amerika Serikat yang membantah dan menutup-nutupi berita tersebut, bahkan salah satu media terbesar di Indonesia turut membantah berita tersebut.
Adapun Neil Amstrong masuk Islam setelah melakukan kunjungan ke Mesir dimana ketika itu ia mendengar suara azan, hal ini sangat mengusik hatinya sehingga ia tanyakan kepada pejabat setempat suara apakah yang sedang dikumandangkan, karena apa yang dikumandangkan tersebut sama dengan yang didengarnya ketika berada di bulan.
Maka pejabat tersebut memberikan penjelasan kepadanya bahwa suara yang dikumandangkan tersebut adalah azan untuk menyeru kepada umat Islam mendirikan sholat. Setelah mendengar penjelasan tersebut kemudian Neil Amstrong menyatakan diri masuk Islam. Sama halnya dengan orang-orang yang masuk Islam Neil Amstrongpun mendapat perlakuan diskriminasi dari pemerintahan Amerika Serikat.


30. NUBUAT TUHAN MENGENAI ISRAEL

Pernyataan
Israel adalah bangsa yang dinubuatkan Tuhan untuk membuat bangsa disekelilingnya pening sebagaimana yang telah diberitakan Tuhan dalam Alkitab

Tanggapan
Adapun bunyi sebenarnya dari ayat tersebut adalah sebagai berikut,

“Sesungguhnya Aku membuat Yerusalem menjadi pesu yang menyebabkan segala bangsa di sekeliling menjadi pening” (Zakharia 12: 2)

Jadi berdasarkan kepada ayat ini, bukanlah Israel yang membuat segala bangsa disekelilingnya pening melainkan Palestina.
Palestina adalah salah satu kota suci umat Islam yang sampai sekarang masih dalam kekuasaan Israel, bisa kita lihat bagaimana prilaku bangsa Israel terhadap rakyat Palestina yang melakukan tindakkan tidak manusiawi mulai dari pengusiran sampai kepada pembantaian.
Namun apa yang dilakukan oleh Israel tersebut tidak membuat surut rakyat Palestina untuk memerdekakan diri. Banyak cara yang dilakukan oleh rakyat palestina mulai dari Intifadhah sampai dengan berjihad baik yang dilakukan oleh Hamas maupun Jihad Islam sebagai perlawanan terhadap Israel. Kita juga bisa lihat bagaimana gigihnya Israel ingin menguasai Palestina, tetapi justru mereka sendiri yang dibuat pening dengan gerakan-gerakan yang dilakukan oleh rakyat Palestina.


31. JAMINAN SURGA BAGI PENGIKUT YESUS

Pernyataan
Barangsiapa yang percaya pada Yesus dan dibaptis atas namanya, maka ia akan mendapatkan hidup yang kekal dan keselamatan surgawi tampa harus beramal shaleh karena semua itu telah diperoleh melalui Yesus.

Tanggapan

Jika suatu agama memberi keselamatan dan menjamin kepada penganutnya untuk masuk ke dalam surga tampa harus melakukan amal shaleh, tentulah agama tersebut perlu dipertanyakan kebenarannya. Sebab agama manapun tentunya akan memerintahkan kepada penganutnya untuk memperbanyak ibadah dan melakukan amal shaleh guna bekal di kehidupan berikutnya.
Umat Kristen menganggap cukup dengan dibaptis atas nama Yesus pasti dijamin masuk surga tampa harus melakukan amal shaleh, dan apapun yang dilakukannya tidak akan mendapat sangsi karena sudah dijamin oleh Yesus. Jika benar demikian mengapa umat Kristen masih melakukan kebaktian? Seharusnya mereka memanfaatkan hidup ini untuk berbuat sesuka dan sekehendak hati, karena apapun yang dilakukan tidak akan mendapat balasan.
Kenyataannya Yesus sendiri tidak pernah membuat pernyataan sebagaimana yang mereka kemukakan, bahkan Yesus mengatakan akan membalas manusia sesuai dengan apa yang dikerjakanya.

“Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan BapaNya diiringi malaikat- malaikatNya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya” (Matius 16: 27)

“Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidup ini, baik maupun jahat” (II Korintus 5: 10)
“Dan orang-orang, mati dihakimi menurut perbuatan mereka berdasar apa yang tertulis dalam kitab-kitab itu” (Wahyu 20: 12)

“Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upahKu untuk membalas kepada setiap orang menurut perbuatanya” (Wahyu 22: 12)

Jadi apa mungkin seseorang yang tidak pernah melaksanakan ibadah dan memperbanyak amal shaleh akan mendapat kebahagiaan surgawi, apalagi jika kehidupannya penuh dengan perbuatan keji dan mungkar.















PERSELISIHAN AYAT-AYAT AL QURAN
DALAM PANDANGAN KRISTEN

1. TENTANG KEBENARAN
•     •                   (البقر ة :٦۲)

A. Sesungguhnya orang-orang Mu’min, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani, dan orang-orang Shabi-in, siapa saja di antara mereka yang benar-benar beriman pada Allah, hari kemudian dan beramal shaleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak pula mereka bersedih hati” (Al Baqarah: 62)
             (ال عمران :۸٥)

B. Barang siapa yang mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidak akanlah diterima (agama itu) dari padanya, dan di akhirat termasuk orang-orang yang rugi” (Ali Imron: 85)

Pernyataan:
Pada ayat pertama dikatakan siapa saja tampa terkecuali yang beriman kepada Allah akan mendapat keselamatan, sedangkan pada ayat kedua hanya yang beragama Islam saja yang mendapatkan keselamatan, jadi manakah yang benar diantara kedua ayat tersebut diatas.

Tanggapan:
Surat Al Baqarah ayat 62 menerangkan siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta melakukan amal shaleh maka mereka tidak akan merasakan ketakutan dan duka cita, karena mereka semua akan mendapat ganjaran disisi Allah. Ayat ini mengumpulkan empat golongan menjadi satu yaitu Yahudi, Nasrani, Shabi-in, dan Islam yang mereka semua mendapat hak dan kewajiban yang sama dalam melaksanakan ibadah kepada Allah.
Ayat ini juga sebagai jawaban atas pertanyaan Salman Al Farisi mengenai kebenaran agama-agama sebelumnya yang pernah dianutnya sebelum Islam yaitu: agama Majusi kemudian Yahudi dan Nasrani.
Semua yang mereka kerjakan dan amalkan sebelum kedatangan nabi Muhammad, atau belum ada seorang yang memberikan keterangan tentang ajaran Islam, apapun yang mereka kerjakan dalam rangka melaksanakan ibadah kepada Allah akan mendapat ganjaran. Sedangkan setelah itu jika mereka tidak bersedia atau menentang ajaran Islam maka apa yang mereka kerjakan akan sia-sia dan inilah yang Allah golongkan sebagai orang-orang yang rugi, sebagaimana dimaksud dalam surat Ali Imron ayat 85
Dalam hal ini walaupun seseorang telah beriman kepada Allah dan beriman kepada nabi Muhammad tetapi tidak mengiringinya dengan amal shaleh maka orang ini tidak akan mendapat ganjaran dari Allah.




Berikut perbandingannya dengan ayat-ayat Alkitab:

A. “Demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diriNya untuk menanggung dosa banyak orang” (Ibrani 9: 28)

“Bahwa barangsiapa percaya kepadaNya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena namaNya” (Kisah Para Rasul 10: 43)

“Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil. Dan Ia adalah perdamaian untuk segala dosa” (I Yohanes 2: 1-2)

B. “Demikianlah setiap orang diantara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah” (Roma 12: 12)

“Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat”(II Korintus 5: 10)

“Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang tertulis di dalam kitab-kitab itu” (Wahyu 20: 12-13)

Keterangan:
Pada ayat pertama dikatakan semua dosa manusia telah dipertanggung jawabkan Yesus, sedangkan pada ayat kedua dikatakan setiap orang akan menanggung urusannya sendiri. Jadi mana yang benar apakah dosa manusia telah dipertanggung jawabkan Yesus ataukah manusia itu mempertanggung jawabkan urusannya masing-masing. Berikutnya.

A. “Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikanNya, Allah telah membangkitkan juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus”
(Kisah Para Rasul 13: 23)

B. “Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari padaKu”
(Yesaya 43: 11)

“dan tidak ada juruselamat selain dari Aku” (Hosea 13: 4)

Keterangan:
Pada ayat pertama dikatakan hanya Allahlah sebagai juru selamat tetapi pada ayat kedua dikatakan juga Yesus sebagai juru selamat jadi mana yang benar apa hanya Allah sebagai juru selamat atau ada yang lain selain Allah.








3. BERSAHABAT DENGAN ORANG KRISTEN

•  ••          ••         •       ( الما ئدة : ۸٢)
A. “Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya dengan orang-orang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang Musyrik. Dan sesungguhnya akan kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata, ”Sesungguhnya kami ini orang Nasrani” Yang demikian itu disebabkan karena diantara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan Rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri” (Al Maidah: 82)

      •             ( الما ئدة : ٥۱)
B. “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani menjadi pemimpin-pemimpinmu; sebagian mereka adalah pemimpin bagi sebagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka sebagai pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka” (Al Maidah: 51)

Pernyataan
Pada ayat pertama dikatakan orang Nasranilah yang paling dekat persahabatannya dengan orang Islam tetapi pada ayat kedua melarang bersahabat dan mengambil mereka menjadi pemimpin, jadi manakah yang benar diantara ayat tersebut diatas.

Tanggapan
Ayat pertama menerangkan baiknya hubungan antara umat Islam dengan kaum Nasrani, pada waktu itu pemuka-pemuka agama mereka tidak berlaku sombong, sehingga dapat saling menghargai dan menghormati. Dimana mereka (pemuka agama Nasrani) menganggap kesombongan adalah penghambat yang besar dalam menjalin hubungan baik. Inilah yang membedakan antara pemuka Yahudi dengan pemuka Nasrani pada saat itu.
Suatu bukti hubungan baik antara umat Islam dengan Nasrani ialah ketika terjadi penderitaan dan tekanan dari kaum Quraisy di Mekah rasulullah memerintahkan para sahabat untuk hijrah ke negri Habsyi (Ethopia) yang beragama Kristen. Umat Islam ketika itu meminta suaka kepada Kaisar Negus, dan mereka diterima dengan baik. Bahkan ketika Amr bin Ash (sebelum memeluk Islam) meminta umat Islam dipulangkan kepada mereka tetapi dengan tegas Kaisar Negus menolak dan tidak bersedia menyerahkan bahkan memperkuat perlindungannya. Kaisar Negus sendiri kemudian memeluk Islam setelah mendengar tantang ajaran Islam dari Jafar bin Abu Thalib.
Kemudian mengenai surat Al Maidah ayat 51 ayat ini ditujukan kepada orang-orang Yahudi dan Nasrani yang memusuhi Islam, inilah perbedaannya dengan orang-orang Nasrani yang dimaksud dalam surat Al Maidah ayat 82. Ayat ini juga sebagai peringatan kepada rasulullah setelah hijrah ke Madinah, dimana ketika itu kaum Yahudi masih memiliki kedudukkan yang sangat kuat. Kemudian rasulullah membuat perjanjiaan damai dengan kaum Yahudi untuk bersama-sama hidup berdampingan dan bahu- membahu melindungi kota Madinah jika diserang dari luar. Tetapi kenyataannya suku-suku Yahudi ingkar dan berkhianat kepada Rasulullah. Jadi kedua ayat tersebut di atas memiliki maksud dan tujuan yang berbeda

Berikut perbandingannya dengan ayat-ayat Alkitab:

A. “Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihanilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu” (Lukas 6: 27)

“Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah” (I Yohanes 4: 7)

B. “Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang”
(Matius 10: 34)

“KataNya kepada mereka: “Tetapi sekarang ini, siapa yang mempunyai pundi- pundi, hendaklah ia membawanya, demikian juga yang mempunyai bekal; dan siapa yang tidak mempunyainya hendaklah ia menjual jubahnya dan membeli pedang” (Lukas 22: 36)

Keterangan:
Pada ayat pertama Yesus mengajarkan kasih, tetapi pada ayat kedua Yesus menyatakan dirinya membawa pedang, jadi mana yang benar apakah Kristen itu ajaran kasih atau pedang.


12. KEMATIAN YESUS

                 •                        ( النساء : ۱٥۷­۱٥۸)

A. “dan karena ucapan mereka” Sesungguhnya kami telah membunuh al- Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya) Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya” (An Nisa : 157-158)

              •       (ال عمران :٥٥ )

B. “(Ingatlah), ketika Allah berfirman, “Wahai Isa, sesungguhnya Aku akan Menyampaikan kamu pada akhir ajalmu dan Mengangkat kamu kepadaKu serta Membersihkan kamu dari orang-orang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu diatas orang yang kafir hingga hari kiamat” (Ali Imron: 55)

         ( مريم : ۳۳)
“Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali”(Maryam:33)

Pernyataan
Pada ayat pertama dikatakan Isa tidak mati melainkan diangkat oleh Allah, tetapi pada ayat kedua dikatakan Isa mati. Jadi manakah yang benar diantara kedua ayat tersebut diatas apakah Isa itu di angkat oleh Allah ataukan mati.

Tanggapan
Dalam Surat Al Maidah ayat 157-158, Allah menjelaskan peristiwa sebenarnya mengenai penyaliban nabi Isa as yang dianggap oleh umat Kristen telah disalib sebagai jalan penebus dosa. Dalam ayat ini Allah menerangkan sesungguhnya yang disalib bukanlah nabi Isa melainkan orang yang diserupakan dengan dirinya, sedangkan nabi Isa itu sendiri telah Allah selamatkan dengan jalan mengangkatnya.
Mengenai orang yang diserupakan dengan nabi Isa sebagian ahli tafsir mengatakan bahwa orang tersebut adalah Yudas Iskariot salah seorang murid nabi Isa yang telah menghianatinya.
Sedangkan dalam surat Ali Imron ayat 55 dan Maryam ayat 33 menerangkan kematian nabi Isa secara wajar sebagai manusia bukan kematian dengan jalan disalib. Karena siapapun tampa terkecuali sebagai makhluk hidup pastilah akan berhadapan dengan kematian, sebagaimana yang Allah firmankan dalam ayat berikut ini,

     (ال عمران :۱۸٥)

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati” (Ali Imron: 185)

Kematian nabi Isa yang diterangkan dalam surat Ali Imron ayat 55 dan Maryam ayat 33 tidak ada hubungan dengan peristiwa penyaliban, kedua ayat tersebut berdiri sendiri dan tidak ada hubungan antara ayat yang satu dengan ayat yang lain.

Berikut perbandingannya dengan ayat-ayat Alkitab:

A. “sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Matius 20: 27)

B. “Sesudah itu Ia datang kepada murid-muridNya dan berkata kepada mereka: “Tidurlah sekarang dan istirahatlah. Lihat, saatnya telah tiba, bahwa Anak Manusia diserahkan ke tangan orang-orang berdosa. Bangunlah, marilah kita pergi. Dia yang menyerahkan Aku sudah dekat” (Matius 26: 45-56)

“Sesudah itu Yesus berjalan keliling Galilea, sebab Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea, karena di sana orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuhNya” (Yohanes 7: 1)

Keterangan:
Pada ayat pertama Yesus menubuatkan dirinya datang sebagai penebus dosa, sedangkan pada ayat kedua Yesus takut disalib, jadi jika benar Yesus itu datang sebagai penebus dosa dengan jalan disalib mengapa dia menghindar.

4. FIRMAN TUHAN
     ( الا نعام : ۳٤)
A. “Tidak ada seorangpun yang dapat mengubah kalimat-kalimat (janji-janji) Allah” (Al An-am: 34)
    ( يونس : ٦٤)
“tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah” (Yunus: 64)
   •  ( النحل : ۱۰۱)
B. “Dan apabila Kami letakkan suatu ayat di tempat yang lain sebagai penggantinya” (An Nahl: 101)
  •    ( الاسراء : ٦۸)
“Dan sesungguhnya jika Kami menghendaki, niscaya Kami Lenyapkan apa yang telah Kami Wahyukan Kepadamu” (Al Isra: 86)

Pernyataan
Pada ayat pertama dikatakan bahwa tidak akan ada yang dapat merubah firman Allah, tetapi pada ayat kedua justru Allah sendiri yang mengatakan akan merubah bahkan melenyapkan dari apa yang telah difirmankan-Nya, jadi manakah yang benar dari kedua ayat tersebut diatas, apakah firman Allah itu tetap ataukah dapat berubah.

Tanggapan
Dalam surat Al Anam ayat: 35 dan Surat Yunus ayat: 64, menjelaskan bahwa segala sesuatu yang telah ditentukan dan ditetapkan oleh Allah tidak ada seorangpun yang dapat menggantikan atau merubahnya, Allah dapat berkehendak dan menentukan sesuatu sesuai dengan yang diinginkanNya, dan kehendakNya tersebut mutlak dan pasti, sebagaimana yang telah difirmankanNya pada ayat berikut ini,

          ( القصص : ٦۸)
“Dan Tuhanmu menciptakan apa yang dikehendaki dan memilihnya. Sekali-kali tidak
ada pilihan bagi mereka” (Al Qashash: 68)

Sedangkan apa yang difirmankan-Nya dalam surat An Nahl ayat: 101, Allah memberikan penjelasan tentang suatu hukum yang telah ditetapkan kemudian Allah menggantinya dengan hukum yang baru sebagai kemaslahatan bagi hamba-hambaNya. Allah mengganti hukum-hukum tersebut tentulah lebih mengetahui tentang apa yang diturunkanNya dan lebih mengetahui apa yang terbaik buat hamba-hambaNya, karena syariat-syariat yang Allah turunkan telah digariskan dan disesuaikan dengan perkembangan zaman. Suatu contoh ketika Allah menetapkan hukum tentang khamer, Allah tidak menurunkan ayatnya sekaligus, melainkan tahap demi tahap. Adapun ketetapan hukum pertama kali tentang khamer Allah hanya memberikan perbandingan antara manfaat dan mudharatnya, dan belum mengharamkannya.

          ••      (البقر ة :۲١۹)
“Mereka bertanya kepadamu tentang khamer dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya”(Al Baqarah : 219)

Sehingga umat Islam pada saat itu masih meminumnya. Diriwayatkan para sahabat ketika dijamu oleh Abdurrahman bin Auf dihidangkanlah olehnya makanan dan dan miniman juga khamer, sehingga mabuklah mereka. Kemudian datanglah waktu sholat, lalu mereka menunjuk Ali menjadi imam. Ketika itu Ali membaca surat Al Kafirun tetapi tidak membacanya dengan benar. Ali membaca: “Qul yaa ayyuhal kaafiruna, laa a’ budu maa ta’buduna, wa nahnu na’budu maa ta’buduna” (Katakanlah hai orang-orang kafir, kami tidak akan menyembah apa yang kamu sembah, dan kamipun menyembah apa yang kamu sembah) Ali membaca ayat ini bukan menunjukan telah mengingkari Allah tetapi karena pengaruh khamer pada dirinya, sehingga ia tidak mengerti dengan apa yang dibacanya.
Setelah peristiwa itu barulah Allah menerapkan hukum yang lebih tegas dengan melarang shalat dalam keadaan mabuk, tetapi Allah juga belum mengharamkannya.

            (النساء : ٤٣)
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu baca” (An Nisa: 43)

Setelah umat Islam mantap keimanannya dan dapat membedakan antara manfaat dan mudharatnya barulah Allah dengan tegas mengharamkannya.

               ( الما ئدة : ۹۰)
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya khamer, berjudi, berhala, mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan Syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan” (Al Maidah: 90)

Jika kita perhatikan ketiga ayat ini maka seakan terjadi perselisihan antara ayat yang satu dengan ayat yang lain, tetapi inilah maksud dari surat An Nahl: 101, yaitu Allah menetapkan suatu hukum dan menggantinya dengan hukum yang lain.
Sedangkan dalam Surat Al Isra ayat: 86, merupakan suatu peringatan keras yang Allah berikan kepada para Ulama dan Penyeru agama yang telah menyimpang dari petunjuk agama dan menjual ayat-ayat Allah demi kepentingan pribadi.
Kesimpulan dari ayat-ayat tersebut diatas ialah tidak ada hubungan antara ayat yang satu dengan ayat yang lain, apalagi terjadi perselisihan. Karena ayat-ayat tersebut memiliki maksud dan tujuan yang berbeda.

Berikut perbandingannya dengan ayat-ayat Alkitab:

A. “Kalau Aku bersaksi tentang diriKu sendiri, maka kesaksianKu itu tidak benar” (Yohanes 5: 31)

C. “Biarpun Aku bersaksi tentang diriKu sendiri, namun kesaksianKu itu benar” (Yohanes 8: 14)

Keterangan:
Pada ayat pertama dikatakan jika Yesus bersaksi tentang dirinya sendiri maka kesaksian tersebut tidak benar, sedangkan pada ayat kedua benar. Jadi mana yang benar dari kedua ayat tersebut diatas, berikutnya.

A. “Dan Ia, yang telah mengutus Aku, Ia menyertai Aku. Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepadaNya”
(Yohanes 8: 29)

B. “Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: “Eli, Eli, lamasabakhtani?” Artinya: AllahKu, AllahKu, mengapa Engkau meninggalkan Aku” (Matius 27: 46)

Keterangan:
Pada ayat pertama dikatakan Allah tidak pernah meninggalkan Yesus, tetapi pada ayat yang kedua Allah telah meningalkan Yesus, jadi mana yang benar diantara kedua ayat tersebut diatas.

5. PEMBAGIAN WARISAN
             •      • ( النساء : ۷)
A. “Bagi laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu bapak dan kerabatnya, dan bagi wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan ibu bapak dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bagian yang telah ditetapkan”
(An Nisa: 7)
         ( النساء :۱۱)
B. “Allah mensyariatkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu seorang anak laki-laki sama dengan dua orang anak perempuan”
(An Nisa: 11)
Pernyataan:
Pada ayat partama dikatakan anak laki-laki mendapat bagian yang sama dengan anak perempuan mengenai hak waris, sedangkan pada ayat kedua dikatakan anak laki-laki mendapat bagian dua kali dari anak perempuan, jadi manakah yang benar diantara kedua ayat tersebut diatas.

Tanggapan
Ayat ke 7 dan ke 11 dalam Surat An Nisa merupakan satu rangkaian dari beberapa ayat yang membahas mengenai warisan. Dalam surat ini dipaparkan delapan ayat yang membahas masalah tersebut dimulai dari ayat ketujuh sampai ayat yang keempat belas. Ayat-ayat tersebut saling berkaitan antara ayat yang satu dengan ayat yang lain, karena ayat yang ke 7 merupakan penjelasan adanya hak seseorang baik laki-laki maupun perempuan dari harta orang yang meninggalkannya, sedangkan ayat ke 11-12 adalah cara pembagian dari harta tersebut.

Berikut perbandingannya dengan ayat-ayat Alkitab:

A. “Dalam tahun kedua belas zaman Yoram, anak Ahad raja Israel, Ahazia, anak Yoram raja Yehuda, menjadi raja. Ia berumur dua puluh dua tahun pada waktu menjadi raja dan setahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama Ibunya ialah Atalya, cucu Omri raja Israel” (II Raja-raja 8: 25-26)

B. ”Ahazia berumur empat puluh dua tahun pada waktu ia menjadi raja dan setahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Atalya, cucu Omri”
(II Tawarikh 22: 2)

Keterangan:
Pada ayat pertama dikatakan Ahazia berumur dua puluh dua tahun pada waktu menjadi raja, sedangkan pada ayat kedua empat puluh dua tahun, jadi mana yang benar diantara kedua ayat tersebut diatas apakah Ahazia berumur dua puluh dua atau empat puluh dua tahun ketika menjadi raja. Berikutnya,

A “Lalu Yoab memberitahukan kepada raja hasil pendaftaran rakyat. Orang Israel ada delapan ratus ribu orang perangnya yang dapat memegang pedang; dan orang Yehuda ada lima ratus ribu” (II Samuel 24: 9)

B.“ Lalu Yoab memberitahukan kepada Daud hasil pendaftaran rakyat. Di antara seluruh orang Israel ada sejuta seratus ribu orang yang dapat memegang pedang; dan orang Yehuda ada empat ratus tujuh puluh ribu orang yang dapat memegang pedang” (I Tawarikh 21: 5)

Keterangan:
Pada ayat pertama dikatakan Orang Israel ada delapan ratus ribu orang yang dapat memegang pedang, dan orang Yehuda ada lima ratus ribu sedangkan pada ayat kedua dikatakan orang Israel ada sejuta seratus ribu orang dan orang Yehuda ada empat ratus tujuh puluh ribu orang, jadi mana yang benar diantara kedua ayat tersebut diatas






6. HUKUM PERBUATAN KEJI

• •  •                         ( النور :۲)

A. “Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan terhadap keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) Agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman” (An Nur: 2)

           •     ( النساء : ۱٦)
B. “Dan terhadap dua orang yang melakukan perbuatan keji diantara kamu, maka berilah hukuman kepada keduanya, kemudian jika keduanya bertobat dan memperbaiki diri, maka biarkanlah mereka. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang” (An Nisa: 16)

Pernyataan
Pada ayat pertama dikatakan jika dua orang melakukan perbuatan keji maka harus dihukum dan jangan ada belas kasihan kepada keduanya, tetapi pada ayat kedua dikatakan jika keduanya bertobat dan akan memperbaiki diri maka akan mendapat ampunan tampa harus menjalani hukuman, jadi manakah yang benar diantara kedua ayat tersebut diatas.

Tanggapan
Surat An Nisa ayat 16 merupakan permulaan ayat yang Allah turunkan sebagai hukuman bagi perempuan yang melakukan perbuatan zinah, adapun hukuman yang diberikan kepadanya yaitu berupa tahanan rumah sampai mati dan tidak boleh keluar sama sekali, kecuali ia benar-benar bertobat dan tidak mengulangi perbuatan tersebut barulah boleh dikeluarkan.
Sebelumnya Allah juga telah menetapkan hukuman yang pantas diterima bagi laki-laki dan perempuan yang berzinah dengan menghadirkan empat orang saksi. Adapun hukuman yang diberikan yaitu dengan cara disakiti dengan hinaan dan cemoohan. Hukuman ini diterapkan pada permulaan Islam, sedangkan pelaksanaan hukuman tersebut diserahkan kepada masyarakat yang bersangkutan.
Barulah setelah diturunkan Surat An Nur ayat 2, Allah memberikan penjelasan yang sesungguhnya mengenai hukuman bagi orang yang melakukan perbuatan zinah yaitu: bagi laki-laki yang telah menikah dan perempuan yang telah bersuami dirajam sampai mati, sedangkan bagi yang belum menikah didera seratus kali dan dibuang selama setahun. Jadi syariat yang terdapat dalam Surat An Nur ayat 2 ini sama sekali tidak bertentangan dengan syariat yang terdapat dalam Surat An Nisa ayat 16. Karena syariat dalam surat Surat An Nur merupakan pengganti dari syariat yang terdapat dalam Surat An Nisa.




Berikut perbandingannya dengan ayat-ayat Alkitab:

A. “Janganlah kau bawa upah sundal atau uang semburit ke dalam rumah TUHAN, Allahmu, untuk menempati salah satu nazar, sebab keduanya itu adalah kekejian bagi TUHAN, Allahmu” (Ulangan 23: 18)

B. “Dan sesudah lewat tujuh puluh tahun, TUHAN akan memperhatikan Tirus, sehingga ia kembali mendapat upah sundalnya, dan ia akan bersundal dengan segala kerajaan yang ada di muka bumi. Labanya dan upah sundalnya akan kudus bagi TUHAN, tidak akan ditahan atau disimpan, tetapi dengan labanya itu akan disediakan makanan yang cukup dan pakaian yang indah bagi orang-orang yang diam di hadapan TUHAN” (Yesaya 23: 17-18)

Tanggapan
Pada ayat pertama Tuhan mengharamkan upah sundal, tetapi pada ayat kedua justru mengkuduskanya, jadi mana yang benar apakah upah sundal itu haram atau kudus, berikutnya

A. ”Bila seorang laki-laki tidur dengan seorang istri ayahnya, jadi ia melanggar hak ayahnya, pastilah keduanya dihukum mati” (Imamat 20: 11)

B. ”Ketika Israel diam di negeri ini, terjadilah bahwa Ruben sampai tidur dengan Bilha, gundik ayahnya, dan kedengaranlah hal itu kepada Israel”
(Kejadian 35: 22a)

Tanggapan
Pada ayat pertama dikatakan orang yang tidur dengan istri ayahnya harus dihukum mati sedangkan pada ayat kedua anak Israel (Yakub) tidur dengan ibunya tetapi tidak dihukum.

7. PUASA

              (البقر ة :۱۸۳)
A. “Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana yang telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa” (Al Baqarah: 183)
 •                     (البقر ة :۱۸٤)

B. “Barang siapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka) maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkannya itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu) memberi makan kepada orang miskin” (Al Baqarah: 184)

Pernyataan
Pada ayat pertama diwajibkan bagi umat Islam untuk menjalankan ibadah puasa tampa terkecuali, tetapi pada ayat kedua ada keringanan bagi orang-orang tertentu bahkan diperbolehkan untuk tidak berpuasa. Jadi manakah yang benar diantara kedua ayat tersebut apakah puasa itu wajib atau boleh ditinggalkan.

Tanggapan
Kedua ayat tersebut merupakan rangkaian yang saling menguatkan antara ayat yang satu dengan ayat yang lain. Kedua ayat ini merupakan satu rangkaian perintah Allah kepada umat Islam untuk melaksanakan ibadah puasa. Ayat ke 183 merupakan perintah sedangkan ayat ke 184 bukan merupakan pembatalan dari ayat sebelumnya melainkan keringanan-keringanan yang Allah berikan kepada hamba-hamba-Nya yang dianggap berat untuk melaksanakan ibadah puasa tersebut.
Puasa hukumnya wajib bagi orang yang beriman yang tidak memiliki uzur, sedangkan bagi mereka yang tidak sanggup untuk melaksanakan puasa karena uzur maka orang tersebut harus menggantinya dihari yang lain, begitu pula bagi orang yang sudah tua kewajiban puasa pada dirinya tetap diwajibkan tetapi diganti dengan membayar fidyah yaitu memberi makan kepada orang miskin.
Disinilah kita dapat melihat Maha Pengasih dan Maha Penyayangnya Allah kepada hamba-hamba-Nya, karena Allah tidak akan membebani kepada hamba-hamba-Nya melainkan atas kesanggupan yang ada pada dirinya. Allah yang menciptakan manusia tentunya Allah tahu sampai mana manusia itu dapat melaksanakan perintah-Nya, berikut beberapa firman Allah yang menerangkan manusia tidak akan dibebani melainkan menurut kesanggupan yang ada pada dirinya.

      ( المؤ من : ٦۲)
“Kami tiada membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya”
(Al Mu’min: 62)
      (البقر ة :۲۸٦)
“Allah tidak membebani seorangpun melainkan sesuai dengan kesanggupannya”
(Al Baqarah: 286)
     (الاعراف : ٤۲ )

“Kami tidak memikulkan kepada diri seseorang melainkan sekedar kesanggupannya” (Al A’raf: 42)

Berikut perbandingannya dengan ayat-ayat Alkitab:

A. “dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya; ia telah mengingkari perjanjianKu” (Kejadian 17: 14)

B. “Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak penting, yang penting ialah mentaati hukum-hukum Allah” (I Korintus 7: 19)

“Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya” (Galatia 6: 15)

Tanggapan
Pada ayat pertama dikatakan sunat adalah suatu kewajiban, sedangkan pada ayat kedua dikatakan sunat tidak penting. Jadi apakah sunat itu wajib atau tidak.


8. MOHON PERLINDUNGAN
    (الفا تحة : ٥)
A. “Hanya kepada Engkau-lah kami menyembah dan hanya kepada Engkau-lah kamimohon pertolongan” (Al Fatihah: 5)

          (الجن : ٦)
B. “Dan bahwasannya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki diantara jin” (Al Jin: 6)

Pernyataan
Pada ayat pertama dikatakan bahwa umat Islam hanya menyembah dan mohon pertolongan kepada Allah tetapi pada ayat kedua ada juga umat Islam yang meminta perlindungan dari jin, jadi manakah yang benar diantara kedua ayat tersebut diatas apakah hanya Allah tempat berlindung ataukah juga boleh memintanya kepada jin.

Tanggapan
Dalam surat Al Fatihah Allah menetapkan serta memerintahkan kepada hamba-Nya untuk menyembah dan memohon perlindungan hanya kepada-Nya, segala sesuatu yang tidak ditujukan kepada-Nya dikatagorikan telah melakukan perbuatan Syirik.
Sedangkan yang disebutkan dalam Surat Al Jin ayat 6 mengenai adanya orang-orang yang memohon perlindungan kepada Jin bukan menunjukkan adanya perselisihan anatara kedua ayat tersebut diatas. Dalam surat Al Jin ayat 6 dipaparkan dengan sangat jelas dan mudah dipahami isinya bahwa bukan perintah Allah kepada manusia untuk meminta perlindungan kepada Jin, tetapi menerangkan adanya beberapa orang yang meminta perlindungan kepada Jin.

Berikut perbandingannya dengan ayat-ayat Alkitab:

A. “Janganlah membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya”
(Keluaran 20: 4-5)

B. “Lalu seluruh bangsa itu menanggalkan anting-anting emas yang ada pada telinga mereka dan membawanya kepada Harun. Diterimanyalah itu dari tangan mereka, dibentuknya dengan pahat, dan dibuatnyalah dari padanya anak lembu tuangan. Kemudian berkatalah mereka: “Hai Israel, inilah Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!” Ketika Harun melihat itu, didirikannyalah mezbah di depan anak lembu itu” (Keluaran 32: 3-5)

Tanggapan
Pada ayat pertama Allah melarang membuat apapun yang menyerupai sesuatu yang ada dimuka bumi dan menyembahnya, tetapi pada ayat kedua Harun membuat patung anak lembu dan memerintahkan untuk menyembahnya. Jadi apakah boleh membuat sesuatu benda untuk disembah atau tidak, berikutnya.

A. “Janganlah kamu mencobai TUHAN, Allahmu” (Ulangan 6: 16)

B. “Dinamainyalah tempat itu Masa dan Meriba, oleh karena orang Israel telah bertengkar dan oleh karena mereka telah mencobai TUHAN” (Keluaran 17: 7)

“Itulah mata air Meriba, tempat orang Israel bertengkar dengan TUHAN”
(Bilangan 20: 13)

Tanggapan
Pada ayat pertama dilarang untuk mencobai Tuhan tetapi pada ayat kedua Tuhan telah dicobai oleh orang Israel. Jadi apakah Tuhan boleh dicobai atau tidak


9. ANTARA AHMAD DAN MUHAMMAD
             
( محمد : ۲ )
A. “dan orang-orang yang beriman (kepada Allah) dan mengerjakan amal-amal yang saleh serta beriman (pula) kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad dan itulah yang hak dari Tuhan mereka” (Muhammad: 2)

                        (الصف : ٦ )
B. “Dan (ingatlah) ketika Isa putra Maryam berkata, ”Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah Utusan Allah kepadamu, membenarkan Kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang rasul yang datang sesudahku, yang namanya Ahmad” (Ash Shaf: 6 )

Pernyataan
Pada ayat pertama dikatakan nabinya umat Islam bernama Muhammad tetapi pada ayat kedua bernama Ahmad. Jadi manakah yang benar apakah nabinya umat Islam bernama Muhammad atau Ahmad

Tanggapan
Nama Muhammad diambil dari dasar kata Hamd yang artinya: Pujian, sedangkan Ahmad adalah terpuji, jadi arti pokok dari Muhammad dan Ahmad adalah satu yaitu: “Pujian”.
Diterangkan oleh guru besar bahasa-bahasa timur mengungkapkan bahwa orang-orang Nasrani Arab jauh sebelum kedatangan Islam telah menterjemahkan Injil dari bahasa Yunani kedalam bahasa Arab. Dalam Injil terdapat kalimat “Paraclithus” yang diterjemahkan oleh orang Nasrani ke dalam bahasa Arab menjadi Ahmad.
Inilah yang disebutkan dalam Al Quran bahwa nabi Isa memberi kabar gembira kepada umatnya tentang kedatangan rasul sesudahnya yang bernama Ahmad. Tentulah yang disampaikan oleh nabi Isa kepada umatnya dengan menggunakan bahasa kaumnya.
Demikian halnya dalam sabdanya berikut ini:

أَناَ مُحَمَّدٌ وَاَحْمَدُ وَالْمُقْفِى وَالْحَاشِرُوَنَبِىُّ التَّوْبَةِ وَنَبِيُّ الرَّحْمَةِِ (رواه مسلم)

“Aku Muhammad dan Ahmad, yang dihormati, yang menghimpun manusia, nabi (penyeru) taubat, rahmat.” (HR. Muslim)

Berikut perbandingannya dengan ayat-ayat dalam Alkitab:

A. “Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: “Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel” (Matius 1: 22-23)

B. “Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus” (Lukas 1: 31)

Tanggapan
Pada ayat pertama dinubuatkan Maria akan melahirkan seorang anak yang bernama Imanuel, sedangkan pada ayat yang kedua bernama Yesus. Jadi mana yang benar apakah anak yang dilahirkan Maria barnama Imanuel atau Yesus. Selanjutnya,

A.”Israel ialah anakKu, anakKu yang sulung” (Keluaran 4: 22)

B. “Efraim adalah anak sulungKu” (Yeremia 31: 9)

Tanggapan
Pada ayat pertama dikatakan anak sulung Allah adalah Israel sedangkan pada ayat kedua Efraim, jadi mana yang benar Israel atau Efraim yang menjadi anak sulung Allah.

10. SIFAT ALLAH
     (الانعما م : ۱۲)
A. “Dia telah menetapkan atas DiriNya Kasih Sayang” (Al An am: 12)

          (الانعما م : ۳۹)
B. “Barang siapa yang dikehendaki Allah (kesesatannya) niscaya Disesatkan-Nya. Dan barang siapa yang dikehendaki-Nya (untuk Diberi-Nya Petunjuk), niscaya Dia Menjadikannya berada di atas jalan yang lurus” (Al An am: 39)

Pernyataan
Pada ayat pertama dikatakan Allah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang tetapi pada ayat kedua Allah menyesatkan hamba-Nya. Jadi manakah yang benar apakah Allah memiliki kasih sayang atau akan menyesatkan hamba-Nya.

Tanggapan
Adapun maksud dari surat Al An-am ayat 12 menerangkan salah satu dari sifat Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Pengertian Maha Pengasih siapa saja akan dikasih tampa terkecuali baik orang beriman maupun kafir, selagi manusia itu mau berusaha. Sedangkan pengertian Maha Penyayang ini hanya Allah prioritaskan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman.
Sedangkan maksud dari surat Al An-am ayat 39 bukanlah Allah yang menyesatkan hamba-Nya tetapi hamba-Nyalah yang telah menyesatkan dirinya dengan melanggar perintah-Nya serta melaksanakan apa-apa yang telah dilarang-Nya. Begitu pula Allah akan memberi petunjuk kepada hamba-hamba-Nya. Karena hanya Allahlah yang mengetahui orang yang mendapat petunjuk dan tersesat dijalan-Nya,
•            (الانعما م : ۱۱۷)
“Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui tentang orang yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia lebih mengetahui tentang orang-orang yang mendapat petunjuk” (Al An am: 117)

•     •      (القلم : ۷)
“Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang paling mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya; dan Dialah yang paling mengetahui tentang orang-orang yang mendapat petunjuk” (Al Qolam: 7)

Jadi siapa saja yang tersesat di jalan Allah dikarenakan kesalahan dari manusia itu sendiri bukan dikarenakan Allah tidak memiliki sifat Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Berikut perbandingannya dengan ayat-ayat Alkitab:

A. “TUHAN itu berpanjangan sabar dan kasih setiaNya berlimpah-limpah, Ia mengampuni kesalahan dan pelanggaran, tetapi sekali-kali tidak membebaskan orang yang bersalah dari hukum, bahkan Ia membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat”
( Bilangan 14: 18)

B. “Janganlah ayah dihukum mati karena anaknya, janganlah pula anak dihukum mati karena ayahnya; setiap orang harus dihukum mati karena dosanya sendiri” (Ulangan 2: 16)

“Janganlah ayah mati karena anaknya, janganlah pula anak mati karena ayahnya; melainkan setiap orang harus mati karena dosanya sendiri” (II Tawarikh 25: 4)

Tanggapan
Pada ayat pertama Allah akan membalas kesalahan bapak kepada anak-anaknya sampai pada keturunan yang keempat sedangkan pada ayat yang kedua Allah mengatakan yang bersalahlah yang harus menanggung hukuman. Jadi mana yang benar apakah anak akan turut menangung kesalahan bapaknya atau tidak

13. BANGSA ISRAIL

           (البقر ة :٤۷)

A. “Wahai Bani Israil, Ingatlah akan Nikmat-Ku yang telah Aku Anugrahkan kepadamu dan (ingatlah pula) bahwasannya Aku telah Melebihkan kamu atas segala umat” (Al Baqarah: 47)
“Dan sesungguhnya Allah telah Mengambil Perjanjian (dari) Bani Israil dan telah Kami Angkat di antara mereka 12 orang pemimpin dan Allah Berfirman. “Sesungguhnya Aku beserta kamu, sesungguhnya jika kamu shalat, dan menunaikan zakat serta beriman kepada Rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik sesungguhnya Aku akan Menghapus dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam Surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai” (Al Baqarah: 12)

      •      
( الاسراء : ٤ )

B. “Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam kitab itu ”Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali” dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar” (Al Isra: 4)

                •  (المائدة : ۷۸ )
“Telah dilaknati orang-orang kafir dari Bani Israel dengan lisan Daud dan Isa putra Maryam. Yang demikian itu, disababkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas” (Al Maidah: 78)

Pernyataan
Pada ayat pertama Allah memuliakan Bani Israel tetapi pada ayat kedua Allah sendiri telah melaknatinya, jadi manakah yang benar apakah Bani Israil bangsa yang dimuliakan atau dilaknati.

Tanggapan
Didalam firman-Nya Allah telah memuliakan bani Israel, tetapi disisi lain Allah juga melaknatnya. Tentulah yang perlu diperhatikan disini bukanlah sikap Allah terhadap bani Israel tetapi bagaimana bani Israel itu bersikap kepada Allah. Sebab jika bani Israel itu beriman kepada Allah mustahil Allah melaknatnya. Ini dikarenakan ada sebagian di antara Bani Israel yang ingkar kepada Allah, diantaranya dengan melanggar perintah Allah untuk tidak kerja pada hari Sabat, membuat berhala sebagai sembahan selain Allah, dan menghalalkan makanan yang telah diharamkan. Maka orang-orang semacam inilah yang dilaknat oleh Allah dan bukan keseluruhan dari bani Israel sebagaimana disebutkan pada surat Al Isra ayat 4 dan Al Maidah ayat 78.
Allah juga menegaskan tidaklah sama antara orang-orang yang yang beriman kepada-Nya dengan orang-orang yang ingkar kepada-Nya, sebagaimana yang Allah jelaskan dalam firman-Nya berikut ini.

         (السجدة : ۱۸)

“Maka apakah orang yang beriman seperti orang pasik (kafir)? Mereka tidak sama” (As Sajdah: 18)

             ( ص : ۲۸ )
“Patutkan Kami menganggap orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakkan di muka bumi? Patutkah (pula) Kami menganggap orang-orang yang bertaqwa sama dengan orang-orang yang berbuat maksiat” (Shad: 28)

            •  ( المؤمن : ۵۸ )
“Dan tidaklah sama orang yang buta dengan orang yang melihat, dan tidaklah (pula sama ) orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal saleh dengan orang yang durhaka” (Al Mu’min: 58)

Berikut perbandingannya dengan ayat-ayat Alkitab:

A. “Demikianlah firman TUHAN, Aku akan menjadi Allah segala kaum keluarga Israel dan mereka akan menjadi umatKu”(Yeremia 31: 1)

“Engkau telah mengokohkan bagiMu umatMu Israel menjadi umatMu untuk selama-lamanya” (II Samuel 7: 24)


B. ”Lalu TUHAN menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang mati” (Bilangan 21: 6)

“Ketika Israel berpasangan dengan dengan Baal-Peor, bangkitlah murka TUHAN terhadap Israel” (Bilangan 25: 3)

“Lalu bangkitlah murka TUHAN terhadap orang Israel, dan Ia menyerahkan mereka ke dalam tangan orang Filistin dan bani Anom.” (Hakim-Hakim 10: 7)

Tanggapan
Pada ayat pertama Allah telah menjadikan Israel sebagai umat-Nya, tetapi pada ayat kedua Allah murka terhadap Israel, jadi mana yang benar jika Israel itu umat-Nya kenapa Allah murka kepadanya.

14. PENCIPTAAN LANGIT DAN BUMI

                                          •                  •          (فصلت : ۹­۱۲ )

A. “Katakanlah, “Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang Menciptakan bumi dan langit dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagi-Nya? (Yang bersifat) demikian itulah Tuhan semesta alam.
Dan Dia Menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kukuh di atasnya. Dia Memberkahinya dan Dia Menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang- orang yang bertanya.
Kemudian Dia menuju langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia Berkata kepadanya dan kepada bumi, “Datanglah kamu kepada keduanya menurut Perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa. ”Keduanya menjawab, ”Kami datang dengan suka hati.”
Maka Dia Menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia Mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya.” (Fushshilat: 9 – 12)

                •                  ( الاعراف : ۵٤)
B. “Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah Menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia Bersemayam di atas Arasy” (Al Araf: 54)

Pernyataan
Pada ayat pertama dikatakan bahwa Allah talah menciptaka langit dalam delapan masa ( 2+4+2 ), sedangkan pada ayat kedua dikatakan bahwa Allah telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, jadi manakah yang benar diantara kedua ayat tersebut diatas apakah Allah menciptakan langit dan bumi dalam delapan masa atau enam masa.
Tanggapan
Apa yang dijabarkan dalam Surat Fushshilat ayat ke: 9-12 merupakan jawaban-jawaban terhadap orang-orang yang mempertanyakan mengenai proses penciptaan langit dan bumi.
Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa Ia telah menciptakan bumi dalam dua tahap dan dijadikan gunung-gunungnya dalam dua tahap, seluruhnya menjadi empat tahap. Penjabarannya Allah menciptakan bumi dalam dua masa yaitu hari Ahad dan Senin, kemudian Alah menciptakan gunung-gunung dan memberkahi kadar makanan bagi penghuninya dan menentukan dimana dan kapan untuk bercocok tanam dalam dua masa yaitu hari Selasa dan Rabu. Jadi dua hari sebelumnya yaitu ahad dan senin ditambah dua hari sesudahnya yaitu selasa dan rabu menjadi empat hari, bukan dua hari sebelumnya ditambah empat hari sesudahnya.
Kemudian Allah menciptakan tujuh langit dan mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya dalam dua masa yaitu hari Kamis dan Jumat, jadi Allah telah menciptakan langit dan bumi keseluruhannya dalam enam masa. Jadi antara surat Fushshilat ayat 9-12 dan surat Al Araf ayat 54 merupakan ayat yang saling menguatkan, karena keduanya menceritakan mengenai penciptaan langit dan bumi. Selanjutnya perhatikan ayat-ayat dalam Alkitab yang bercerita tentang penciptaan langit dan bumi,

“Berfirmanlah Allah: “Jadilah terang”Lalu terang itu jadi. Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkannya terang itu dari gelap. Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama” (Kejadian 1: 3-5)

Tanggapan
Pada ayat ini dikatakan dihari pertama penciptaan langit dan bumi Allah telah menciptakan siang dan malam serta petang dan pagi, padahal yang dapat memisahkan terang dari gelap adalah matahari sementara ketika itu matahari belum diciptakan. Jadi bagaimana mungkin Allah memisahkan terang dari gelap sedangkan matahari baru Allah ciptakan pada hari yang keempat, seperti diterangkan pada ayat berikut ini.

“Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang. Allah menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi, dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Allah melihat semuanya itu baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keempat” (Kejadian 1: 16-19)

Pada ayat ini juga terdapat kejanggalan yaitu mengenai dua benda penerang yang menguasai siang (matahari) dan yang menguasai malam (bulan), padahal bulan hanya pemantul cahaya matahari bukan pemilik cahaya tetapi mengapa dalam ayat ini dikatakan bulan bercahaya. Selanjutnya perhatikan juga ayat berikut ini tentang penciptaan manusia,

“Berfirmanlah Allah: “Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambarNya, menurut gambar Allah diciptakanNya dia; laki-laki dan perempuan diciptakanNya mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranak cuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkalah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.” Berfirmanlah Allah: “Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang berbuah berbiji; itulah akan menjadi makananmu. Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya.” Dan jadilah demikian. Maka Allah melihat segala yang dijadikanNya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam”(Kejadian 1: 26-31)

Pada ayat ini Allah menjadikan manusia dalam rupa-Nya laki-laki dan perempuan untuk menguasai segala yang ada di muka bumi, Allah juga telah menciptakan tumbuhan-tumbuhan berbiji pepohonan dan tumbuhan hijau. Tetapi mengapa setelah penciptaan-Nya tersebut Allah mengatakan belum ada semak dan tumbuh-tumbuhan juga manusia yang menggarapnya, sebagaimana diterangkan pada ayat berikut ini

“Ketika TUHAN Allah menjadikan bumi dan langit,- belum ada semak apapun di bumi, belum timbul tumbuh-tumbuhan apapun di padang, sebab TUHAN Allah belum menurunkan hujan ke bumi, dan belum ada orang untuk mengusahakan tanah itu; tetapi ada kabut naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi itu – ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup” (Kejadian 2: 4-7)

Jadi siapakah manusia yang diciptakan Allah pada hari keenam, dan yang lebih mengherankan lagi Allah menciptakan perempuan dari tulang rusuk manusia tersebut padahal Allah telah menciptakan laki-laki dan perempuan pada hari yang keenam jadi perempuan mana lagi yang Allah ciptakan.

“Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangunNyalah seorang perempuan” (Kejadian 2: 21-22)

Dari pemaparan di atas kita dapat melihat bagaimana kacaunya proses penciptaan langit dan bumi berdasarkan Alkitab































PENUTUP


Demikianlah akhir dari jawaban-jawaban terhadap hujatan yang dilakukan oleh para Misionaris.Tentulah harapan dari penulis dengan diterbitkannya buku ini kita dapat memberikan tanggapan dan jawaban yang senantiasa dilontarkan oleh kaum Misionaris dalam melancarkan aksinya guna menyimpangkan ketauhid kita kepada Allah.
Apa yang mereka lakukan ini merupakan salah satu cara dari sekian banyak cara. Allah sendiri telah memperingatkan dalam firman-Nya bahwa orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kita sebelum kita mengikuti mereka.

“Dan orang-orang Yahudi dan nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka” (Al Baqarah: 120)

Semoga apa yang telah Allah peringatkan ini kita jadikan sebagai bahan renungan dalam mengantisipasi bahaya pemurtadan yang sedang mengancam kita. Nabi Ibrahim dan Yakub sebelum wafat berpesan kepada anak-anaknya agar senantiasa beriman kepada Allah dan mengharapkan nantinya jika mati dalam keadaan agama Islam.
Apakah kita masih yakin anak cucu kita kedepan masih dapat mempertahankan aqidahnya dan senantiasa beriman kepada Allah, sungguh suatu bencana besar jika mereka sampai meninggalkan aqidahnya.
Apa yang saya lakukan belum sebanding dengan apa yang telah dilakukan oleh para Misionaris dalam menyimpangkan kita dari ajaran Tauhid. Segala cara dan upaya akan mereka lakukan demi tercapainya tujuan. Tinggal sekarang bagaimana kita menyikapi aksi yang mereka lakukan, apakah kita akan bersikap tenang membiarkan saudara-saudara kita terjerumus dalam limbah pemurtadan. Ataukah kita akan memberi peluang kepada Misionaris menjalankan aksinya dengan cara sesama kita lebih cendrumg untuk mencari perbedaan bukan persamaan, dan lebih mementingkan urusan pribadi dan hawa nafsu dari pada menjaga Ukuwah Islamiah. Jika ini yang lebih kita utamakan maka tunggulah saat-saat kehancuran tersebut, dan ini merupakan harapan mereka dimana antara kita saling memusihi dan saling memerangi satu dengan lainnya.
Allah memerintahkan kita untuk menjaga persatuan dan melarang kita untuk berpecah belah, sebagaimana yang difirmanka-Nya pada ayat berikut ini.

“Dan berpeganglah kamu semua kepada tali (agama) Allah. Dan janganlah kamu bercerai berai” (Ali Imron: 103)

Akhirnya saya berharap apa yang saya lakukan ini bermanfaat bagi kita semua terutama dalam meluruskan aqidah saudara-saudara kita yang telah menyimpang dari ajaran Tauhid .










DAFTAR BACAAN


1. Al Quran dan terjemahannya, Departermen Agama Republik Indonesia
2. Al kitab, Lembaga Al kitab Indonesia
3. Buya Hamka. 2002. Tafsir Al Azhar, PT. Pustaka Panjimas,
4. Musthofa Al Maraghi Ahmad, 1993 Tafsir Al Maraghi , PT. Karya Toha Putra.
5. Quthb Sayyid. 2003.Tafsir Fizilalil Quran. Jakarta GIP,
6. Tafsir Ibnu Katsir, M Nasib Ar Rifai, GIP, Cet 5 Thn 2003
7. Tafsir Jalaain, M Jalaluddin Al Mahali-M Jalaluddin As Suyuti, Sinar Baru Al
15. Gensindo Cet 6 Thn 2000
8. Roham, Abujamin. 2001. Gayung Bersambu. Jakarta. Media Dawah.
9. Roham, Abujamin. Murtad Menyerang Muslim Menangkis. Jakarta. Media Dawah
10. Wasian, Abdullah. 2002. Jawaban Untuk Pendeta, Pustaka Dai,
11. Idris, Ahmad. 2002. Sejarah Injil Dan Gereja, Jakarta. GIP.
12. Roham, Abujamin. 2004.Islam Menggugat, Teras,
13. Abdul Karim Naik, Zakir. 2004. Islam Menjawab Gugatan, Lintas Pustaka
14. Muhammad dalam Taurat dan Injil, Agustinus Sriurip Ragil Wibawa, Tajidu Press
Cet 4 Thn 2004
15. Dialog Seputar Trinitas, Dr. H.S. Munir, JKM, MPH, Pustaka Dai
16. Intelektual Islam Versus Misionaris, Ichwan Hariyadi, Pustaka Dai Cet 1 Thn 2003
17. Yang Benar Tentang Yesus, Dr. Maneh Hammad Al Johani, Qolam Cet 6 Thn 2003
18. Hepi Andi Bastoni. 2004.101 Wanita Teladan dimasa Rasulullah, , Robbani Press
19. Wahono, S. Wismoady.1994 Disini Kutemukan (Petunjuk Mempelajari dan Mengajarkan Al kitab), Pt BPK Gunung Mulia
20.B Kray Bill Donald. 1999 Kerajaan Yang Sungsang, , PT. BPK Gunung Mulia
21. Deedat, Ahmed. 1999 The Choce (Dialog Islam – Kristen), Pustaka Al Kautsar
22. Harian Republika, Rubrik Opini oleh Adian Husaini, Kamis tanggal 28 April 2005